Hukum Capung untuk Dikonsumsi

 
Hukum Capung untuk Dikonsumsi

PERTANYAAN :

Assalamu'alaikum. wr. wb. apa hukum memakan capung ?

JAWABAN :

Wa'alaikum salam. Capung dalam Madzhab Syafi'i hukumnya tidak halal karena termasuk HASYAROT (serangga dan hewan kecil lain), bahasa inggrisnya dragonfly, bahasa arabnya اليعسوب (AL YA'SUUB). Definisi capung dalam kitab hayatul hayawan kubro dan www.almaany.com disebutkan :

اليعسوب:اسم مشترك يقع على طائر نحو الجرادة، له أربعة أجنحة لا يقبض له جناحا أبدا ولا يرى أبدا يمشي إنما يرى واقفا على رأس عود، أو طائرا وقال الجوهري: هو أطول من الجرادة لا يضم جناحه، إذا وقع شبهت به الخيل المضمرة

معنى يعسوب في معجم اللغة العربية المعاصرة يعسوب [ مفرد ] : ج يعاسيب• اليعسوب :

1 - ملكة النحل ، وهي أنثى ، وكان العرب - - يظنونها ذكرا لضخامتها ° هو يعسوب قومه : رئيسهم وكبيرهم .

2 - ( حن ) حشرة غير ضارة من الفصيلة اليعسوبية ، أجنحتها الأربعة لا تطبق أبدا .

معنى كلمة يعسوب في معجم المعاني الجامع والمعجم الوسيط - معجم عربي عربي - صفحة 1

Namun sebetulnya lafazh YA'SUUB (يعسوب) dalam bahasa arab memiliki beberapa arti:

1. Ratu / raja lebah (jantan) dalam Qamus Al Muhith, lil Fairuzabadi,halaman 147, dikatakan:

واليَعْسُوبُ : أَميرُ النَّحْل وذَكَرُهَا

2. Satu jenis dari burung puyuhdalam kitab Tajul Arus, 3/370, dkatakan:

( و ) اليَعْسُوبُ : ( ضَرْبٌ ) ، أَي نَوْع ( من الحِجْلانِ ) بالكَسْر جَمْع حَجَل ، للطائر المعروفَ .

3. Burung yang bentuknya lebih kecil dari belalangdalam Qamus al Muhith dikatakan :

وطَائِرٌ أَصْغَرُ مِنَ الجَرَادَة

diperjelas dalam Hayatul Hayawan yang dikutip oleh yai Hamzah diatas, yaitu:

اليعسوب:اسم مشترك يقع على طائر نحو الجرادة، له أربعة أجنحة لا يقبض له جناحا أبدا ولا يرى أبدا يمشي إنما يرى واقفا على رأس عود، أو طائرا وقال الجوهري: هو أطول من الجرادة لا يضم جناحه، إذا وقع شبهت به الخيل المضمرة

3. Capung dalam Mu'jamullughah al arabiyyah al mu'ashirah, karya Dr. Ahmad Mukhtar Umar, juz 2 halaman 1497:

حشرة غير ضارة من الفصيلة اليعسوبية أجنحتها الأربعة لا تطبق أبدا

Spesies serangga yang tidak berbahaya, empat sayapnya tidak pernah terkatup selamanya.

Dalam Mu'jamul Ghani, karya Abul Azam Abdul Ghani, halaman 29828 disebutkan :

يَعْسُوبٌ - ج: يَعَاسِيبُ. [ع س ب]. (حش). 1. : حَشَرَةٌ مِنْ فَصِيلَةِ الْيَعْسُوبِيَّاتِ، لَهَا أَرْبَعَةُ أَجْنِحَةٍ غِشَائِيَّةٍ، تَعِيشُ قُرْبَ الْمِيَاهِ الْهَادِئَةِ، تَصْطَادُ الْحَشَرَاتِ الصَّغِيرَةَ جَوّاً.

Ya'sub : 1. Spesies serangga, memiliki empat sayap membran, tinggal di dekat perairan yang tenang, dia memburu serangga-serangga kecil di udara.

Capung, dalam bahasa Jawa (khususnya di Pekalongan, Jawa Tengah) disebut KINJENG. - ada kinjeng 'thik'- ada kinjeng thok' - ada kinjeng 'si' dan ada kinjeng dom.dan ada juga capung metaforsis dari undur-undur. Semuanya termasuk HASYAROT (serangga), dan dalam Madzhab Syafi'i hukumnya tidak halal. Dalam Kitab al Iqna' (2/584) dikatakan :

.وَلَا تَحِلُّ الْحَشَرَاتُ وَهُوَ صِغَارُ دَوَابِّ الْأَرْضِ كَخُنْفُسَاءَ وَدُودٍ

Tidak halal hasyarat (serangga), yaitu hewan-hewan kecil di bumi, seperti kumbang dan cacing.

Dalam Kitab Al Fiqhul islami wa Adillathuu 4/146 :

ويحرم أكل حشرات الأرض صغار دوابها كالعقرب والثعبان والفأرة والنمل والنحل

Haram makan hasyarat di tanah, yaitu binatang-binatang kecil, seperti kalajengking, ular, tikus, semut, dan lebah.

Sementara dalam Madzhab Maliki memperbolehannya, sebagaimana keterangan dalam Kitab Al-Muntaqa, Syarh al Muwaththa 3/132 :

قَالَ ابْنُ حَبِيبٍ : كَانَ مَالِكٌ وَغَيْرُهُ يَقُولُ : مَنْ احْتَاجَ إِلَى أَكْلِ شَيْءٍ مِنْ الْخَشَاشِ لِدَوَاءٍ أَوْ غَيْرِهِ فَلَا بَأْسَ بِهِ إِذَا ذُكِّيَ كَمَا يُذَكَّى الْجَرَادُ كَالْخُنْفُسَاءِ وَالْعَقْرَبِ وَبَنَاتِ وَرْدَانَ وَالْعُقْرُبَانِ وَالْجُنْدُبِ وَالزُّنْبُورِ وَالْيَعْسُوبِ

Ibnu Habib berkata, bahwa Imam Malik dan ulama lainnya mengatakan : Siapa yang butuh makan serangga untuk obat atau yang lainnya, hukumnya dibolehkan, apabila disembelih sebagaimana menyembelih belalang. Seperti kumbang, kalajengking, kecoa, kalajengking jantan, tawon tabuhan, dan capung. Wallaahu Alam.

Sumber: Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah