Julukan yang Diberikan Rasulullah SAW kepada Asma binti Abu Bakar

 
Julukan yang Diberikan Rasulullah SAW kepada Asma binti Abu Bakar
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Asma binti Abu Bakar adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Islam yang sering dilupakan. Sebagai putri dari salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang paling terkenal, Abu Bakar Ash-Shiddiq, Asma memiliki tempat yang istimewa dalam sejarah Islam. Namun, keberadaannya sering kali terselubung oleh sosok-sosok yang lebih terkenal dalam sejarah Islam. Meski demikian, kontribusi dan keberanian Asma binti Abu Bakar tidak bisa diabaikan.

Asma binti Abu Bakar terkenal karena kesetiaannya pada agama Islam dan keluarga Nabi Muhammad SAW. Ketika Nabi Muhammad SAW hijrah dari Mekah ke Madinah, Asma adalah salah satu dari sedikit orang yang menemani mereka dalam perjalanan berbahaya ini. Dia menunjukkan keberanian dan ketabahan yang luar biasa dalam menghadapi segala rintangan yang mereka temui selama perjalanan.

Keberanian Asma binti Abu Bakar juga terlihat dalam peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Islam. Salah satu contohnya adalah ketika dia menyelundupkan makanan untuk ayahnya, Abu Bakar, yang bersembunyi di gua Tsur selama hijrah ke Madinah. Asma menggunakan ikat pinggangnya untuk membawa makanan ini, menunjukkan kesetiaan dan keberanian yang luar biasa pada saat yang sulit.

Setelah wafatnya ayahnya, Abu Bakar, Asma binti Abu Bakar juga terus berperan dalam menyebarkan ajaran Islam dan memberikan pengabdian pada komunitas Muslim. Dia menjadi sumber inspirasi bagi banyak wanita Muslim karena keteguhan imannya dan dedikasinya pada nilai-nilai Islam. Kesetiaan, keberanian, dan ketabahan Asma binti Abu Bakar membuatnya menjadi salah satu tokoh yang patut diingat dalam sejarah Islam.

Nah berangkat dari hal itu kemudian beliau familiar dengan julukan dzatu nithaqain (pemilik dua ikat pinggang) karena beliau pernah membelah ikat pinggangnya menjadi dua untuk mempermudah baginya dalam membawa dan  menyembunyikan makanan dan minuman yang akan beliau kirim ke gua Tsur untuk Rasulullah tatkala beliau hijrah. Manakala Rasulullah shallallahu  ‘alaihi wa sallam melihat apa yang telah dilakukan oleh Asma’ terhadap  ikat pinggangnya tersebut maka beliau memberi julukan kepadanya dzatu nithaqain (pemilik dua ikat pinggang).

Sumber referensi:

1. Ibnul Atsir, Asadul Ghabah fi Ma’rifati Sahabah, juz 7, hal. 7

2. Ibnu Hajar Al-Asqalany, Al-Ishabah fi Tamyizil Sahabah, hal. 13

3. Al-Bukhari, Shahih Bukhary: An Asma bint Abi Bakr, hal. 2979

سبب تسمية أسماء بذات النِّطاقَين لُقِّبت أسماء -رضي الله عنها- بذات النِّطاقَين بعد حادثة الهجرة النبويّة من مكة إلى المدينة، وكان سبب ذلك اللقب أنها أعدَّت الطعام للنبي -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم- ولوالدها رفيقه في طريق الهجرة أثناء هجرتهما وقبل خروجهما من مكة، فلم تجد حينها ما تشدُّ الطعام به، فعمدت إلى نطاقها -خمارها- فشقّته نصفَين، فشدّت السّفرة بنصفه وتطوّقت بالنصف الآخر؛ لذلك أطلق النبي -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- عليها ذات النِّطاقَين.[١] وأصل هذه القصة مرويٌ عن أسماء -رضي الله عنها- في صحيح مسلم دون رفع ذلك الخبر إلى النبيّ صلّى اللَّه عليه وسلّم، حيث رُوي أنّها خاطبت الحجّاج قائلةً: (كان لي نطاقٌ أغطّي به طعام رسول اللَّه -صلّى اللَّه عليه وسلّم- من النمل، ونطاق لا بُدّ للنساء منه)،[٢] وعنها كذلك أنّها قالت: (صنعتُ سُفْرةَ رسولِ اللهِ -صلّى الله عليه وسلّم- في بيتِ أبي بكرٍ حين أرادَ أن يهاجرَ إلى المدينةِ، قالت: فلم نجدْ لسُفرتِه ولا لسِقائِه ما نربطُهما به، فقلت لأبي بكرٍ: واللهِ ما أجدُ شيئًا أربطُ به إلا نِطاقِي، قال: فشُقِّيهِ باثنيْن، فاربِطِيه بواحدِ السقاءِ وبالآخرِ السُّفرةِ، ففعلتُ، فلذلكَ سُمِّيتْ ذات النِّطاقيْن).[٣]


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 13 Januari 2019. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.
__________________
Editor: Kholaf Al Muntadar