JAS HIJAU: Jangan Sekali-Kali Hilangkan Jasa Ulama

 
JAS HIJAU: Jangan Sekali-Kali Hilangkan Jasa Ulama

LADUNI.ID - Hari ini tanggal 10 Nopember sebagai hari Pahlawan hari yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia, khususnya mengingatkan kembali jasa para ulama sebagai pahlawan yang rela mengorbankan raga dan jiwanya untuk meraih dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. 

Ulama selain mengurusi agama, juga mengurusi bangsa, dan negara termasuk ikut dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. 

Pahlawan adalah mereka yang pantas mendapatkan pahala atas keikhlasan dan keberanian memperjuangkan kebenaran dalam menegakkan, memelihara dan mempertahankan kemerdekaan serta menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Dalam kitab Asbab an-Nuzul dan Tafsir al-Qur'an disebutkan riwayat Ibnu Abi Hatim bersumber dari Muqatil bahwa suatu ketika Rasulullah SAW. sedang ceramah pada hari jumat dalam suatu tempat yang sudah penuh sesak, sehingga ada sekelompok orang tidak bisa masuk, lalu berdiri di luar ruangan. 

Rasulullah SAW. sedang ceramah melihat mereka yang berdiri dan Beliau memerintahkan mereka agar segera masuk dan duduk, orang yang di dalam ruangan diminta segera berdiri dan memberikan tempat duduk bagi mereka yang baru datang. Mereka yang diminta berdiri tersinggung dan protes tidak mau memberikan tempat duduknya, berkenaan dengan kasus inilah Allah SWT. menurunkan ayat al-Qur'an:

يَٰأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا فَٱنشُزُوا يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, "Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis," maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kamu," maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Mujadilah, 58: 11). 

Pertanyaanya, siapa yang datang terlambat dan berdiri di luar ruangan dan dipersilakan masuk oleh Rasulullah, bahkan diberi fasilitas tempat duduk?

Jawabannya, mereka adalah para Pahlawan Badr. Rasulullah SAW. memberikan contoh dalam menghargai dan menghormat para pahlawan, orang-orang yang punya jasa dan prestasi kepentingan umat dan bangsa dengan diperlakukan dan diberi fasilitas tempat duduk. 

Berdasarkan asbab an-nuzul ayat ini, jelas bahwa Allah mengangkat dan meninggikan derajat bukan hanya orang beriman dan berilmu, tapi juga orang yang berakhlak, yaitu orang yang tahu menghargai para Pahlawan atas jasa-jasa perjuangan mereka, sebagaimana Rasulullah SAW. menghargai para pahlawan perang Badr dengan cara  memberi fasilitas lebih dari pada yang lainnya. 

Bangsa yang berakhlak dan bermartabat adalah bangsa yang tahu dan mau menghargai jasa para pahlawannya. 
Hari ini 10 Nopember sebagai hari Pahlawan mengingatkan kita kepada para pahlawan yang memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia khususnya pertempuran di Surabaya 10 Nopember 1945. 
Adalah KH. Hasyim Asy'ari ulama, tokoh bangsa dan pahlawan nasional sekaligus Pendiri Nahdlatul Ulama mempelopori para ulama, santri, masyarakat dan umat dari berbagai lapisan dengan fatwanya Resolusi Jihad melawan penjajah, termasuk menginspirasi pidato Bung Tomo dengan pekikan kalimat takbir Allahu Akbar dalam menghadapi gempuran pasukan sekutu Belanda di Surabaya. 

Para Pahlawan yang jasa-jasa mereka sehingga kita bisa hidup dengan nyaman dan aman bebas dari tekanan, ancaman dan penjajahan, sebagai bagian dari penghormatan dan penghargaan kepada para pahlawan, kita mendoakan kepada Allah semoga semua jerih payah dan perjuangannya diridhai Allah dan menjadi amal jariyah dan balasan yang terbaik dari Allah serta semua kesalahan dan dosa mereka diampuni.

Demikian juga semoga generasi sekarang dapat mewarisi semangat dan nilai kepahlawanan dan perjuangan mereka, yakni sikap keberanian, kerelaan berkorban, teguh kesabaran, menjaga kebersamaan dalam keragaman dan menjauhi fitnah dan adu domba terhadap sesama anak bangsa yabg akan memecah belah persatuan kesatuan sebagai bangsa Indonesia.

#JAS MERAH# (Jangan sekali-sekali melupakan sejarah)
#JAS HIJAU# (Jangan sekali-sekali menghilangkan jasa ulama)
اللهم اغفر لهم وارحمهم وعافهم واعف عنهم 
لله ولهم الفاتحة 

Jakarta, 10 Nopember 2018

Oleh: Dr. Wajidi Sayadi

Wakil Syuriah PWNU Kalbar