Talqin DIterjemah

 
Talqin DIterjemah

LADUNI.ID - Kemarin siang turut serta mengantar jenazah salah satu sesepuh dosen ITS ke makam Keputih. Kebetulan saya diminta untuk membaca Talqin. Talqin saya terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Tentang khilafiyah Talqin ini bersumber dari hadis dlaif, sehingga ada yang menghukumi bid'ah. Namun ada pula yang menghukumi mustahab (dianjurkan) seperti yang ditarjih oleh Imam Nawawi dari Madzhab Syafi'i (Lihat gambar).

Mengapa diterjemahkan ke Bahasa Indonesia? Pertama, saya meniru guru saya KH Nurul Huda Jazuli Ploso. Saat Ibu Nyai Radliyah Jazuli wafat tahun 1996, Yai Huda mentalqin ibundanya dengan bahasa Arab lalu diterjemah ke bahasa Jawa.

Kedua, saat mentalqin orang mati di Madura, seorang kyai menyarankan agar diterjemah ke bahasa Madura, alasannya simpel: "Sekaligus kita mentalqin yang masih hidup agar tahu tentang pertanyaan seputar alam kubur kelak"

Apakah Mayit Bisa Mendengar?

Masalah ini sampai sekarang tetap menjadi perdebatan. Menurut ulama yang berpendapat bahwa mayit dapat mendengar berdasarkan banyak dalil hadis, seperti beberapa hadis yang dihimpun oleh Al-Hafidz Al-Haitsami, baik yang sahih maupun yang dlaif:

«ﺃﺷﺮﻑ اﻟﻨﺒﻲ - ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﻋﻠﻰ ﺃﻫﻞ اﻟﻘﻠﻴﺐ ﻓﻘﺎﻝ: " ﻳﺎ ﺃﻫﻞ اﻟﻘﻠﻴﺐ، ﻫﻞ ﻭﺟﺪﺗﻢ ﻣﺎ ﻭﻋﺪ ﺭﺑﻜﻢ ﺣﻘﺎ؟ " ﻗﺎﻟﻮا: ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ، ﻭﻫﻞ ﻳﺴﻤﻌﻮﻥ؟ ﻗﺎﻝ: " ﻳﺴﻤﻌﻮﻥ ﻛﻤﺎ ﺗﺴﻤﻌﻮﻥ، ﻭﻟﻜﻨﻬﻢ ﻻ ﻳﺠﻴﺒﻮﻥ».

"Ketika Nabi shalallahu alaihi wasallam mendekati penduduk Qalib, Nabi bersabda: "Wahai Penghuni Qalib apakah kalian telah mendapati janji Allah adalah benar-benar nyata?"

Para Sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah mereka mendengar?" Nabi menjawab: "Mereka mendengar seperti halnya kalian mendengar. Tapi mereka tidak menjawab" (HR Thabrani. Hadis yang semakna juga terdapat dalam riwayat Muslim)

Siti Aisyah Percaya Mayit Bisa Mendengar?

Beberapa Sahabat yang menyaksikan kejadian dialog Nabi dengan Penghuni Qalib ini mempercayai bahwa orang yang sudah wafat dapat mendengar perkataan orang yang hidup. Bagaimana dengan Siti Aisyah yang ingkar akan hal itu? Berikut analisa ahli hadis Al-Hafidz Ibnu Hajar Al Asqalani:

ومن الغريب ﺃﻥ ﻓﻲ اﻟﻤﻐﺎﺯﻱ ﻻﺑﻦ ﺇﺳﺤﺎﻕ ﺭﻭاﻳﺔ ﻳﻮﻧﺲ ﺑﻦ ﺑﻜﻴﺮ ﺑﺈﺳﻨﺎﺩ ﺟﻴﺪ ﻋﻦ ﻋﺎﺋﺸﺔ ﻣﺜﻞ ﺣﺪﻳﺚ ﺃﺑﻲ ﻃﻠﺤﺔ ﻭﻓﻴﻪ ﻣﺎ ﺃﻧﺘﻢ ﺑﺄﺳﻤﻊ ﻟﻤﺎ ﺃﻗﻮﻝ ﻣﻨﻬﻢ ﻭﺃﺧﺮﺟﻪ ﺃﺣﻤﺪ ﺑﺈﺳﻨﺎﺩ ﺣﺴﻦ ﻓﺈﻥ ﻛﺎﻥ ﻣﺤﻔﻮﻇﺎ ﻓﻜﺄﻧﻬﺎ ﺭﺟﻌﺖ ﻋﻦ اﻹﻧﻜﺎﺭ ﻟﻤﺎ ﺛﺒﺖ ﻋﻨﺪﻫﺎ ﻣﻦ ﺭﻭاﻳﺔ ﻫﺆﻻء اﻟﺼﺤﺎﺑﺔ ﻟﻜﻮﻧﻬﺎ ﻟﻢ ﺗﺸﻬﺪ اﻟﻘﺼﺔ

Diantara hal yang asing disebutkan dalam Al Maghazi karya Ibnu Ishaq, riwayat Yunus bin Bukair dengan sanad yang bagus dari Aisyah seperti dalam riwayat Abu Thalhah, ada redaksi "Kalian tidak lebih mendengar ucapanku dari pada mereka", dan diriwayatkan oleh Ahmad dengan sanad yang Hasan.

Jika hadis ini yang terjaga maka seolah Aisyah meralat keingkarannya (bahwa mayit tidak dapat mendengar), karena ada riwayat nyata baginya dari riwayat beberapa Sahabat, sebab Aisyah tidak menyaksikan kisah tersebut (Fathul Bari 7/304)

 

 

Tags