Ulama Suriah: Pengalaman Kami Pahit, Indonesia Harus Mempelajarinya

 
Ulama Suriah: Pengalaman Kami Pahit, Indonesia Harus Mempelajarinya

LADUNI.ID, Jateng - Seorang ulama yang juga guru besar ilmu Fiqh Universitas Negeri Syam (Suriah), Syeikh Mohamad Wahbi Sulaiman, melakukan kunjungan ke Indonesia. Kunjungan yang dikoordinir oleh Ikatan Alumni Syam Indonesia (Alsyami) ini berlangsung sejak 23 sampai 29 September 2018.

    Dalam lawatan perdananya ke Indonesia ini, Syeikh Wahbi mengunjungi berbagai kota dan provinsi serta bertemu dengan beberapa tokoh dan pengurus ormas, seperti NU dan Muhammadiyah, kemarin (28/9) beliau menyampaikan ceramah di masjid Agung Jawa Tengah yang diikuti oleh perangkat daerah dan ormas se-Jawa Tengah.

    Melalui kunjungannya, beliau berbagi pengalaman kepada masyarakat Indonesia, tentang rangkaian-rangkaian peristiwa krisis politik dan kemanusiaan terburuk abad 21, yang menimpa negaranya. Akibat krisis yang dimulai sejak 2011 ini jutaan warga Suriah kehilangan keamanannya, kehilangan pekerjaannya, kehilangan tempat tinggalnya, dan lebih dari 500 ribu dari mereka, kehilangan nyawanya.

    Dalam penyampaiannya di masjid Agung Jawa Tengah, ia menyampaikan bahwa dirinya datang dari negeri yang terluka, dengan tanggungjawab moral dan kecintaan kepada saudara sesama muslim di Indonesia, “Kami datang dari negeri yang terluka, untuk berbagi pengalaman agar peristiwa yang menimpa negara kami, tidak menimpa negara mana pun, termasuk Indonesia” ujarnya. Hal itu karena menurutnya, ada upaya Syrianisasi di beberapa negara muslim.

    Himbauan yang beliau sampaikan adalah agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi-informasi yang dapat memecah belah masyarakat. Perbedaan pendapat harus senantiasa dihargai, baik dalam suku, madzhab, maupun pilihan politik.

    Ia juga menegaskan pentingnya mencintai tanah air. Negara dan agama adalah laksana dua kaki, yang satu tidak bisa berdiri dengan baik tanpa lainnya. “Cintailah negaramu sebagaimana engkau mencintai agamamu. Bela negaramu sebagaimana engkau membela agamamu. Jangan biarkan negaramu hancur sebagaimana engkau tidak ingin agamamu hancur”, demikian ia menutup tausiyahnya.

(Kesekretariatan Alsyami: 081938299525)