Konsultasi Siap Nikah Umur 25 Tahun: Bagaimana Cara Terhindar dari Terjadinya Pernikahan Dini?

 
Konsultasi Siap Nikah Umur 25 Tahun: Bagaimana Cara Terhindar dari Terjadinya Pernikahan Dini?

Assalamu’alaikum mbak Nur
Mbak Nur, saya mau menanyakan tentang  kejadian pernikahan dini yang sedang menjadi viral di medsos. Bahkan ada anak yang baru kelas 5 SD dan baru saja sunat sudah menghamili anak SMP.

Sebenarnya apa penyebab terjadinya pernikahan dini ?  Bagaimana caranya agar terhindar dari pernikahan dini ? Terima kasih atas tanggapannya.
Wassalamu’alaikum wr wb.
Rama di Surabaya
Tanggapan :


Wassalamu’alaikum wr wb.
Halo Rama… salut, karena ternyata kamu memperhatikan fenomena sosial yang viral di medsos terkait pernikahan dini. Penyebab terjadinya pernikahan dini bermacam-macam faktor, di antaranya :
 

1. Ekonomi  
Kemiskinan menjadi salah satu penyebab orang tua menikahkan putrinya, agar bisa mengurangi beban keluarga.
 

2.  Pendidikan
Rendahnya tingkat pendidikan orang tua, anak dan masyarakat yang belum memahami sepenuhnya makna dan tujuan dari pernikahan serta akibat yang ditimbulkan dari pernikahan dini tersebut
 

3. Kekhawatiran Orang Tua
Orang tua merasa khawatir jika anaknya terkena fitnah dan aib setelah berpacaran, sehingga memilih menikahkan anaknya.
 

4. Media Sosial
Media sosial saat  ini memberi pengaruh yang besar terhadap perkembangan anak. Saat ini anak dapat dengan mudah mengakses hal-hal yang berbau pornografi di medsos. Salah satu akibatnya anak berkembang sebelum waktunya, dan mendorong  anak untuk bertindak seksual dengan anak-anak yang lain.
 

5. Sosial Budaya
Beberapa daerah di Indonesia masih ada budaya untuk segera menikahkan anaknya agar tidak disebut perawan tua.
 

6. Pergaulan Bebas
Kurangnya perhatian dari orang tua mengakibatkan anak salah memilih teman dan terjerumus dalam pergaulan bebas. Akibat terburuknya adalah bisa terjadi kehamilan di luar pernikahan.
Harus kita ketahui bahwa pernikahan dini mempunyai banyak dampak buruk antara lain ketidaksiapan organ seksual dan reproduksi bisa menyebabkan infeksi dan apabila terjadi kehamilan maka bisa menjadi penyebab kematian ibu bayi. Bahkan, secara medis bisa mengubah sel yang normal menjadi sel yang ganas (infeksi kandungan dan kanker).

Dampak psikologisnya adalah anak kehilangan masa bermainnya dan harus memikul tanggung jawab sebagai orang tua, hal ini mengakibatkan anak kurang mampu mengambil keputusan dan menunaikan kewajiban. Secara ekonomi, anak-anak belum mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga sehingga rawan terjadi KDRT, tindak kejahatan dan perceraian.

Dampak sosialnya lebih luas yaitu kehilangan masa belajar karena harus putus sekolah, rawan terjadi aborsi illegal, dan membludaknya kelahiran bayi.
Hal-hal yang bisa Rama dan teman-teman lakukan untuk mencegah terjadinya pernikahan dini adalah fokus dengan pendidikan yang sedang dijalani. Terkait hal ini Allah telah berfirman “ Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadilah: 11).

Rama dan teman-teman juga harus cerdas dalam bersosmed atau gunakan sosmed untuk hal-hal yang positif. Gunakan waktu luang untuk kegiatan yang positif seperti olah raga, kegiatan sosial dengan teman-teman.

Diskusikan dengan orang tua atau orang yang lebih tahu mengenai hal-hal yang tidak kamu mengerti. Ingat ya, selalu cari sumber dari orang – orang yang mampu memberikan masukan-masukan yang baik.
Okey… ciptakan aura positifmu dan tularkan pada teman-temanmu ya.
Wassalamu’alaikum wr wb.

 

Nur Chasanah, S. Psi

Pengampu Konsultasi Remaja siap Nikah Usia 25 Tahun

Follow IG:  @smu25tahun  dan Facebook: sukses menikah umur 25 Tahun