Konsultasi Psikologi: Tips Merawat Anak Agar Mendapatkan Semua Kebutuhannya

 
Konsultasi Psikologi: Tips Merawat Anak Agar Mendapatkan Semua Kebutuhannya

Assalamu’alaikum wr wb

Kami memiliki tiga anak, anak bungsu kami laki-laki dan kami merasa perlakuan kami kepada dia berbeda dengan kedua kakaknya. Di saat anak pertama dan kedua kami lahir, saya dan suami sering berada di rumah, sehingga anak-anak kami mendapatkan energi dan waktu yang penuh dari kami. Kami sekarang tidak begitu antusias dalam mengasuh anak seperti dulu. Saya khawatir anak bungsu kami terabaikan, kurang perhatian dan kurang terpenuhi kebutuhannya. Apa yang dapat kami lakukan agar anak bungsu kami bisa mendapatkan semua yang dia butuhkan?

Wassalamu’alaikum wr wb

Jawaban:

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ibu yang baik, terima kasih sudah berbagi cerita dengan kami di sini. Salah satu hal yang perlu disadari adalah semua anak-anak kita adalah buah hati kita. Oleh karena itu mereka semua harus diberikan kasih sayang dan perhatian yang sama dan tidak dibedakan. Namun demikian, bukan berarti bahwa kita harus memperlakukan semua anak itu sama. Kita tetap harus memperhatikan keunikan masing-masing anak. Pola asuh yang diberikan kepada anak sulung misalnya, tidak bisa mentah-mentah diberlakukan kepada adik-adiknya. Menjaga energi yang sama dalam mengasuh tiap anak tentunya adalah tantangan sendiri karena semakin lama, ketahanan fisik dan mental kita akan menurun ditambah dengan semakin banyaknya anak akan berpotensi membawa banyak masalah. Itulah tantangan yang harus dihadapi oleh semua orang tua. Namun demikian, ada beberapa solusi yang bisa dicoba agar si bungsu tetap terpenuhi kebutuhannya antara lain:

Pertama, ciptakan quality time. Sesibuk apapun pekerjaan kita, orang tua harus menyisihkan waktu khusus untuk bersama anak, bisa dengan berbagi cerita, bermain atau akrivitas lainnya. Waktu kebersamaan yang sebentar namun penuh kualitas, akan lebih bermanfaat daripada waktu yang lama namun aktivitasnya sendiri-sendiri. Misalnya orang tua dan anak menggambar bersama dalam waktu 1 jam sambil sesekali bercanda, tentunya akan lebih baik daripada jika orang tua dan anak selama berjam-jam berada dalam satu ruangan yang sama namun masing-masing bermain HP. Quality time seperti ini akan membuat anak terpenuhi kebutuhannya dan akan merasa special.

Kedua, perlakukan anak bungsu Anda selayaknya dia memang mampu.  Seringkali orang tua ikut terlalu jauh dalam kegiatan anak sehingga secara tidak sadar justru mengambil alih tanggung jawab anak. Misalnya anak mendapat tugas sekolah, biarkan anak untuk mencoba menyelesaikan semampunya. Jangan buru-buru diambil alih orang tua. Kita lihat, sejauh mana anak mampu menyelesaikannya. Jika menurut kita, anak sudah maksimal, maka boleh dibantu dengan tetap memperhatikan kemampuan anak. Cara ini akan memupuk rasa percaya diri anak dan sekaligus mengajarkan tanggung jawab. Tanggung jawab juga bisa dibangun dalam tugas harian, misalnya pembagian tugas untuk menyapu lantai, mematikan lampu, membuang sampah, dsb. Tugas-tugas tersebut mengajarkan tanggung jawab sekaligus meningkatkan kemampuan.

Ketiga, latihlah si bungsu untuk mengajari anak yang lebih kecil. Ini bisa dilakukan kepada siapa saja asalkan usia anaknya lebih muda daripada si bungsu. Anak bungsu awalnya belajar bahwa dia sering dibantu kakak-kakaknya. Oleh karena itu, kita berikan kesempatan dia untuk mengajarkan juga kepada anak lain yang lebih muda. Ini akan mengajarkan cara berkomunikasi dan bersosialisasi yang baik serta meningkatkan kepercayaan diri pada anak bungsu.

Mungkin itu beberapa tips yang bisa saya bagi dan mudah-mudahan bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

 

Salam hormat
Dr.Muhammad Fakhrurrozi, M.Psi