Masa Depan NU Bergantung kepada Pesantren

 
Masa Depan NU Bergantung kepada Pesantren

LADUNI.ID, Sidoarjo – Selain dilakukan ikrar, semua pengurus Pimpinan Wilayah (PW) Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) diingatkan untuk tetap setia kepada Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar. “Seluruh pengurus PW RMI NU Jawa Timur untuk tetap selalu setia kepada Pancasila dan NKRI demi keutuhan Indonesia,” katanya, Sabtu (17/11).

Pada kesempatan itu, para pengurus juga diingatkan pentingnya pesantren bagi NU. “Apabila pondok pesantren mati, maka matilah Nahdlatul Ulama,” ungkap Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrasyad Kota Malang ini.

Kiai Marzuki juga menambahkan bahwa ruh sesungguhnya NU adalah di pondok pesantren. “Apabila pondok pesantren hidup, maka NU akan tetap eksis hingga sekarang,” jelasnya pada kegiatan pengukuhan, rapat kerja dan koordinasi PW RMINU Jatim di Sidoarjo.

Dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini juga menambahkan, hidupnya pondok karena adanya kiai. “Walaupun ada seribu, lima ribu bahkan hingga sepuluh ribu santri, tapi dzurriyah pesantren tidak bisa ngaji, maka pondoknya akan habis,” tegasnya.

Karena itu, kaderisasi kiai di lingkungan pesantren sangat penting demi menjaga keberlangsungan  pondok pesantren dan menjaga NU. “Maka kami mendorong untuk seluruh pondok pesantren yang ada di Jawa Timur, silakan untuk menuju sistem yang lebih modern. Akan tetapi khazanah ilmu kitab kuning tetap harus dikedepankan,” ungkapnya.

Kiai Marzuki mengingatkan pesantren tidak hanya mengedepankan ilmu eksakta. “Sehingga bila kaderisasi kiai sukses, maka pondok pesantren akan tetap eksis. Dan kalau pondok pesantren eksis, maka NU juga eksis,” tandasnya.

Di samping itu, Kiai Marzuki Mustamar juga memberikan ijazah kitab al-Muqtathofat liahlil Bidayah kepada para pengurus baru PW RMINU Jatim.