STAI Yamisa Soreang Kab. Bandung

 
STAI Yamisa Soreang Kab. Bandung

PROFIL
Sebagaimana dimaklumi bahwa kelahiran STAI Yamisa tidak dapat dipisahkan dengan keberadaan Yayasan Miftahuddarissalam (Yamisa) yang pada tahun 2008 diubah dengan Yayasan Miftahussalam (Yamisa) telah berdiri sejak tanggal 22 Agustus 1968. Tentu saja Yayasan ini telah mempunyai kifrah dan sumbangsih yang cukup banyak serta tidak dapat disebutkan satu persatu. Berbagi eksistensi sosial keagamaan, social kemasyarakatan dan peningkatan kualitas pendidikan melalui lembaga pendidikan formal, dan non formal, terutama dalam malahirkan tenaga terdidik yang memiliki wawasan luas, bobot keilmuan berkualitas yang dapat merespon kebutuhan dan perkembangan masyarakat, serta menelorkan tenaga ulama, tenaga pendidik dan kependidikan yang memiliki wawasan internasional, nasional dengan kearifan budaya lokal telah dimanifestasikan.

Melalui ikhtiar dan kerja keras sang pendiri, perintis dan pengembang Yayasan Miftahussalam (Yamisa) ini, lambat laun namun pasti mengalami perkembangan signifikan. Sebab, tidak hanya dalam eksistensi mengembangkan lembaga non formal, akan tetapi telah merambah pada lembaga formal, seiring dengan tuntutan masyarakat yang mengitarinya. Oleh karena itu, pendirian sebuah lembaga formal menjadi coditio sine quanon dalam upaya eksis dalam menyahuti dinamika dan tuntutan masyarakat dimaksud. Oleh karena itu KH. Uyeh Balukia Syakir mendirikan RA/TK, MI, MTs/SLTP, dan MA/SMU. Lembaga pendidikan formal ini masih eksis dan berkembang hingga saat ini. Lulusan yang dihasilkan telah berkifrah dalam berbagai bidang dan berhasil mengembangkan potensinya menjadi Pimpinan Pondok Pesantren, Pejabat Pemerintah dan Swasta, Pimpinan Parpol dan lain sebagainya.

Dinamika dan tuntutan zaman rupanya bergerak sejalan dengan dinamika sosial yang begitu cepat bahkan cenderung simultan diberbagai sektor, maka gagasan dan konstirbusi pikiran beberapa tokoh masyarakat Soreang untuk mengembangkan suatu lembaga pendidikan tinggi untuk menyahuti kinginan dan dinamika itu, sehingga potensi alumni dan kepedulian akan peningkatan kualitas masyarakat terutama soreang menjadi perhatian utama, sekaligus membantu pencerdasan anak bangsa menuju kualitas hidup yang lebih baik.

Gagasan yang dimotori oleh sesepuh, pendiri dan perintis Pondok Pesantren Yamisa dan tokoh masyarakat yang menghendaki adanya Perguruan Tinggi di lingkungan Yamisa, selalu dikemukakan KH. Uyeh Balukia Syakir dalam berbagai pertemuan dan forum yang dilaksanakan. Pada suatu ketika beliau memanggil beberapa orang yang dianggap cridible dan capable untuk merealisir maksud tersebut.

Adapun yang dipanggil menghadapnya adalah Bapak Dr. H.Bunyamain Alamsyah, SH.MH, Drs.H.Yayan Hasuna Hudaya, M.M.Pd. dan Drs. H. Ahmad S. Ketiga person ini dipercaya melakukan berbagai langkah aktif, membuat planning dan melakukan berbagai langkah yang diperlukan. Oleh tokoh sentral pendiri KH. Uyeh Balukia Syakir, ketiga orang ini kemudian dikenal sebagai pelaksana perintis awal. Dalam perjalannannya kemudian diminta membantu seperti Dr. H. Misbah Iskandar, SH, MSI, Drs.H. Encep Ahmad Hasan,SH dan H.Ojang Rahman,SH.

Atas usaha dan kerja keras untuk melaksanakan keinginan Almukarram KH. Uyeh Balukia Syakir, maka para pendiri ini pada tanggal 5 Mei 1987 berhasil memproklamirkan berdirinya Perguruan Tinggi yang merupakan satu-satunya di Kota Soreang dengan diberi nama Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS), yang gagasan awalnya diberinama Uniyam (Universitas Yamisa), akan tetapi karena berbagai hal dan keterbatasan yang ada, maka Yayasan baru dapat merealisir satu kajian dalam hukum Islam. Upaya ini tidak sampai di sini sehingga oleh Pemerintah diberikan Status Terdaftar dengan Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor 238 Tahun 1991.

STIS Yamisa ini melahirkan ratusan alumni, dan sangat prospektif pada waktu itu. Atas berbagai saran, usulan dan dinamika yang berkembang menuntut untuk dibuka jurusan Pendidikan Islam, maka lahirlah jurusan baru yakni Jurusan Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) yang mendapat Status Terdaftar dari Menteri Agama RI Nomor 517 Tahun 1994.

Lembaga Tinggi Yamisa tentu harus merujuk pada regulasi Pemerintah dan Kopertais sebagai perpanjangan tangan dari Dirjen Binbaga waktu itu menyarankan agar mengakomudir dua jurusan termaksud dalam satu wadah Sekolah Tinggi Agama Islam Yamisa, maka keinginan itu disahuti positif, maka pada tahun 1999, menjadi STAI Yamisa dan dilakukan peningkatan Status dari Terdaftar menjadi Diakui, Berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Binbaga Islam Depag RI Nomor E/57/1999, yang kemudian Status ini dikukuhkan kembali Oleh Direktorat Bagais Atas Nama Menteri Agama RI, dengan Nomor : Dj.II/286/03. Namun berdasarkan Kebijakan Pemerintah yang meniadakan status, Disamakan, Diakui dan Terdaftar, yang kemudian diganti hanya dengan Izin Penyelenggaraan selanjutnya harus memiliki standar khusus dengan Predikat Terakreditasi oleh Badan yang dibentuk khsusus untuk itu, maka melalui Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI Nomor Dj.I/201 Tahun 2008 tanggal 20 Juni 2008, dan dengan Akreditasi melalui Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor : 010/BAN-PT/Ak-XI/S1/VI/2008 tanggal 13 Juni 2008 tentang Status, Peringkat dan Hasil Akreditasi Program Sarjana di Perguruan Tinggi (Prodi Mu’amalah / Syariah STAI Yamisa) dan Nomor : 011/BAN-PT/Ak-XI/S1/VI/2008 tanggal 20 Juni 2008 Status, Peringkat dan Hasil Akreditasi Program Sarjana di Perguruan Tinggi (Prodi PAI /Tarbiyah STAI Yamisa);

Pengembaraan akademik yang dilakukan lembaga, mengalami perkembangan yang pesat, apalagi dibuka kembali beberapa program, yakni Program Diploma 2 Pendidikan Guru PAI dengan Status Terdaftar dari Kopertais Wilayah II Jawa Barat Nomor : 006/Kop/II/S/2001 tanggal 12 Pebruari 2001, Program Diploma 2 PGMI-SDI, Program Diploma 2 PGTKI dan Program Akta IV, yang Status Terdaftar dari Kopertais Wil. II Jawa Barat pada tahun 2003 lalu, yang masih terikat dengan kedua jurusan termaksud.

Dalam perjalanannya kemudian STAI Yamisa dapat berkembang pesat berkat partisipasi dan bantuan berbagai pihak yang turut memberikan konstribusi. Tercatat pada periode pemantapan awal adalah Drs. Muchtar Senop, Jalaluddin,As, SAg, Drs. Masyhuri Baehaqi, dan H. Mamat Saeful Qodir . Sedangkan pada masa pemantapan akhir menuju sebuah lembaga yang professional, personel di atas dibantu oleh beberapa tokoh semacam Drs. H. M. Fadil Syamsuddin, Dr. Jamaluddin, SH. M.Si, Drs. Dedi Setiadi, Dra. Hj. Ulfiah, M.Si., Drs. O. Sodikin, S.Ag, Drs. H. Deni Kurniadi Ad. M.M.Pd. dan banyak personel lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu turut memberikan andil dalam meningkatkan kualitas dan status STAI, sehingga pada bulan Juni 2008 STAI Yamisa untuk pertama kali terakreditasi BAN-PT, dan kemudian hingga saat ini secara rutin memperpanjang status akreditasi setiap empat tahun sekali kepada BAN PT.

Hingga Wisuda yang ke-15 STAI Yamisa telah melahirkan alumni puluhan ribu alumni yang tersebar di berbagai pelosok nusantara dengan berkifrah dan mengisi berbagai sektor pembangunan, wiraswasta, birokrat/ Pegawai Negeri Sipil, Politisi, Tokoh Agama dan masyarakat


PROGRAM STUDI
 


ALAMAT
Jl. Raya Soreang No. 134 Desa. Pamekaran Kec. Soreang Kab. Bandung
Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran silahkan hubungi  Email : admin@stai-yamisa.ac.id
Telp : 022 - 5891714
Fax : 022 - 5891714


Untuk berpartisipasi memperbarui informasi ini, silakan mengirim email ke redaksi@laduni.id.

 

Alumni STAI Yamisa Soreang Kab. Bandung

  • Ratno Ratno
  • EPA SOLIHAT EPA SOLIHAT
  • Zulfi Marandika Zulfi Marandika
  • karnoto priyanto karnoto priyanto