Begini Upaya NU Peduli untuk Pulihkan Perekonomian Korban Tsunami

 
Begini Upaya NU Peduli untuk Pulihkan Perekonomian Korban Tsunami

LADUNI.ID, Lampung Selatan – Bukan hanya membantu para korban terdampak tsunami yang mengungsi ke dataran tinggi dengan membuatkan hunian sementara (Huntara) sebagai tempat transisi, NU Peduli Tsunami Lampung juga terus menyisir lokasi bencana untuk menggeliatkan kembali roda perekonomian warga yang macet pascatsunami yang menghantam kawasan pantai di Kabupaten Lampung Selatan tersebut pada Sabtu (22/12) lalu.

Berdasarkan keterangan Ketua PCNU Lampung Selatan KH Mahfudz Attijani, langkah NU Peduli ini dilakukan di antaranya dengan pendataan rumah dan tempat usaha yang rusak di Desa Maja Kecamatan Kalianda Lampung Selatan, Ahad (6/1).

“Di Desa Maja ada sekitar 23 rumah yang mengalami rusak berat akibat terjangan tsunami termasuk juga ada sekitar 20 kombong (tempat usaha) untuk merebus ikan asin yang hancur,” terang Kiai Mahfudz sesaat setelah melakukan diskusi dengan warga terdampak tsunami di desa tersebut.

Tidak hanya akan membantu proses rehabilitasi bangunan, NU Peduli juga akan membantu merevitalisasi kembali kombong-kombong usaha perebusan ikan asin tersebut agar dapat pulih dan berfungsi kembali sehingga roda perekonomian warga di Desa Maja akan dapat berputar kembali.

“Bagaimanapun sektor perekonomian menjadi bagian yang sangat vital dalam usaha untuk kembali membangkitkan para korban terdampak tsunami dari keterpurukan setelah tsunami ini,” terangnya.

Pascabencana yang melumpuhkan perekonomian, lanjut Kiai Mahfudz, menjadi salah satu hal yang paling ditakutkan. Lumpuhnya ekonomi akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang lambat di daerah bencana. Sehingga menurutnya, harus ada usaha serius untuk membangkitkan sektor ekonomi melalui penyediaan sarana infrastruktur yang memadai.

Dalam rangka mewujudkan hal ini, kondisi tempat tinggal dan tempat usaha harus segera diperbaiki dengan menyediakan hunian yang layak. Permodalan juga penting dibantukan mengingat para korban tidak memiliki cadangan finansial untuk memperbaiki kembali aset yang rusak ataupun hilang.

“Mereka perlu mendapatkan bantuan dari berbagai pihak semisal bisa dalam bentuk kredit usaha lunak atau dana hibah untuk membangkitkan kembali usaha mereka,” tuturnya.

Karena itu, NU Peduli mendorong pemerintah untuk segera melakukan percepatan pembangunan infrastruktur dengan memetakan daerah yang harus menjadi prioritas pembangunan infrastruktur pascabencana.

“Tidak ada yang ingin mendapat bencana karena memang akan meninggalkan banyak masalah. Segenap elemen bangsa harus belajar dari berbagai bencana yang sudah ada. Dan mari segenap elemen terkait dan juga masyarakat untuk bergandengan tangan membantu para korban baik dari sisi mental, ekonomi, kesehatan, pendidikan dan sektor lainnya sehingga di kemudian hari akan terbangun ketangguhan dalam menghadapi masa depan,” jelasnya.