Cinta Tanah Air Bukanlah Fanatisme

 
Cinta Tanah Air Bukanlah Fanatisme
Sumber Gambar: nu.or.id, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Hari Pahlawan identik dengan slogan cinta tanah air. Sebab bagaimana mungkin akan terjadi perlawanan dahsyat terhadap kaum kolonial, meskipun dengan kekuatan yang tak seimbang, jika semua itu tanpa ada seberkas cinta tanah air. Bahkan legitimasi cinta tanah air sebagai bagian dari iman terus digaungkan oleh para ulama dan menjadi prinsip yang dipegang teguh oleh para santri serta masyarakat secara umum dan tidak bisa digoyahkan sama sekali.

Namun demikian, tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa cinta terhadap sebuah organisasi atau tanah air dan sebagainya, dianggap sebagai bagian dari fanatisme.Tapi benarkah demikian? Mari kita perhatikan Hadis berikut ini:

ﻋَﻦْ ﺟُﺒَﻴْﺮِ ﺑْﻦِ ﻣُﻄْﻌِﻢٍ، ﺃَﻥَّ ﺭَﺳُﻮْﻝَ اﻟﻠﻪ ﺻَﻠَّﻰ اﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ، ﻗَﺎﻝَ: ﻟَﻴْﺲَ ﻣِﻨَّﺎ ﻣَﻦْ ﺩَﻋَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﻋَﺼَﺒِﻴَّﺔٍ، ﻭَﻟَﻴْﺲَ ﻣِﻨَّﺎ ﻣَﻦْ ﻗَﺎﺗَﻞَ ﻋَﻠَﻰ ﻋَﺼَﺒِﻴَّﺔٍ، ﻭَﻟَﻴْﺲَ ﻣِﻨَّﺎ ﻣَﻦْ ﻣَﺎﺕَ ﻋَﻠَﻰ ﻋَﺼَﺒِِﻴَّﺔٍ

Dari Jubair bin Muth'im bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda: "Bukanlah dari golonganku orang yang mengajak para 'ashobiyah, berperang karena 'ashobiyah dan mati di atas 'ashobiyah." (HR. Abu Dawud)

Hadis di atas harus dipahami dengan baik, agar tidak terjadi salah paham. Pemahamanya adalah sebagaimana keterangan yang akan dipaparkan berikut ini:

عَنْ وَاثِلَةَ بْنِ الْاَسْقَعْ ﺳَﺄَﻟَﺖُ ﺭَﺳُﻮْﻝَ اﻟﻠﻪ ﺻَﻠَّﻰ اﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻓَﻘُﻠْﺖُ: ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝَ اﻟﻠﻪ، ﺃَﻣِﻦَ اﻟْﻌَﺼَﺒِﻴَّﺔِ ﺃَﻥْ ﻳُﺤِﺐَّ اﻟﺮَّﺟُﻞُ ﻗَﻮْﻣَﻪُ؟ ﻗَﺎﻝَ: ﻻ، ﻭَﻟَﻜِﻦْ ﻣِﻦَ اﻟْﻌَﺼَﺒِﻴَّﺔِ ﺃََﻥْ ﻳُﻌِﻴْﻦَ اﻟﺮَّﺟُﻞُ ﻗَﻮْﻣَﻪُ ﻋَﻠَﻰ اﻟﻈُّﻠْﻢِ

Diriwatkan dari Watsilah bin Asqa' yang bertanya kepada Rasulullah SAW. Saya berkata, "Wahai Rasulullah, apakah seseorang yang mencintai kaumnya termasuk 'ashobiyah?" Nabi lalu menjawab: "Bukan. 'Ashobiyah adalah seseorang membantu kaumnya untuk berbuat kezaliman." (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Dari keterangan ini, tentu tidak dibenarkan dalam memandang secara umum bahwa mencintai tanah air atau organisasi tertentu dianggap sebagai sifat 'ashobiyah atau fanatisme. Pemahaman 'ashobiyah hanya dikenakan kepada adanya pembelaan kepada perilaku zalim dari kelompoknya. Meski ada kezaliman tetapi, karena ada sifat 'ashobiyah itu, maka tetap dibelanya. Jelas ini salah dan tentu sebagaimana penjelasan Nabi SAW di atas, yang demikian itu dinamakan 'ashobiyah atau fanatisme! []


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 01 Desember 2018. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

___________

Penulis: Ustadz Ma'ruf Khozin

Editor: Hakim