Menghadapi Isu Kontemporer, Pelajar NU Diminta Bijaksana

 
Menghadapi Isu Kontemporer, Pelajar NU Diminta Bijaksana

LADUNI.ID, Jombang - Kegiatan masa kesetiaan anggota digelar Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama-Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) Universitas KH Abdul Wahab Hasbullah (Unwaha). Salah satu pematerinya yaitu KH Akhmad Kanzul Fikri mengingatkan para peserta untuk bijak dalam menyikapi isu kontemporer agar tak salah langkah.

"Peserta saya ajak berdiskusi tenteng peristiwa-peristiwa kontemporer yang bertentangan dengan ajaran Aswaja dan sikap santri Nahdliyin. Ini penting disampaikan agar tidak terbawa arus konflik tak berujung," jelas KH Kanzul, pada Jumat (16/11) kemarin.

KH Kanzul mengatakan, salah satu isu yang harus diwaspadai adalah ideologi Transnasionalisme seperti Hizbut Tahrir. Isu tersebut selalu dimunculkan dan digerakkan secara rapi. Ciri khasnya suka menunggangi kasus yang berkaitan dengan agama.

Melalui sikap kebijaksanaan, maka kader IPNU tidak akan memperkeruh suasa. Apalagi sebentar lagi tahun politik, salah sedikit bisa buat blunder dan digoreng terus sama pihak pro kebijakan NU.

"Anak muda NU harus Memahami ajaran yang tidak sesuai dengan Aswaja, seperti Wahabi dan Hizbut Tahrir yang bersifat transnasional," terangnya.

Selain itu, Dosen Bahasa Inggris Unwaha ini juga menyebutkan, kader IPNU harus pandai bermain di media sosial dan memasukan ajaran NU seperti tasamuh, tawasuth dan tawazun. Namun sebagai ciri khas NU, maka kader IPNU harus menampikan sudut pandang yang lebih lengkap, sesuai fakta dan tidak mengandung unsur provokatif.

"Tujuan materi Aswaja memahami sejarah Aswaja, memahami sikap dan ciri Aswaja dalam beragama dan berbagai bidang, negara dan budaya. Setelah paham maka jangan ikut terprovokasi oleh isu SARA yang bermuatan politik praktis. Tetap bijak dan waspada," jelasnya.