Apakah Rambut Perempuan yang Sudah Terpotong Tetap Menjadi Aurat?

 
Apakah Rambut Perempuan yang Sudah Terpotong Tetap Menjadi Aurat?
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Rambut perempuan yang sudah terpotong tetap dianggap sebagai aurat dalam Islam. Hal ini didasarkan pada ajaran agama Islam yang mengatur tentang aurat, yakni bagian-bagian tubuh yang harus ditutupi dari pandangan orang yang bukan mahram (anggota keluarga yang tidak dihalalkan menikah) perempuan tersebut. Dalam Al-Quran, rambut perempuan dianggap sebagai bagian dari aurat yang harus ditutupi, kecuali di hadapan suami atau mahramnya.

Meskipun telah terpotong, rambut perempuan tetap dianggap sebagai bagian dari tubuh yang sensitif dan perlu dijaga kehormatannya. Oleh karena itu, dalam pandangan Islam, rambut yang telah terpotong tetap dianggap sebagai aurat yang harus ditutupi dengan sesuatu yang memadai sesuai dengan ketentuan agama.

Penting untuk diingat bahwa penutupan aurat tidak hanya berlaku untuk saat beribadah, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menunjukkan pentingnya menjaga kesopanan dan kehormatan dalam berpakaian serta berpenampilan bagi seorang Muslimah.

Dalam praktiknya, perempuan Muslim diwajibkan untuk menutupi rambut mereka di depan orang-orang yang bukan mahramnya, baik itu dengan hijab, jilbab, atau penutup kepala lainnya. Hal ini sebagai bentuk ketaatan terhadap ajaran agama dan juga sebagai sarana untuk menjaga kehormatan dan kesucian diri.

Menurut imam Ibnu hajar bahwa memotong rambut bagi wanita adalah haram apabila tidak dalam darurat:

تنبيه : كما يحرم على المرأة الزيادة في شعر رأسها يحرم عليها حلق شعر رأسها بغير ضرورة ، وقد أخرج الطبري من طريق أم عثمان بنت سفيان عن ابن عباس قال : " نهى النبي - صلى الله عليه وسلم - أن تحلق المرأة رأسها " وهو عند أبي داود من هذا الوجه بلفظ ليس على النساء حلق ، إنما على النساء التقصير والله أعلم

Hukum potong rambut bagi wanita atau menghabiskan rambut (dalam bahasa Arab: halqu) adalah makruh bahkan haram hukumnya kecuali:

1. Sakit sehingga mengharuskan dipotong agar sembuh (makruh);

2. Dilarang suami (haram);

3. Anak balita menurut Imam Isnawi (maka tidak makruh):

4. Anak perempuan yang berumur 7 hari yang mana ingin bersedekah walinya seberat timbangan rambut anak tersebut (sunnah).

Mencukur atau menggunting hanya merapikan (dalam bahasa Arab taqshir /qosshu) boleh hukumnya:

Hukum merebonding dan pengeritingan rambut hukumnya haram kecuali bagi wanita yang sudah bersuami dengan syarat ada idzn az-zauj (seizin suami). Sedangkan memodifikasi rambut dengan model punk atau rasta hukumnya haram karena terdapat unsur tasyabbuh bil fussaq (menyerupai orang-orang fasik).

Referensi:

1. Raudlah Al-Thalibin vol. I hal. 102

2. Tuhfah Al-Muhtaj vol. VI hal. 351

3. Bughyah Al-Mustarsyidîn hal. 283

4. Faidlu Al-Qadir vol VI hal 135

5. Fath Al-Bari vol V hal 182

6. Raudlat At-Thalibin vol. I hal. 364

7. Syarhu An-Nawawi vol VII hal 234

Untuk masalah rambut yang sudah dipotong, maka dianggap seperti setiap bagian tubuh yang haram dilihat ketika masih tersambung maka juga haram dilihat ketika terputus (terpisah). Lihat I'anah ath Thalibin juz 3 hal. 303 :

قوله: وكل ما حرم نظره الخ) أي وكل جزء حرم نظره حال كون ذلك الجزء المنظور إليه متصلا حرم النظر إليه حال كونه منفصلا. وقوله منه أو منها، تعميم في النظر: أي لا فرق في ذلك النظر بين أن يكون واقعا منه، وهذا بالنسبة لما إذا كان المنظور إليه منها أو واقعا منها، وهذا بالنسبة لما إذا كان المنظور إليه منه (قوله: كقلامة يد الخ) تمثيل للجزء المنفصل

- Hasyiyah Jamal dan Hasyiayah Bujairomy 'alal Khotib:

حاشية الجمل على المنهج لشيخ الإسلام زكريا الأنصاري - (ج 8 / ص 73)( وحرم نظر نحو فحل كبير ) كمجبوب وخصي ( ولو مراهقا شيئا ) وإن أبين كشعر ( من ) امرأة ( كبيرة أجنبية ولو أمة ) وأمن الفتنة ........... قوله كشعر أي من سائر البدن وظفر من يد أو رجل ودم الفصد والحجامة دون البول وتجب مواراة ذلك الشعر ونحوه كما تجب مواراة شعر عانة الرجل .......ولا يخفى أن شعر جميع بدنه كذلك لأن وجوب ستر شعر المرأة وشعر عانة الرجل لئلا يراه من يحرم نظره فليحرر ا ه ح ل قوله ولو أمة للرد على الرافعي وفيه أنه خالف في الحرة أيضا فكان عليه الرد فيها أيضا انتهى شيخنا ويمكن أن يقال إنما تعرض للرد على الخلاف في الأمة دون الحرة لقوة الخلاف في الأمة أكثر من الحرة بدليل أن الأمة فيها أقوال ثلاثة كما في شرح ...

حاشية البجيرمي على الخطيب : وفي ع ش على م ر : أنه إذا انفصل منها شعر وهي في نكاحه ثم طلقها حرم النظر إليه بعد الطلاق ؛ لأنها صارت أجنبية منه ، ولا نظر لانفصاله في وقت كان يجوز له فيه النظر

- Kitab Hasyiyah al-Qalyubi, juz 3, hal. 2019:

وَالْحَاصِلُ أَنَّهُ يَحْرُمُ رُؤْيَةُ شَيْءٍ مِنْ بَدَنِهَا ، وَإِنْ أُبِينَ كَظُفُرٍ وَشَعْرِ عَانَةٍ وَإِبْطٍ وَدَمِ حَجْمٍ وَفَصْدٍ لَا نَحْوُ بَوْلٍ كَلَبَنٍ ، وَالْعِبْرَةُ فِي الْمُبَانِ بِوَقْتِ الْإِبَانَةِ فَيَحْرُمُ مَا أُبِينَ مِنْ أَجْنَبِيَّةٍ ، وَإِنْ نَكَحَهَا وَلَا يَحْرُمُ مَا أُبِينَ مِنْ زَوْجَةٍ وَإِنْ أَبَانَهَا

Kesimpulannya, bahwa haram melihat sesuatu dari anggota badan perempuan ajnabiyyah meskipun dipisahkan, seperti kuku, rambut kemaluan, bulu ketiak,dan darah bekam, bukan semisalnya air kencingnya seperti air susu. Dan yang menjadi pegangan itu pada apa yang dipisahkan pada saat waktu pemisahan. Oleh sebab itu, haram apa yang terpisah dari perempuan ajnabiyyah meskipun sudah pernah dinikahi, dan tidak haram apa yang dipisahkan dari istrinya sekalipun suaminya memisahkannya. Wallahu A'lam. []


 

Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 15 Februari 2019. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.
__________________
Editor: Kholaf Al Muntadar