Bimasakti Racing UGM Yakin Tembus Dominasi Jepang di Formula SAE 2019

 
Bimasakti Racing UGM Yakin Tembus Dominasi Jepang di Formula SAE 2019

LADUNI.ID,Yogyakarta - Bimasakti Racing Team UGM optimis akan mendapatkan hasil yang lebih baik dalam kompetisi Formula SAE Jepang pada 2019 mendatang. Meski hingga saat ini peringkat papan atas kompetisi tersebut masih dikuasai tim-tim dari Jepang, tim Bimasakti yakin  bisa menembus dominasi dari tim-tim negeri sakura.

“Mobil generasi 7 yang berhasil meraih penghargaan pada Formula SAE tahun ini adalah mobil yang terbaik yang kami hasilkan. Ke depan kita akan terus melakukan perbaikan dan kami optimis tahun depan kami mampu untuk bersaing dengan tim-tim unggulan,” kata salah satu dosen pembimbing tim Bimasakti, Fauzun sebagaimana dilansir laman resmi UGM

Tim Bimasakti UGM pada ajang Formula SAE Jepang 2018 yang diselenggarakan pada 4-8 September lalu berhasil meraih 2 penghargaan prestisius, yaitu 3rd Place Business Presentation Category serta JAMA Chairman Award yang diberikan kepada tim yang mampu menyelesaikan seluruh rangkaian kompetisi tanpa dikenai pinalti oleh panitia. Disamping dua penghargaan tersebut, Bimasakti juga berhasil meraih Top 10 in Skid Pad Event.a

Fauzun dalam jumpa pers yang berlangsung Jumat (12/10) di Gedung Pusat UGM, memaparkan bahwa dari sisi teknologi, kemampuan tim Bimasakti sebenarnya tidak jauh berbeda dari tim-tim unggulan Jepang. Salah satu keunggulan dari tim Jepang, menurutnya, terletak pada penggunaan material yang lebih ringan.

Meski demikian, kualitas dan kemampuan mobil Bimasakti generasi ketujuh telah mengalami peningkatan yang signifikan dari mobil generasi pertama yang dilombakan untuk pertama kalinya tahun 2011 silam.

“Dari segi bobot saja, saat ini kita bisa mencapai berat 203 kg, turun 80 kg dari mobil generasi pertama. Kami yakin di tahun 2019 nanti bisa semakin baik,” ucapnya.

Sementara itu Kapten tim Bimasakti generasi 7, Fajar Fitrahadi Danda, mengisahkan bahwa tantangan yang harus mereka hadapi dalam kompetisi tidak hanya terletak pada aspek teknis, tapi juga berbagai faktor tak terduga yang harus diantisipasi.

“Dalam kompetisi sebelumnya kami harus berlomba dengan cuaca karena ada peringatan taifun. Dalam kondisi itu kami harus mengatur strategi agar tidak terpengaruh dengan cuaca yang cukup menantang,” ujarnya.

Menghadapi kompetisi di tahun 2019, Kapten Bimasakti generasi 8, M. Kamal Ardi Putra, menuturkan bahwa timnya tidak akan banyak melakukan perubahan pada desain fisik mobil, dan lebih fokus pada optimalisasi mesin serta perbaikan pada aspek keamanan.

“Strategi kami untuk tahun depan akan lebih memaksimalkan pada static event. Target kami adalah untuk kembali meraih penghargaan yang sudah kita raih saat ini dan menambah 1 atau 2 penghargaan lainnya,” terang Kamal.

Wakil Rektor UGM Bidang Kerja Sama dan Alumni, Dr. Paripurna, S.H., M.Hum., LL.M., mengutarakan bahwa kompetensi serta prestasi yang ditunjukkan oleh para mahasiswa yang tergabung dalam tim Bimasakti merupakan refleksi dari karakter socioenterpreneurship dari UGM yang menekankan pada kreativitas serta semangat gotong royong.

Sementara itu, menurut Dekan Fakultas Teknik UGM, Prof. Ir. Nizam, keterlibatan para mahasiswa di dalam kompetisi tingkat dunia menjadi bagian dari pembelajaran yang utuh dan berkesinambungan dengan pembelajaran di ruang kelas. Untuk itu, ia memberikan dukungan penuh pada mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang mereka pelajari ke dalam tim ini, dengan harapan mereka terus mampu mengangkat nama baik Indonesia dan membuktikan bahwa mahasiswa Indonesia pun bisa bersaing di tingkat dunia.

“Ini adalah pembelajaran yang sesungguhnya untuk menjadi juara, bagaimana bisa menghadapi tantangan dan tekanan menuju lomba, bagaimana membangun tim yang solid. Ini adalah hal yang harus terus kita dukung agar tim ini dapat kembali meraih prestasi-prestasi yang membanggakan,” papar Nizam