KH. Ma'ruf Amin: Obat Vaksin meski Belum Halal, Tetap Dapat Digunakan

 
KH. Ma'ruf Amin: Obat Vaksin meski Belum Halal, Tetap Dapat Digunakan

LADUNI.ID, Jakarta - Polemik tentang perlu atau tidaknya vaksinasi juga banyak dibicarakan sebagian kalangan . Begitu pula halal atau tidaknya vaksin, kandungan vaksin, serta masalah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) ini semua masih menjadi pro dan kontra.

Menanggapi itu semua Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Ma'ruf Amin memastikan, pihaknya sedang membahas persoalan pro kontra mengenai vaksin Measles dan Rubella (MR).

"Kami sedang membicarakannya. Insya Allah tidak ada masalah krusial soal itu, sekaligus membenarkan bahwa MUI belum memberikan vaksin itu dengan label halal" ujar Ma'ruf saat dijumpai di Istana Presiden, Jakarta, Rabu (1/8/2018).

Walaupun demikian Ma'ruf mengatakan bahwa meskipun belum diberikan label halal, sebuah obat atau vaksin tetap dapat digunakan masyarakat dengan metode yang lain.

"Kalau ada obat, vaksin, tapi dia tidak halal, tapi tidak ada yang lain lagi dan itu diperlukan, kan ada caranya untuk tetap bisa digunakan," ujar Ma'ruf.

Meski belum diketahui apa solusi terkait pro kontra vaksin tersebut, Ma'ruf memastikan akan juga berkomunikasi dengan Kementerian Kesehatan guna mencari jalan keluarnya.

Diberitakan, Indonesia secara serentak menggelar kampanye Measles dan Rubella (MR), Rabu ini. Meski demikian, banyak penolakan dari sejumlah orangtua salah satunya pasangan Herlina Suryani Oktavia dan Oki Andriansyah percaya anak-anak memiliki kekebalan tubuh dari asupan makanan dan gizi yang baik sehingga tidak membutuhkan vaksinasi.

"Kita nggak memilih (vaksinasi) karena saya pikir anak itu punya daya tahan tubuh sendiri. Saya sebagai orang tua harus menjaga daya tahan tubuh anak tiap hari dengan asupan yang baik dengan madu dan istirahat yang cukup," jelas Oki.

Dokter spesialis anak dan penulis buku Pro Kontra Imunisasi, dr. Arifianto SPA, menyebutkan asupan makanan bergizi, suplemen, serta ASI (air susu ibu) bagi anak penting tetapi harus dibarengi dengan vaksinasi yang memberikan kekebalan spesifik pada anak-anak.

"Vaksin itu memberikan kekebalan spesifik terhadap penyakit tertentu seperti campak dan polio. Kenapa vaksin diberikan pada usia sangat dini, bahkan bayi baru lahir pun langsung diberi imunisasi, karena pertama kekebalan tubuh belum sempurna," jelas Arifianto.

"Kedua, (tubuh) mereka belum mengenali kuman-kuman yang bisa membuat penyakit itu, (tubuh) mereka sudah dikenalkan sejak dini untuk membentuk kekebalan yang spesifik terhadap penyakit tadi," imbuhnya

Dr.Esther Vonny K, MMR, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan mengatakan bahwa MR atau vaksin campak untuk memberi perlindungan manusia terhadap campak.

"Kita tahu campak kematian bisa tinggi dan rubella bisa menimbulkan cacat bayi yg dilahirkan. Seorang ibu yang hamil kena virus rubella 80-90 persen bayi akan terkena terdiri dari katarak, tuli kebocoran jantung dan gangguan jantung dan gangguan lain," kata Vonny.

Ketua Majelis Ulama Indonesia ( MUI) Ma'ruf Amin memastikan, pihaknya sedang membahas persoalan pro kontra mengenai vaksin Measles dan Rubella (MR).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "MUI Bahas Pro Kontra Vaksin MR", https://nasional.kompas.com/read/2018/08/02/06304841/mui-bahas-pro-kontra-vaksin-mr.
Penulis : Fabian Januarius Kuwado
Editor : Diamanty Meiliana
Ketua Majelis Ulama Indonesia ( MUI) Ma'ruf Amin memastikan, pihaknya sedang membahas persoalan pro kontra mengenai vaksin Measles dan Rubella (MR).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "MUI Bahas Pro Kontra Vaksin MR", https://nasional.kompas.com/read/2018/08/02/06304841/mui-bahas-pro-kontra-vaksin-mr.
Penulis : Fabian Januarius Kuwado
Editor : Diamanty Meiliana