Jangan Kehilangan Kesadaran Diri

 
Jangan Kehilangan Kesadaran Diri

LADUNI.ID - Usai acara "Titik Temu", 10/04/19 yang mengesankan, sambil makan siang, beberapa mahasiswa dan alumni pesantren datang. Mereka mengatakan senang bisa hadir dan mendengarkan para begawan Indonesia dari berbagai agama bicara tentang Persaudaraan Insani.

Lalu salah seorang dari mereka bertanya : apa yang harus kita lakukan dalam situasi politik yang menggelisahkan sekaligus mencemaskan itu? Apakah diam saja atau melawan?.

Aku bilang : kita jangan mengikuti arus yang buruk siapapun yang melakukannya. Kita juga tak boleh diam atas suatu keburukan. Tetapi kita harus terus menyampaikan kebaikan dan kebenaran dengan cara yang baik, benar dan sebisa mungkin tulus. Allah berfirman :

وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ۚ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ

"Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah/balaslah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan niscaya akan menjadi teman yang sangat baik".

Jangan ikut menyebarkan hoax, kebohongan, karena itu tindakan yang berdosa.

اياكم والكذب . فان الكذب يهدى الى الفجور. وان الفجور يهدى الى النار

"Jangankah berdusta, karena dusta membawa seseorang kepada kejahatan, dan kejahatan mengantarkan seseorang ke Neraka"

Jika engkau menyebarkan kebohongan dosamu akan semakin banyak sebanyak yang memercayai dan mengikutinya. Nabi yang mulia mengatakan :

من دل على شر فله وزره ووز من عمل به

Siapa yang menyampaikan keburukan, maka dia berdosa dan memperoleh dosa dari orang-orang lain yang memercayainya.

Sebaliknya, jika kau menyampaikan jalan kebaikannya, maka kau memeroleh pahala dan pahala orang yang menjalankannya.

من دل على خير فله اجره واجر من عمل به

Dunia manusia hari ini sedang “sakit” dan banyak orang yang kehilangan akal sehat. Marah itu menghilangkan kesadaran diri.

الغضب يزيل العقل الصحيح .

Marah itu menghilangkan akal sehat.

Maka kita tak boleh kehilangan kesadaran diri.

Oleh; KH Husein Muhammad