Kisah Karomah Kiai Adlan Aly Saat Membuat Langit Malu

 
Kisah Karomah Kiai Adlan Aly Saat Membuat Langit Malu

LADUNI.ID, Jakarta - Kisah ini adalah salah satu catatan karomah dari Kiai Adlan Aly Jombang. Sosok kiai sepuh yang sabar dan istiqamah ini sangat terkenang betul di benak para santri. Ketika mereka ditanya tentang, “bagaimana sosok Kiai Adlan menurut Panjenengan?”. Maka berbagai komentar yang hampir tak serupa senantiasa kami dengar.

Ada yang menuturkan, ”Beliau itu kiai yang tidak hanya hafal isi Al-Quran tetapi juga menjalankannya”, ada juga yang mengatakan, “Kiai Adlan adalah kuncinya Kiai Hamid Pasuruan. Jadi kalau ingin mudah bertemu dengan Kiai Hamid harus sowan dulu ke Kiai Adlan.”

Lebih dari itu, Prof. Dr. KH. Thalhah Hasan menambahkan; “Di Tebuireng itu ada dua penghuni surga: Kiai Idris Kamali dan Kiai Adlan Ali. Beliau berdua sama-sama alim, wara, zuhud…”.

Ada lagi kesan para santri yang membuat kami terkesan unik, “Kiai Adlan Ali itu kiai yang tidak pernah melihat langit.” Istilah ini menunjukkan saking tawadhu’nya Kiai Adlan. Ketika berjalan tidak pernah mengangkat kepala ke atas. Beliau senantiasa menunduk sopan.

Di Tebuireng, setiap bulan Ramadhan, Kiai Adlan membacakan kitab Fathul Qarib. Tepat di posisi yang dulu digunakan Hadratus Syaikh KH. Muhammad Hasyim Asy’ari mengajar, Kiai Adlam duduk di sana, sedangkan para santri mengitarinya sebagai halaqah ilmiah.

Dalam pengajian ini ada karomah Kiai Adlan yang tampak di setiap tahunnya. Ketika pembahasan tepat pada bab Istisqa’ (ritual memohon hujan), anehnya langit Tebuireng menjadi gelap. Dan tiba-tiba saja, bulan Ramadhan yang biasanya kemarau turun hujan deras mengguyur lahan pondok.  Langit pun malu oleh Kiai Adlan. Ia tidak pernah dipandang oleh Kiai Adlan. Ketika ia disindir lewat pembacaan bab istisqa’ maka, ia langung menangis menurunkan air mata hujannya. Rahimahullah ta’ala…

Wallahu a’lam bisshawab…


Repost from @fordisaf_tbi