Konsultasi Psikologi: Cara Mengatasi Anak Sering Bertengkar dengan Saudaranya

 
Konsultasi Psikologi: Cara Mengatasi Anak Sering Bertengkar dengan Saudaranya

Assalamu’alaikum wr wb

Saya mau bertanya tentang bagaimana  mengatasi anak yang sering sekali bertengkar dengan saudaranya. Anak-anak kami sering bertengkar dan tiap kali saya coba membantu, mereka mengeluh saya tidak adil dan  menuduh saya memihak saudaranya . Bagaimana membuat mereka rukun?

Wassalamu’alaikum wr wb

Ibu F

Jawaban:

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ibu F yang berbahagia….Satu hal yang perlu dipahami adalah, jangan mencoba membuat serba sama di antara kakak – adik, karena hal itu tidak mungkin. Jangan pula mengharapkan setiap hari selamanya akan harmonis. Karena peristiwa harian antara kakak adik, kadang membuat kita marah. Satu hal yang perlu adalah bagaimana antara kakak adik itu saling menghargai perasaan satu sama lain dan memikirkan pentingnya empati dan kestabilan dalam keluarga. Untuk mengurangi persaingan antar saudara, berikut ini beberapa cara yang mungkin bisa dicoba:

Pertama, jangan pernah membandingkan. Hindari kata-kata seperti, “ Mengapa kamu tidak bisa seperti kakakmu?” . Pertanyaan seperti ini akan mengembangkan sifat inferior pada diri anak.

Kedua, hindari memberi julukan.  Julukan atau label yang buruk akan terekam dalam diri anak dan bisa merusak kepercayaan diri serta bisa menetap sampai dewasa. Misalnya “Bodoh”, “Jelek”, “Pemalas”, dsb.

Ketiga, dorong untuk bekerja sama. Buatlah permainan yang lebih kooperatif, tidak ada yang menang dan tidak ada yang kalah. Gunakan jenis mainan yang bisa dikerjakan bersama-sama.

Keempat, kembangkan perbedaan dan keunikan mereka. Beri tahu bakat istimewa setiap anak yang menjadikannya berbeda dengan saudaranya. Misalnya, jika Anda memiliki anak yang berbakat dalam seni lukis, berilah seperangkat alat gambar. Ini bisa juga untuk meningkatkan bakat alami anak dan anak memiliki kesempatan untuk menunjukkan agar mereka bisa mengekspresikan bakatnya.

Kelima, beri sedikit privasi. Jika memungkinkan, beri kamar masing-masing. Tapi jika tidak, berilah meja belajar masing-masing. Selain kegiatan bersama, anak juga perlu diberi waktu untuk sendiri (Me time). Ini untuk menghargai hak anak agar bisa memiliki waktu khusus untuk dirinya.

Keenam, ajarkan pentingnya kerja sama. Tunjukkan rasa bangga Anda jika mereka berhasil mengerjakan sesuatu bersama-sama. Jika anak tahu, Anda menghargai usaha mereka, mereka akan mengulanginya lebih sering.
Mungkin itu yang bisa saya sampaikan Bu, mudah-mudahan bermanfaat.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Salam hormat
Dr.Muhammad Fakhrurrozi, M.Psi