Dayah MUDI Masjid Raya Samalanga #5: Al-Mursyid Abu MUDI Sang Mujaddid dan Modernisasi Pendidikan Da

 
Dayah MUDI Masjid Raya Samalanga #5: Al-Mursyid Abu MUDI Sang Mujaddid dan Modernisasi Pendidikan Da

LADUNI.ID, PESANTREN- Ragam terobosan baru Abu Mudi telah berhasil membuat perubahan atau tepatnya revolusi yang tidak pernah dilakukan oleh para pemimpin dayah (tradisional khususnya) di Aceh. Hal tersebut beliau lakukan untuk menjawab serta menyesuaikan dengan tuntutan dan tantangan zaman yang semakin hari semakin maju dan berkembang.

Hal ini sering beliau ungkapkan di dalam pengajian-pengajian, baik pengajian khusus dewan guru atau dalam pengajian umum di setiap pagi Jum’at. Dalam melakukan modernisasi pendidikan dayah, Al-MukarramAl-Mursyd Abu Mudi berpegang dan bersemboyan dengan qaidah “Al-muhafadhah ‘ala Qadimi ash-Shalih wa al- Akhdu bi al-Jadidi al-Ashlih” (Memelihara hal-hal lama yang bagus, dan mengambil hal-hal baru yang lebih bagus).

Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan

Dayah MUDI Mesjid Raya mempunyai visi “Melahirkan Ulama dan intelektual yang dilandasi oleh panca-jiwa yang menjadi Ruhul Ma`had yaitu keikhlasan, kesederhanaan, berdikari, ukhwah Islamiyah dan kebebasan”. Menyelenggarakan pendidikan Islam, pendidikan umum dan ketrampilan.

Sedangkan misi dayah MUDI Mesjid Raya adalah:

  1. Memberikan pendidikan yang berlandaskan `aqidah ahlussunnah wal jama’ah dan ibadah berdasarkan fiqh Syafi`iyyah.
  2. Mendidik dan membina keshalihan santri  dan umat melalui iman, ilmu, amal dan dakwah bil-hikmah wal maui'datil hasanah.
  3. Menguatkan serta memelihara dan menjaga nilai-nilai Islam sesuai dengan pemahaman para ulama salafus-salih.
  4. Mencetak generasi umat yang mandiri dan mampu berkarya dalam bingkai Islam, iman dan ihsan.

b. Tujuan Pendidikan

          Pendidikan dan pengajaran di dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga ditujukan ke arah pembentukan sumber daya manusia yang berakhlak mulia, berbadan sehat, berpengetahuan luas, beramal ikhlas guna mengabdi di masyarakat. Peserta didik diharapkan tumbuh menjadi manusia yang berwawasan keagamaan yang universal, dan mempunyai kemampuan yang tinggi .

Ini tentuya untuk menghadapi kehidupan masyarakat modern dan menghindari pengaruh budaya westernisasi dan menyiram kesegaran batin generasi muda yang menjadi korban sekulerisme budaya asing.  Demikian juga pendidikan dan pengajarannya senantiasa diarahkan untuk berperan aktif membina keteguhan, keimanan dan berjihad di jalan Allah, berpegang teguh pada Alquran, sunnah rasul, ijma` ulama, serta Qiyas yang berwawasan ahlus sunnah waljamaah (Aswaja)

Organisasi dan Kelembagaan Dayah MUDI

Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga dipimpin oleh seorang Mudir yang dibantu oleh 3 (tiga) orang Wadir putra dan 2 (dua) orang Wadir putri dan sejumlah kepala bagian masing-masing.  Ragam terobosan baru Abu Mudi telah berhasil membuat perubahan atau tepatnya revolusi yang tidak pernah dilakukan oleh para pemimpin dayah (tradisional khususnya) di Aceh. Hal tersebut beliau lakukan untuk menjawab serta menyesuaikan dengan tuntutan dan tantangan zaman yang semakin hari semakin maju dan berkembang.

 Hal ini sering beliau ungkapkan di dalam pengajian-pengajian, baik pengajian khusus dewan guru atau dalam pengajian umum di setiap pagi Jum’at. Dalam melakukan modernisasi pendidikan dayah, Abu Mudi berpegang dan bersemboyan dengan qaidah “Al-muhafadhah ‘ala Qadimi ash-Shalih wa al- Akhdu bi al-Jadidi al-Ashlih” (Memelihara hal-hal lama yang bagus, dan mengambil hal-hal baru yang lebih bagus).

 

***Helmi Abu Bakar El-Langkawi Penggiat Literasi Asal Aceh