Setiap Orang Punya Masalah, Hadapi secara Bijak

 
Setiap Orang Punya Masalah, Hadapi secara Bijak

LADUNI.ID, Demak – Semua orang yang masih hidup pasti mengalami masalah, baik itu bersifat pribadi maupun kelompok. Begitu juga dalam berorganisasi tidak lepas dari suatu masalah. Yang terpenting bagaimana mengatasi masalah itu dengan bijak.

Pernyataan itulah yang menjadi tema pembahasan rutinan Ranting Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Desa Prampelan, Sayung, Demak, Jawa Tengah. Kegiatan dilaksanakan Jumat (7/12) di kediaman Sobiburrohman yang juga anggota IPNU Desa Prampelan.

Adapun rutinan tersebut membahas makna respon versus reaksi umtuk bijak menghadapi masalah. M Wildan Jamaludin selaku pemantik diskusi menceritakan kisah seorang pelayan perempuan di sebuah restoran ternama milik Sundarpichai yang menjadi bos besar CEO Google.

"Pada suatu ketika di restoran tersebut ada kecoa yang menghinggapi tubuh perempuan wanita yang sedang makan. Seketika reaksi dari perempuan tersebut terkaget-kaget dan melompat sambil menghilangkan kecoa di tubuhnya,” jelasnya.

Selain itu, kecoa tersebut justru berpindah di tubuh perempuan temanya, dan merasakan apa yang dirasakan perempuanb sebelumnya hingga membuat suasana restoran gaduh.

Usai itu pelayan perempuan restoran keluar untuk mengetahui kondisi yang terjadi, dan ternyata ganti dihinggapi kecoa. “Akan tetapi sang pelayan mencoba menenangkan diri dan merespon sikapnya dengan melihat gerak gerik kecoa dan menangkapnya untuk dibuang dan akhirnya suasana menjadi tenang kembali,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Wildan mencoba memaknai peristiwa tersebut dalam sebuah organisasi. “Ketika dihadapkan masalah, jangan sampai reaksinya menjadikan masalah lebih besar. Akan tetapi perlu sikap dan respon yang tenang, fokus pada solusi dari masalah, sehingga bisa memberikan ketenangan orang di sekitarnya,” terangnya.

Diskusi direspon baik sama hadirin. Terlihat banyaknya pertanyaan yang diajukan dalam forum tersebut.

Bahkan, pada kesempatan itu, Wildan mengemukakan bahwa masalah tetaplah sebuah masalah. “Respon kitalah yang menentukan akhir dari masalah itu. Mulai sekarang, jangan salahkan situasi atau apapun itu yang pada dasarnya sebuah masalah,” pungkasnya.