Kurang Tidur Menyebabkan Penyakit Jantung, Apa Benar?

 
Kurang Tidur Menyebabkan Penyakit Jantung,  Apa Benar?

LADUNI.ID, Jakarta - Sebuah penelitian menunjukkan orang yang tidur kurang dari enam jam semalam berisiko 27 persen lebih besar mengalami peningkatan  tersumbatnya pembuluh darah dibandingkan mereka yang tidur tujuh hingga delapan jam. Studi yang diterbitkan di jurnal American College of Cardiology mengungkapkan tidur lebih singkat di malam hari berkaitan dengan peningkatan risiko penumpukan plak di arteri di seluruh tubuh. 

Kesehatan jantung ternyata dipengaruhi oleh banyak hal. Bukan hanya pola makan dan aktivitas fisik, tapi juga pola istirahat. Durasi tidur yang lebih sedikit dibanding yang direkomendasikan ternyata bisa menyebabkan sakit jantung di masa depan

Kekurangan tidur justru akan membuat masalah semakin buruk, belum lagi efeknya pada kesehatan. 

“Tidur bukan kemewahan, melainkan keharusan,” ungkap direktur departemen kedokteran tidur di Cleveland Clini, Michelle Drerup.

Menurut seorang peneliti nutrisi, Jose Ordovas di Tufts University, ini adalah studi pertama yang menunjukkan kualitas tidur buruk tidak hanya menyebabkan atherosklerosis di jantung tapi juga di seluruh tubuh. 

Studi ini memeriksa hampir 4.000 karyawan bank berusia rata-rata 46 tahun yang tidak menderita penyakit jantung di Spanyol dengan mendeteksi lesi vaskular.

Menurut penelitian, kualitas tidur yang baik dapat mengatasi efek buruk tidur yang lebih singkat. Ini menunjukkan tidur lebih dari delapan jam semalam juga dapat berisiko atherosklerosis.

Ketika tidur energi kita dipulihkan, tekanan darah turun, hormon dilepaskan, pernapasan melambat, otot-otot menjadi rileks, dan terjadi peningkatan suplai darah. Selain itu jaringan akan diperbaiki dan bertumbuh. 

"Jika kita mengorbankan waktu tidur atau kualitas tidur rendah, proses yang penting itu tidak terjadi seperti seharusnya," kata Dr.Michael Grandner, direktur program riset tidur dan kesehatan dari University of Arizona College of Medicine.