Konsultasi Psikologi: Bagaimana Cara Membantu Teman Menyelamatkan Rumah Tangganya?

 
Konsultasi Psikologi: Bagaimana Cara Membantu Teman Menyelamatkan Rumah Tangganya?

Selamat pagi/siang/malam...

Saya mau cerita tentang teman nih, Pak.. Saya punya teman, perempuan sudah menikah. Saat ini dia sudah menikah kurang lebih 2 tahun, tapi belum dikaruniai anak. Awal pernikahan, baik-baik saja. Tapi lama-lama ketahuan bahwa suaminya tidak normal. Suaminya selingkuh dengan teman laki-lakinya. Dengan kata lain, suaminya ini seorang gay. Teman saya tidak berani berbuat apa-apa, karena takut pada suaminya.

Suaminya sudah tahu, kalau istrinya tahu bahwa dia adalah gay. Suaminya juga ga mau terapi penyembuhan. Hanya bilang kurang lebih, "Doakan saya aja...", begitu terus. Teman saya makin tertekan karena keluarga besarnya sering menanyakan kenapa belum hamil-hamil, padahal sudah 2 tahun nikah. Sejak teman saya tahu kalau suaminya ini gay, dia sudah ga pernah lagi berhubungan suami istri.  Saya kasihan dengan teman saya. Apa yang kira-kira bisa saya sampaikan atau lakukan ke teman saya ya, Pak? Terima kasih banyak, Pak.

Hormat saya,

C, Jakarta

Jawaban:

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Saudari C yang baik... Saya mengapresiasi karena Anda sudah begitu peduli dengan teman Anda. Permasalahan yang dihadapi tampaknya memang rumit, namun dengan bekal keyakinan yang besar Insya Allah ada jalan keluarnya. Apa yang akan saya sampaikan mudah-mudahan bisa diteruskan ke teman Anda...

Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah Anda harus tetap bisa menjaga jarak dengan permasalahan teman Anda. Bagaimanapun dekatnya Anda dengan teman Anda, Anda harus berhati-hati dan berjarak, karena apa yang teman Anda alami adalah masalah rumah tangga orang lain yang sifatnya sensitif. Setelah itu, Anda perlu membesarkan hati teman Anda bahwa sebuah perkawinan nanti akan memiliki masalah dan semua masalah pasti ada jalan keluarnya. Hal ini penting agar teman Anda merasa ada orang lain yang mendukungnya sehingga teman Anda tidak merasa sendiri menghadapi masalah ini.

Anda bisa menyampaikan bahwa setiap permasalahan dalam rumah tangga memang Idealnya diselesaikan antara suami-istri. Namun jika tidak bisa maka perlu melibatkan keluarga besar untuk menyelesaikan masalah tersebut. Ceritakan masalahnya kepada mertua dan orang tua. Hal ini tentu bukan berniat untuk membuka aib, tapi bermaksud untuk mencari jalan keluar. Dengan menceritakan pada dua belah pihak, diharapkan akan ada penyelesaian yang bijaksana. Kedua keluarga bisa bermusyawarah. Jika dibutuhkan bisa dipilih seorang penengah yang bisa diterima kedua pihak.

Menceritakan kepada kedua pihak juga bertujuan untuk membuka kondisi yang sebenarnya sehingga teman Anda tidak menjadi makin tertekan sekaligus membuka kesempatan bagi suaminya untuk kembali sadar dan bisa berfungsi secara normal.

Tentu hal ini tidak semudah apa yang saya sampaikan. Namun intinya teman Anda perlu untuk mengeluarkan semua perasaan - perasaannya yang selama ini dipendam. Semakin lama masalah ini ditekan, maka potensi munculnya permasalahan baru juga semakin besar. Ajarkan teman Anda untuk berperilaku asertif. Hal ini perlu agar teman Anda bisa menyampaikan keinginan dan perasaannya kepada suaminya tanpa menyinggung hati suaminya.

Mungkin itu yang bisa saya sampaikan. Mudah-mudahan bisa membantu. Terima kasih atas kepedulian Anda... Semoga Allah balas dengan pahala yang setimpal.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Salam hormat

DR. Muhammad Fakhrurrozi