Kunci Ketenangan Hati

 
Kunci Ketenangan Hati
Sumber Gambar: Pinterest,Ilustrasi: Laduni.id

Laduni.ID, Jakarta - Kunci ketenangan hati adalah hal yang sangat penting untuk dimiliki dalam kehidupan kita. Dalam kehidupan yang serba cepat dan penuh tekanan seperti sekarang ini, seringkali kita merasa sulit untuk menemukan kedamaian dan ketenangan dalam hati kita. Namun, jika kita memiliki kunci ketenangan hati, kita dapat mengatasi semua tekanan dan kesulitan hidup dengan lebih mudah.

Ketenangan hati adalah keadaan di mana kita merasa damai dan tenang dalam pikiran, emosi, dan jiwa kita. Ini bukan hanya tentang tidak memiliki stres dan kekhawatiran, tetapi juga tentang memiliki rasa bahagia dan puas dengan diri sendiri dan kehidupan yang kita jalani. Kita semua tahu bahwa hidup tidak selalu mudah dan penuh dengan tantangan. Namun, jika kita memiliki kunci ketenangan hati, kita dapat menghadapi semua itu dengan lebih baik.

Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan agar kita dapat mencapai kunci ketenangan hati.

Pertama, jangan bergantung terhadap orang lain. Bersikaplah mandiri dan percaya akan kemampuan yang kita miliki. Kita harus yakin bahwa kita mampu menghadapi segala tantangan yang ada di depan kita. Dengan memiliki keyakinan yang kuat terhadap diri sendiri, kita akan lebih mudah untuk mencapai ketenangan hati.

Kedua, jangan berburuk sangka. Berfikirlah positif akan membawa pada suatu yang bermanfaat. Jika kita selalu berpikir negatif terhadap orang lain, kita akan sulit untuk mencapai ketenangan hati. Oleh karena itu, selalu berpikir positif dan percayalah bahwa segala sesuatu memiliki hikmah di baliknya.

Ketiga, jangan mengingat penyesalan di masa lalu. Hidup itu mudah, buatlah dalam suatu perbuatan kita dengan keputusan dan jadikan masa lalu sebagai pelajaran untuk menjadi yang lebih baik. Jika kita terus-menerus mengingat kesalahan yang pernah kita lakukan di masa lalu, kita tidak akan pernah bisa meraih ketenangan hati. Sebaliknya, kita harus belajar dari kesalahan tersebut dan berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan.

Keempat, jangan pernah menyimpan dendam di hati. Dendam itu diibaratkan sebagai racun dalam hati kita, jauhi itu. Dendam hanya akan membuat hati kita gelap dan tidak akan membawa kebaikan bagi diri kita sendiri. Sebaliknya, belajarlah untuk memaafkan orang lain dan membebaskan hati kita dari dendam.

Kelima, jauhi sifat terburu-buru. Aset dalam kehidupan bukan harta tapi waktu. Maka gunakanlah waktu dengan baik. Jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan dan jangan terlalu cepat untuk marah. Berpikirlah dengan tenang dan bijaksana sebelum melakukan sesuatu.

Terakhir, jangan khawatir dengan hari esok. Ketuklah pintu dan pintu pun akan terbuka, ingatlah Allah, Allah pun akan ingat pada kita. Percayalah bahwa segala sesuatu telah ditentukan oleh Allah SWT dan kita hanya perlu berusaha sebaik mungkin. Dengan memiliki keyakinan yang kuat kepada Allah, kita akan merasa lebih tenang dan percaya bahwa segala sesuatu akan berjalan dengan baik.

Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nahl 16: ‎‏97

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ (٩٧)

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” [QS. An-Nahl 16: ‎‏97]

Dalam ayat ini Allah menjamin akan memberikan kehidupan yang bahagia dan sejahtera di dunia ‎kepada hamba-Nya, baik laki-laki maupun perempuan, yang mengerjakan amal saleh. Yaitu segala ‎amal yang sesuai petunjuk Al-Qur’an dan Sunah Rasul, sedang hati mereka penuh dengan keimanan.‎

‎Orang yang hatinya penuh keimanan maka akan senantiasa merasa bersama Allah, baik dalam ‎keadaan lapang maupun sempit, dan ini berlaku untuk kaum muslimin muslimat, mukminin ‎mukminat, laki-laki atau perempuan. ‎

‎Selain dengan menguatkan iman, senantiasa berdzikir menjadi kunci ketenangan hidup. Dzikir ‎sebagaimana yang disarankan ulama adalah dengan cara shalat lima waktu dan menjaga shalat ‎sunnahnya. Berdzikir juga bisa dilakukan dengan senantiasa mengucapkan kalimat thoyyibah atau ‎bershalawat. Juga berdoa dengan kerendahan hati dan keyakinan doa dikabulkan.‎

‎Menurut Quraish Shihab dalam buku Al-Qur'an & Maknanya, salah satu surat penenang hati dan ‎pikirannya adalah Surat Al Furqon. Sebab, surat tersebut meneguhkannya dalam menghadapi siksa ‎keras kepala kaum musyrik Makkah. ‎

‎Berdzikir juga dapat dilakukan dengan memperbanyak bacaan istigfar sebagaimana disebut dalam ‎hadis Rasulullah SAW:‎

أكْثِرُوْا مِنَ الْاِسْتِغْفَارِ، فَمَنْ أَكْثَرَ مِنْهُ جَعَلَ الله لَهُ مِنْ كُلِّ غَمٍّ وَهَمٍّ فَرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

Artinya: “Barangsiapa memperbanyak istigfar, niscaya Allah melegakan setiap kegundahan mereka, ‎melepaskan kesempitan mereka, dan memberikan rezeki secara tidak diduga-duga.” [HR. Imam Abu ‎Dawud]‎

Rasulullah SAW juga mengajarkan kepada umatnya agar mendapatkan ketenagan hidup:‎

A.‎ Menjaga lisan, selamatnya dan tenang seorang hamba disebabkan lisannya. Sahabat Abu Bakar ‎Asshiddiq suatu saat menutupi mulutnya dengan kedua tangannya. Lalu Umar bin Khattab yang ‎melihat hal tersbut, bertanya, apa yang Anda lakukan wahai Abu Bakar? Sahabat Abu Bakar ‎menjawab, saya sedang menjaga lisan saya agar tidak menghancurkan hidup saya.‎

‎Diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dalam shahihnya dari Sahl bin Sa'id bahwa Rasulullah SAW bersabda:‎

مَنْ يَضْمَنَّ لِي مَابَيْنَ لِحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ الْجَنَّةَ

"Barangsiapa bisa memberikan jaminan kepadaku (untuk menjaga) apa yang ada di antara dua ‎janggutnya dan dua kakinya, maka kuberikan kepadanya jaminan masuk surga".‎

Yang dimaksud dengan apa yang ada di antara dua janggutnya adalah mulut. (membiasakan berkata ‎jujur menghindari berkata bohong) Sedangkan apa yang ada di antara kedua kakinya adalah ‎kemaluan.‎

‎Rasulullah SAW dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari bersabda bahwa, keselamatan manusia ‎tergantung pada kemampuannya menjaga lisan.‎

سلامة الإنسان في حفظ اللسان

Penting untuk menjaga lisan. Sebab lisan diibaratkan pisau yang apabila salah menggunakannya ‎akan melukai banyak orang. Di zaman modern, ketajaman lisan kadang juga mewujud dalam ‎aktivitas di media sosial melalui status-status yang ditulis, teknologi dan media sosial juga sering menjadi sumber stres dan kecemasan bagi banyak orang. Oleh karena itu, sangat penting untuk belajar mengelola penggunaan teknologi dan media sosial yang sehat. Hindari terlalu sering memeriksa media sosial dan berita yang dapat memicu stres. Alih-alih, gunakan waktu untuk bersantai dan berkomunikasi dengan orang-orang di sekitar kita.

B.‎ Bertakwa kepada Allah dengan cara melaksanakan perintahnya menjauhi laranganNya. ‎secara mudah dicontohkan dalam hal makan dan minum, agar seseorang dalam makan dan minum didapat dari yang halal. Halal mencarinya, halal bahan yang diolahnya, halal cara ‎membuatnya, dan seterusnya.‎

Ya Allah, Ya Rahman, Ya Rahim…

Jika Engkau takdirkan panjang usia kami,tetapkanlah kami di jalan-Mu agar kami istiqamah menjejaki keridhaan-Mu. Teguh menjalankan perintah-Mu,tunduk pada ketentuan-Mu. Jadikanlah diri ini orang yang selalu menjauhi larangan-Mu. Agar tidak sia-sia sisa umur kami berlalu. Jadikan hidup ini indah bukan karena kita punya segalanya tapi karena kita mensyukuri apa adanya.

‎Dengan menerapkan kunci-kunci ketenangan hati di atas, mari kita mulai mencari kunci ketenangan hati dalam hidup kita dan menjalani hidup dengan lebih bahagia dan damai. Semoga kita semua dapat menjadi pribadi yang lebih tenang dan bahagia. Aamiin. []

 


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 16 Juli 2018. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

__________________

Editor: Lisantono