Profil
Pondok Pesantren Bahauddin Al-Ismailiyah terletak di tengah-tengah kota antara Surabaya dan Sidoarjo, tepatnya di Ngelom Sepanjang kecamatan Taman kabupaten Sidoarjo. Pesantren ini didirikan tahun 1958 oleh KH. Chamzah Ismail, seorang ulama dan tokoh NU di Jawa Timur.Nama Pondok Pesantren Bahauddin Al-Ismailiyah ini diambil dari nama seorang putra yang bernama Bahauddin, ia adalah putra dari Mbah Raden Ali yaitu salah seorang yang disegani(babat) oleh masyarakat di kawasan Ngelom Sepanjang Sidoarjo.
Bahauddin juga memiliki beberapa keturunan yang merupakan perintis utama yaitu KH. Chamzah Ismail dan nama Ismailiyah diambil dari nama belakang pendirinya Ismail yang diberikan sebagai bentuk penghargaan terhadap perjuangan dakwah nenek moyang keluarga pengasuh pesantren. Sejak berdirinya Pondok pesantren Bahauddin Al Ismailiyah, kepemimpinan pesantren secara turun temurun telah melampaui tiga kali periode.
Periode pertama adalah masa kepemimpinan KH. Chamzah Ismail pada tahun 1958-1992, periode kedua pada tahun 1992-2000 dipimpin oleh KH. Imron Chamzah yang akrab dengan panggilan Kiai Imran selanjutnya pada periode ketiga dipimpin oleh KH. Sholeh Qosim yaitu dari tahun 2000sampai saat ini.
Perkembangannya juga begitu pesat yaitu karena banyaknya santri yang berdatangan untuk mondok di Pondok Pesantren Bahauddin Al-Ismailiyah, sehingga mengalami peningkatan dari berbagai bidang yang diantaranya mendirikan Madrasah Diniyah, Madrasah Aliyah, SMP Bahauddin, MI Salafiyah Bahauddin dan lain-lain.
Adapun faktor pendukung adalah adanya peran aktif pendiri pesantren, adanya kinerja pengurus yang baik, dukungan positif tokoh masyarakat dan dukungan pemerintah desa maupun kota.
Sejarah
Pondok Pesantren Bahauddin Al-Ismailiyah termasuk salah satu pondok tertua di Jawa Timur. Awalnya Pondok Pesantren ini menggunakan nama Bahauddin pada tahun 1939 yang diambil dari nama anak dari Raden Ali. Nama Bahauddin kemudian digunakan oleh tiga pesantren di Ngelom-Sepanjang. Karena terdapat tiga pesantren yang menggunakan nama Bahauddin, maka tiap-tiap pesantren tersebut berkumpul atau mengaji dalam satu majlis, tepatnya di Mushola (berada di depan rumah KH. Chamzah Ismail).
Akan tetapi, terjadi perdebatan antar tiga pengurus pesantren tersebut, dimana masing-masing dari mereka berkehendak untuk mengadakan pengajian sendiri, sehingga tiap pesantren memisahkan diri dan mendirikan pesantren dengan nama Bahauddin Ali Rafi’i, Bahauddin An-Nidhamiyyah, dan Bahauddin Al-Ismailiyah.
Pondok Pesantren Bahauddin Al-Ismailiyah didirikan pada tahun 1958. Nama Al-Ismailiyah sendiri diambil dari nama pendiri yaitu KH. Chamzah Ismail. Pondok pesantren ini terletak di desa Ngelom kelurahan Taman kecamatan Sepanjang, tepatnya berada di wilayah perbatasan kabupaten Sidoarjo dan Kotamadya Surabaya. Pondok Pesantren Bahauddin Al-Ismailiyah biasa dikenal oleh masyarakat dengan sebutan “ngelom pesantren” dikarenakan terdapat banyak pondok pesantren yang ada di daerah terebut.
Berdirinya Pondok Pesantren Bahauddin Al-Ismailiyah berawal dari sebuah pengajian rutin atau dapat disebut dengan majlis taklim yang dibawah kepengasuhan oleh KH. Imron Chamzah dan dilaksanakan di rumah beliau (disamping musholla Pondok Pesantren Bahauddin Al-Ismailiyah). Seiring berkembangnya zaman, jama’ah pengajian tersebut berpendapat untuk mengembangkan majlis agar dijadikan sebuah pondok pesantren yang layak untuk para santri.
Pada masa PKI 1965, KH. Chamzah Ismail mengungsi di Jombang Tebuireng. Sekembalinya beliau dari pengungsian beliau menyusun program pesantrennya yang meliputi pesantren putri dan majlis taklim. Sepeninggal KH. Chamzah Ismail pada tahun 1970, kepengasuhan pondok pesantren diteruskan oleh Ibu Nyai Chuzaimah yang merupakan putri dari KH. Chamzah Ismail, sedangkan dalam kepengasuhan Majlis Taklim diambil alih oleh KH. Imron Chamzah yang merupakan anak dari KH. Chamzah Ismail.
Sepeninggal Ibu Nyai Chuzaimah pada tahun 1995 selanjutnya pada tahun 1996 dibuatkanlah pondok putra dibawah kepengasuhan KH. Sholeh Qosim yang merupakan adik ipar KH. Imron Chamzah dan menantu KH. Chamzah Ismail, kemudian pada tahun 2000 KH. Imron Chamzah meninggal. Sedangkan pondok putri diserahkan kepada Ibu Nyai Nur Abidah, yang merupakan adik Ibu Nyai Chuzaimah dan putri dari KH. Chamzah Ismail.
Pondok Pesantren Bahauddin Al-Ismailiyah terletak di tengah-tengah kota antara Surabaya dan Sidoarjo, tepatnya di Ngelom Sepanjang kecamatan Taman kabupaten Sidoarjo.
Pada tahap pembangunan Pondok Pesantren Bahauddin Al-Ismailiyah, kegiatan belajar mengajar diikuti santri yang berasal dari desa setempat bahkan dari luar desa Ngelom. Secara rutin, setiap hari setelah solat magrib dilaksankan pengajian rutin bagi santri yang kebanyakan dari kelompok anak-anak remaja.
Sedangkan setiap hari kecuali hari Jumat malam Sabtu dilaksanakan pengajian rutin bagi warga setempat. Seluruh pelaksanaan kegiatan mengaji dipusatkan di pesantren. Pesantren Bahauddin Al-Ismailiyah terdiri dari tiga lokal bangunan sederhana yaitu ruang asrama santri, ruang belajar dan aula. Sebagai pesantren kecil dan sederhana, maka sarana fisik dan sarana pendukung kegiatan belajar masih terbatas.
Pendiri
- KH. Imron Chamzah
- KH. Chamzah Ismail
Pengasuh:
- KH. Chamzah Ismail
- Nyai Chuzaimah
- KH. Imron Chamzah
- Nyai Nur Abidah
- KH. Sholeh Qosim
Pendidikan
Unit Pendidikan di antaranya:
1. TK Muslimat Bahauddin
2. MI Salafiyah Bahauddin
3. SMP Bahauddin
4. Madrasah Aliyah Bahauddin
5. Madin
6. Tahfidul Qur'an
Program Pendidikan
Ekstrakurikuler
Pesantren Bahauddin Al-Ismailiyah memiliki ekstrakurikuler yang bisa diikuti para santri di antaranya:
- Kajian Kitab Kuning
- Marching band
- Marawis/Hadrah
- Olahraga: Senam, Futsal, Voli, Basket, Bulutangkis, Tenis Meja, Pencak Silat
- Kaligrafi
- Pidato (Muhadloroh) tiga bahasa: bahasa Indonesa, bahasa Inggris, dan bahasa Arab
- Istighotsah
- Kursus Komputer
- English Club
- Bahasa Arab
- Pramuka
- Paskibra
- PMR
- Ketrampilan/Life Skill: Komputer, Membatik, Menjahit
Hadrah di pesantren Bahauddin Al-Ismailiyah
Pelatihan komputer di pesantren Bahauddin Al-Ismailiyah
Fasilitas
Pesantren Bahauddin Al-Ismailiyah memiliki fasilitas meliputi:
- Aula
- Gedung Asrama
- Ruang Belajar
- Laboratorium Komputer
- Ruang Tamu
- Kamar
- Mushola
- Lemari
Gedung MA di pesantren Bahauddin Al-Ismailiyah
Gedung MTs di pesantren Bahauddin Al-Ismailiyah
Jalan raya Ngelom Sepanjang, Ngelom I/123, KecamatanTaman, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur
Telepon: (031) 7873296
Kode Pos : 61257
HP/WA : 0821-3933-3499
Sumber
-
https://digilib.uinsa.ac.id
Data pesantren lebih lengkap per propinsi dan kabupaten/kota dapat dicek di wiki.laduni.id/pesantren
Untuk berpartisipasi memperbarui informasi ini, silakan mengirim email ke redaksi@laduni.id.
KUNJUNGI JUGA
Yuk Ngaji Qur’an yang dilengkapi terjemah dan penjelasan di Laduni
Profil
Pondok Pesantren Bahauddin Al-Ismailiyah terletak di tengah-tengah kota antara Surabaya dan Sidoarjo, tepatnya di Ngelom Sepanjang kecamatan Taman kabupaten Sidoarjo. Pesantren ini didirikan tahun 1958 oleh KH. Chamzah Ismail, seorang ulama dan tokoh NU di Jawa Timur.Nama Pondok Pesantren Bahauddin Al-Ismailiyah ini diambil dari nama seorang putra yang bernama Bahauddin, ia adalah putra dari Mbah Raden Ali yaitu salah seorang yang disegani(babat) oleh masyarakat di kawasan Ngelom Sepanjang Sidoarjo.
Bahauddin juga memiliki beberapa keturunan yang merupakan perintis utama yaitu KH. Chamzah Ismail dan nama Ismailiyah diambil dari nama belakang pendirinya Ismail yang diberikan sebagai bentuk penghargaan terhadap perjuangan dakwah nenek moyang keluarga pengasuh pesantren. Sejak berdirinya Pondok pesantren Bahauddin Al Ismailiyah, kepemimpinan pesantren secara turun temurun telah melampaui tiga kali periode.
Periode pertama adalah masa kepemimpinan KH. Chamzah Ismail pada tahun 1958-1992, periode kedua pada tahun 1992-2000 dipimpin oleh KH. Imron Chamzah yang akrab dengan panggilan Kiai Imran selanjutnya pada periode ketiga dipimpin oleh KH. Sholeh Qosim yaitu dari tahun 2000sampai saat ini.
Perkembangannya juga begitu pesat yaitu karena banyaknya santri yang berdatangan untuk mondok di Pondok Pesantren Bahauddin Al-Ismailiyah, sehingga mengalami peningkatan dari berbagai bidang yang diantaranya mendirikan Madrasah Diniyah, Madrasah Aliyah, Madrasah Tsanawiyah, Mi Salafiyah Bahauddin dan lain-lain.
Adapun faktor pendukung adalah adanya peran aktif pendiri pesantren, adanya kinerja pengurus yang baik, dukungan positif tokoh masyarakat dan dukungan pemerintah desa maupun kota.
Sejarah
Pondok Pesantren Bahauddin Al-Ismailiyah termasuk salah satu pondok tertua di Jawa Timur. Awalnya Pondok Pesantren ini menggunakan nama Bahauddin pada tahun 1939 yang diambil dari nama anak dari Raden Ali. Nama Bahauddin kemudian digunakan oleh tiga pesantren di Ngelom-Sepanjang. Karena terdapat tiga pesantren yang menggunakan nama Bahauddin, maka tiap-tiap pesantren tersebut berkumpul atau mengaji dalam satu majlis, tepatnya di Mushola (berada di depan rumah KH. Chamzah Ismail).
Akan tetapi, terjadi perdebatan antar tiga pengurus pesantren tersebut, dimana masing-masing dari mereka berkehendak untuk mengadakan pengajian sendiri, sehingga tiap pesantren memisahkan diri dan mendirikan pesantren dengan nama Bahauddin Ali Rafi’i, Bahauddin An-Nidhamiyyah, dan Bahauddin Al-Ismailiyah.
Pondok Pesantren Bahauddin Al-Ismailiyah didirikan pada tahun 1958. Nama Al-Ismailiyah sendiri diambil dari nama pendiri yaitu KH. Chamzah Ismail. Pondok pesantren ini terletak di desa Ngelom kelurahan Taman kecamatan Sepanjang, tepatnya berada di wilayah perbatasan kabupaten Sidoarjo dan Kotamadya Surabaya. Pondok Pesantren Bahauddin Al-Ismailiyah biasa dikenal oleh masyarakat dengan sebutan “ngelom pesantren” dikarenakan terdapat banyak pondok pesantren yang ada di daerah terebut.
Berdirinya Pondok Pesantren Bahauddin Al-Ismailiyah berawal dari sebuah pengajian rutin atau dapat disebut dengan majlis taklim yang dibawah kepengasuhan oleh KH. Imron Chamzah dan dilaksanakan di rumah ia (disamping musholla Pondok Pesantren Bahauddin Al-Ismailiyah). Seiring berkembangnya zaman, jama’ah pengajian tersebut berpendapat untuk mengembangkan majlis agar dijadikan sebuah pondok pesantren yang layak untuk para santri.
Pada masa PKI 1965, KH. Chamzah Ismail mengungsi di Jombang Tebuireng. Sekembalinya ia dari pengungsian ia menyusun program pesantrennya yang meliputi pesantren putri dan majlis taklim. Sepeninggal KH. Chamzah Ismail pada tahun 1970, kepengasuhan pondok pesantren diteruskan oleh Ibu Nyai Chuzaimah yang merupakan putri dari KH. Chamzah Ismail, sedangkan dalam kepengasuhan Majlis Taklim diambil alih oleh KH. Imron Chamzah yang merupakan anak dari KH. Chamzah Ismail.
Sepeninggal Ibu Nyai Chuzaimah pada tahun 1995 selanjutnya pada tahun 1996 dibuatkanlah pondok putra dibawah kepengasuhan KH. Sholeh Qosim yang merupakan adik ipar KH. Imron Chamzah dan menantu KH. Chamzah Ismail, kemudian pada tahun 2000 KH. Imron Chamzah meninggal. Sedangkan pondok putri diserahkan kepada Ibu Nyai Nur Abidah, yang merupakan adik Ibu Nyai Chuzaimah dan putri dari KH. Chamzah Ismail.
Pondok Pesantren Bahauddin Al-Ismailiyah terletak di tengah-tengah kota antara Surabaya dan Sidoarjo, tepatnya di Ngelom Sepanjang kecamatan Taman kabupaten Sidoarjo.
Pada tahap pembangunan Pondok Pesantren Bahauddin Al-Ismailiyah, kegiatan belajar mengajar diikuti santri yang berasal dari desa setempat bahkan dari luar desa Ngelom. Secara rutin, setiap hari setelah solat magrib dilaksankan pengajian rutin bagi santri yang kebanyakan dari kelompok anak-anak remaja.
Sedangkan setiap hari kecuali hari Jumat malam Sabtu dilaksanakan pengajian rutin bagi warga setempat. Seluruh pelaksanaan kegiatan mengaji dipusatkan di pesantren. Pesantren Bahauddin Al-Ismailiyah terdiri dari tiga lokal bangunan sederhana yaitu ruang asrama santri, ruang belajar dan aula. Sebagai pesantren kecil dan sederhana, maka sarana fisik dan sarana pendukung kegiatan belajar masih terbatas.
Pendiri
KH. Chamzah Ismail
Pengasuh:
- KH. Chamzah Ismail
- Nyai Chuzaimah
- KH. Imron Chamzah
- Nyai Nur Abidah
- KH. Sholeh Qosim
Pendidikan
Ekstrakurikuler
1. Tahfidz al-Qur’an
2. Pengajian Kitab Kuning
3. Ziarah
4. Musyawarah Ma’hadiyah
5. Bahtsul Ma’sail
6. Diskusi Ilmiah
7. Hadrah/Rebana
8. Pengembangan Berbagai Olahraga
9. Keterampilan Wirausaha
10. Drumb Band
11. Pengembangan Jurnalistik dan Publish
12. Kaligrafi
13. Beladiri
14. Latihan berpidato
15. Diskusi dan Penelitian Ilmiah
Fasilitas
-
Alamat
Data pesantren lebih lengkap per propinsi dan kabupaten/kota dapat dicek di wiki.laduni.id/pesantren
Untuk berpartisipasi memperbarui informasi ini, silakan mengirim email ke redaksi@laduni.id.
Memuat Komentar ...