Kementan Kenalkan Alsintan Kepada Siswa SMP Mutiara Harapan

 
Kementan Kenalkan Alsintan Kepada Siswa SMP Mutiara Harapan

LADUNI.ID - Dalam rangka pelaksanaan berbagai program untuk regenerasi petani muda serta menuju pertanian modern di era revolusi industri 4.0 yang sedang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan). Ternyata, berdampak positif bagi masyarakat luas. Seperti yang sedang dirasakan oleh siswa siswi SMP Mutiara Harapan yang penasaran bagaimana mengoperasikan alat mesin pertanian (Alsintan).

Sebanyak 15 siswa siswi yang didampingi satu guru tertarik untuk belajar bagaimana mengoperasikan dan memanfaatkan Alsintan di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan. 

Selanjutnya mereka dikenalkannya berbagai alsinta mulai dari hand tractor, tractor roda 2 dan 4, combine harvester, rotari, dan rice transplanter. Bersama tim teknis, semua siswa siswi tersebut mengikuti penjelasan secara teori maupun saat praktek.

Robi, salah satu siswa dari SMP Mutiara Harapan, Sabtu (20/4/2019) mengatakan, dia penasaran ingin mengetahui bagai mana cara menggunakan traktor dan rotari dalam proses penanaman padi sampai panen.

"Saya penasaran karena ingin mengetahui betul-betul bagaimana mengolah tanah menggunakan traktor dan rotari, kemudian menanam padi menggunakan rice transplanter, dilanjutkan panen menggunakan combine harvester," ujarnya.

Dalam benak Robi, dunia pertanian sekarang lebih canggih dan memudahkan petani/pelaku pertanian untuk mengolah usaha taninya karena serba menggunakan mesin bukan lagi dengan cara manual seperti jaman dahulu.

Sarwo Edhy, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan mengatakan, memperkenalkan Alsintan pada siswa SMP bisa menjadi harapan atas permasalahan regenerasi pertanian. Apalagi, siswa ini langsung diperkenalkan dengan mekanisasi pertanian lewat Alsintan.

“Pertanian akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi para siswa atau anak muda karena sudah modern. Alsintan akan menarik minat anak milenial terjun di sektor pertanian,” ujarnya.

Ia juga berharap, sekolah yang ada di Indonesia bisa melakukan hal yang sama. Sehingga, siswa lulusan SMA/SMK memiliki skill khusus di bidang pertanian.