Ganja Ingin Dilegalkan, Ini Alasan Anggota Parlemen Jeram Malaysia

 
Ganja Ingin Dilegalkan, Ini Alasan Anggota Parlemen Jeram Malaysia

LADUNI.ID, Jakarta – Seorang anggota parlemen Jeram, Selangor, Malaysia mengusulkan agar wilayahnya dijadikan produsen ganja terbesar di dunia. Anggota majelis Jeram, Mohd Shaid Rosli, mengusulkan kepada majelis negara bagian Selangor, karena daerah Kuala Selangor yang menjadi daerah pemilihannya telah ditetapkan sebagai daerah pertanian, maka ia berpendapat daerah tersebut harus menjadi pusat produksi ganja untuk tujuan penelitian medis dan ekspor.

"Biarkan saya memberi Anda sebuah contoh. Anda bisa mendapatkan RM3.000 per hektar per tahun untuk minyak kelapa sawit. Ganja menghasilkan RM9 juta setahun, satu hektar dengan tiga panen Anda bisa menhasilkan RM9 juta setahun," terang Mohd Shaid disambut tawa anggota DPR lainnya.

“Jika Selangor dapat memproduksi (ganja) di lebih dari 100 hektar, kami akan menjadi produsen (ganja) terbesar di dunia. Ini dapat menempatkan Selangor di peta dunia dan membuat kami terkenal,” terangnya.

Untuk menguatkan argumennya, dia merujuk ke Undang-Undang Obat Berbahaya 1952 yang memungkinkan departemen pemerintah untuk menanam obat untuk keperluan medis. Anggota parlemen PKR menambahkan, Direktur Pusat Racun Nasional Profesor Mohamed Isa Abd Majid telah melakukan penelitian dan setuju untuk bekerja dengan perusahaan lokal untuk menanam ganja untuk penelitian medis dan ekspor.

Selain daripada itu, Mohd Shaid juga menunjukkan bahwa karena Menteri Kesehatan Datuk Seri Dzulkefly Ahmad adalah anggota parlemen untuk Kuala Selangor, pemerintah negara bagian juga harus memberikan kerja sama untuk pertanian medis ganja jika menerima persetujuan Putrajaya.

Kendati demikian, anggota majelis Ijok, Dr Idris Ahmad memperingatkan sesama anggota partai dan DPR. Ia mengatakan, penegakan hukum dapat menjadi masalah yang sulit.

“Secara historis, ganja digunakan sebagai obat tetapi telah disalahgunakan, seperti opium dan morfin. Ini adalah obat berbahaya yang harus dikendalikan. Bahkan pengobatan sederhana yang digolongkan oleh Departemen Kesehatan sulit dikendalikan," terangnya.

"Saya seorang dokter, saya tahu masalah ini tentang obat yang dikendalikan. Kami membutuhkan penegakan hukum yang lebih baik,” lanjut dokter profesional yang menanggapinya.

Mohd Shaid tetap menegaskan bahwa langkah-langkah keamanan untuk perkebunan ganja harus lebih ketat jika dibandingkan dengan perkebunan lainnya. Dia mengatakan, bahwa Selangor harus mencari negara-negara penghasil ganja lainnya untuk belajar seperti Kanada dan Amerika Serikat. Menurutnya, pesawat tidak diizinkan terbang di atas fasilitas produksi ganja.

“Tanaman ini tidak seperti minyak sawit. Ini pabrik tertentu dan membutuhkan keamanan yang ketat. Saya tidak hanya berbicara tentang darat tetapi juga keamanan udara seperti fasilitas di AS dan Kanada. Kita harus menggunakan sistem yang sama,” jelas.

Publik Malaysia tahun lalu dibuat marah atas hukuman mati yang dijatuhkan kepada seorang pria berusia 29 tahun karena memiliki, memroses, dan mendistribusikan minyak ganja untuk obat. Publik Malayisa menuntut agar hukuman tersebut dibatalkan. Akibatnya, kabinet pemerintah Malaysia membahas manfaat medis dari ganja dalam sebuah pertemuan, memulai pembicaraan awal dan informal tentang amandemen undang-undang terkait.