Guyonan Gus Yahya: Diagnosis

 
Guyonan Gus Yahya: Diagnosis

LADUNI.ID, Jakarta -  Mas Budi memulai investasi secara minimalis: 7 ekor bebek. Itu sesuai dengan arahan buku-buku panduan perbebekan bahwa satu ekor pejantan untuk maksimal enam betina. Semuanya bebek-bebek muda dan sehat, anehnya, sampai begitu lama, jauh melampaui waktu yang lazim, tak juga sebutir telur lahir dari rahim bebek-bebeknya. 

Berbagai resep ikhtiar dari kolega-kolega, yakni ahli-ahli bebek, para dokter hewan dan segala dukun suwuk, tidak membuahkan hasil.

Maka dibawalah bebek-bebek itu ke laboratorium perguruan tinggi paling top yang lantas membentuk Satgas Penelitian. 

En toch setelah elaborasi berhari-hari tak juga ditemukan kejanggalan apa-apa. Semua normal. Organ reproduksi normal, kondisi fisik dan psikologis normal.

Akhirnya Ketua Satgas membawa bebek pejantan menemui Mas Budi.


“Sebaiknya Anda beli pejantan baru”.

“Memangnya yang ini cacat?”

“Tidak juga, sih. 

Hasil penelitian menyeluruh tidak menemukan kejanggalan apa-apa”.

“Jadi, apa masalahnya?”

“Tinggal ada satu kesimpulan”, Ketua Satgas mengeplak kepala bebek, “dia ini pejantan guoblok!”


Guyonan Gus Yahya