Investor Jepang dan Indonesia Jalin Kerjasama Budi Daya Ikan Tuna

 
Investor Jepang dan Indonesia Jalin Kerjasama Budi Daya Ikan Tuna

LADUNI.ID, Jakarta -  Indonesia secara geografis merupakan sebuah negara kepulauan dengan dua pertiga luas lautan lebih besar daripada daratan. Hal ini bisa terlihat dengan adanya garis pantai di hampir setiap pulau di Indonesia (± 81.000 km) yang menjadikan Indonesia menempati urutan kedua setelah Kanada sebagai negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia. Kekuatan inilah yang merupakan potensi besar untuk memajukan perekonomian Indonesia.

Data Food and Agriculture Organization di 2012, Indonesia pada saat ini menempati peringkat ketiga terbesar dunia dalam produksi perikanan di bawah China dan India, sehingga banyak investor negara-negara tetangga yang ingin menjalin kerjasama dalam hal pengembangan budi daya ikan, salah satunya negara Jepang yang akan mengembangkan budidaya ikan tuna berkualitas eksport di Sulawesi Selatan 

"Mereka akan merencanakan untuk merelokasi untuk pengembangan aquaculture. Mereka akan mengembangkan budidaya ikan tuna dan beberapa ikan-ikan yang kualitas ekspor," kata Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullahdi kantor wakil presiden, Jakarta, Senin, 14 Januari 2019.

Nurdin juga menambahkan Nota kesepahaman antara pengusaha jepang dan Sulawesi Selatan ini renanya akan ditandatangani dalam waktu dekat di Maksar sebagai tahapan awal pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) bidang aquaculture. 

"Jadi akan mengirim beberapa SDM dalam bidang aquaculture untuk ditraining di Jepang," tambahnya

Salah satu lokasi yang memungkinkan untuk dibangun pengembangan aquaculture adalah Pulau Selayar. Sebab, laut di kawasan pulau itu belum tercemar sekaligus menyiapkan SDM dan Infrastruktur bidang aquaculture untuk menunjang keberlangsungan kerjasama ini.

"Mereka butuh daerah yang memang masih virgin," katanya.

Untuk budidaya ikan tuna sendiri, kata Nurdin, investor Jepang memang sudah melakukannya di negara asalnya. Mereka memproduksi 1.500 ekor tuna per keramba. Namun, butuh waktu empat tahun agar ikan tuna mencapai berat 100 kilogram karena memiliki empat musim.

"Mereka sudah coba lihat di Indonesia. Mungkin dalam dua tahun bisa mencapai 100 kilogram. Satu keramba dengan nilai 1.500 ekor, nilainya sekitar Rp 27 miliar. Itu besar," ujarnya