Fadhilah Berbagi Melapangkan Rezeki Keluarga di Hari 'Asyura

 
Fadhilah Berbagi Melapangkan Rezeki Keluarga di Hari 'Asyura
Sumber Gambar: Freepik, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Hari ‘Asyura adalah hari yang sangat dimuliakan dan merupakan hari yang banyak merekam peristiwa bersejarah umat manusia. Hari ‘Asyura juga merupakan hari yang sangat penting, tidak hanya bagi umat Islam, namun juga bagi umat Yahudi dan Nashrani. Karena itu, tidak ada yang meragukan sama sekali tentang banyaknya kemuliaan di dalam Hari ‘Asyura.

Allah SWT telah memuliakan Bulan Muharram. Karenanya, setiap muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah di dalamnya. Khusus di Hari ‘Asyura banyak amal baik yang sangat dianjurkan. Sebagaimana keterangan yang terdapat di dalam Kitab Kanzun Najah was Surur, di antara amal baik yang sangat dianjurkan tersebut adalah berpuasa, silaturrahim, mengusap kepala anak yatim dan berbagi melapangkan rezeki keluarga terdekat.

Semua anjuran tersebut, tidak lain adalah agar mendapatkan rahmat dan keberkahan dari Allah SWT. Bukankah Allah sendiri yang telah menghendaki bahwa Bulan Muharram adalah bulan yang dimuliakan, bulan yang di dalamnya juga terdapat Hari ‘Asyura. Dan di hari tersebut Allah SWT menakdirkan peristiwa bersejarah terjadi, di antaranya adalah Allah menerima taubat Nabi Adam AS, mengeluarkan Nabi Yunus AS dari perut ikan paus, menyelamatkan Nabi Musa AS dari kejaran Fir’aun, dll. Karena itu, di Hari ‘Asyura ini disunnahkan untuk meningkatkan amal kebaikan.

Banyak Hadis Nabi yang menerangkan tentang berbagai keutamaan di Hari ‘Asyura. Selain menyantuni anak yatim, berpuasa, umat Islam juga dianjurkan untuk berbagi melapangkan rezeki keluarganya.

Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ وَسَّعَ عَلَى عِيَالِهِ فِي يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ فِي سَنَتِهِ كُلِّهَا


“Orang yang melapangkan keluarganya pada hari Asyura’, maka Allah akan melapangkan hidupnya pada tahun tersebut.” (HR. At-Thabarani dan Al-Baihaqi)

Sebagian ulama menyebutkan bahwa yang dimaksud melapangkan keluarga adalah menambahkan kebutuhan hidup keluarga, yaitu kebutuhan makanan ataupun kebutuhan lainnya yang dapat membahagiakan. Jika anjuran ini dilakukan dengan tulus, maka orang tersebut akan dijanjikan kelapangan hidupnya setahun. Allah SWT juga akan mencukupi kebutuhan keluarganya.

Kebenaran Hadis ini pernah dibuktikan oleh Jabir bin Abdullah. Dalam suatu kesempatan, ia pernah berusaha untuk melapangkan kehidupan keluarganya pada Hari Asyura. Setelah itu, ia mengaku telah membuktikan sendiri bahwa kehidupannya dilapangkan oleh Allah SWT, sebagaimana dijanjikan dalam Hadis di atas.

Jabir bin Abdullah pernah berkata:

جَرَّبْنَاهُ فَوَجَدْنَاهُ كَذَلِكَ

“Kami pernah mencobanya, dan kami memperoleh ganjarannya (kelapangan).”

Demikian pula yang dilakukan dan dibuktikan oleh para ulama salaf lainnya. Sebagaimana disampaikan oleh Syaikh Zarruq di dalam kitabnya, Syarhil Qurthubiyah. Semua mengaku telah merasakan kelapangan hidup sebagaimana dijanjikan di dalam Hadis di atas.

Dalam redaksi lain disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: 

مَنْ وَسَّعَ فِيْهِ عَلَى عِيَالِهِ وَأَهْلِهِ مِنْ مَالِهِ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ سَائِرَ سَنَتِهِ

“Siapa yang meluaskan belanja untuk keluarganya di Hari ‘Asyura, maka Allah SWT akan meluaskan (kelapangan hidupnya) sepanjang tahun itu.” (HR. Ibnu Abdil Barr)

Jadi, penjelasan di atas mestinya bisa menambah semangat dalam mencukupi kebutuhan hidup keluarga, khususnya di Hari ‘Asyura. Tentu tidak hanya itu saja yang dilakukan, melainkan kebaikan-kebaikan lainnya yang sangat dianjurkan di Hari ‘Asyura. Sebab, semua hal baik itu menjadi sebab diturunkannya rahmat Allah SWT, dan tentu keberkahan hidup yang diridhoi. []


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 18 September 2018. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

___________

Penulis: Helmi Abu Bakar El-Langkawi (Pegiat Literasi Dayah MUDI Samalanga) 

Editor: Hakim