WhatsApp Mendesak Penggunanya Memperbarui Aplikasi, Inilah Alasannya!

 
WhatsApp Mendesak Penggunanya Memperbarui Aplikasi, Inilah Alasannya!

LADUNI.ID, Para pengguna aplikasi jejaring sosial WhatsApp, didesak untuk segera memperbarui Aplikasi WhatsApp mereka.

Kabarnya, WhatsApp berhadapan dengan isu keamanan terkait hacker. Aplikasi ini menemukan kerentanan yang memungkinkan penyerang untuk memasang kode berbahaya di iPhone dan ponsel Android dengan menelefon perangkat.

Dikabarkan juga, penyebaran software itu melalui fungsi panggilan.

Dilaporkan The Guardian, aplikasi ini menemukan kerentanan yang memungkinkan penyerang untuk memasang kode berbahaya di iPhone dan ponsel Android dengan menelefon perangkat. Kode dapat ditransmisikan bahkan jika pengguna tidak menjawab telepon mereka dan log panggilan sering hilang. 

Pihak WhatsApp mengatakan serangan itu mirip dengan spyware yang dikembangkan untuk badan intelijen.

Dan Ada kekhawatiran bahwa perangkat lunak digunakan dalam upaya mengakses telepon para pegiat HAM, termasuk pengacara yang tinggal di Inggris.

WhatsApp kabarnya telah memberi tahu pejabat di Departemen Kehakiman AS setelah menemukan kerentanan pada awal Mei.

Menurut WhatsApp sejumlah pengguna terpilih ditargetkan melalui kerentanan ini oleh aktor cyber canggih.

Dijelaskan, serangan tersebut memiliki semua keunggulan perusahaan swasta yang diketahui bekerjasama dengan pemerintah untuk memberikan spyware yang dilaporkan mengambil alih fungsi sistem operasi ponsel.

Dai pihak WhatsApp sendiri pun tidak tinggal diam, kabarnya, WhatsApp telah memberi pengarahan kepada sejumlah organisasi hak asasi manusia untuk berbagi informasi yang bisa bekerja sama dengan mereka untuk memberi tahu masyarakat sipil.

WhatsApp mengklaim memiliki 1,5 miliar pengguna di seluruh dunia dan akan segera merilis pembaruan perangkat lunak mereka beberapa hari ini.

Isu Tentang Keamanan WhatsApp Bukan kali Pertama

Perlu diketahui masalah keamanan bukan kali pertama dihadapi WhatsApp. Tahun lalu, hacker juga dikabarkan mampu mengambil alih akun pengguna WhatsApp, ketika mereka menjawab panggilan video atau video call. Menurut periset, celah keamanan ini ditemukan sejak Agustus lalu.

Ilmuwan dari Google Project Zero, Natalie Silvanovich, telah menemukan celah keamanan di aplikasi pesan instan WhatsApp. Ini dikatakan bisa dimanfaatkan dan membuat pengguna kehilangan kendali akun WhatsApp miliknya.

Silvanovich mengungkap penemuannya, Project Zero memburu ini dan perusahaan diberi waktu 90 hari untuk memperbaikinya sebelum temuan ini diumumkan ke publik.

Ia menambahkan, WhatsApp telah bergerak meluncurkan pembaruan patch untuk Android pada 28 September dan 3 Oktober untuk iOS tahun lalu.

Facebook sendiri telah mengonfirmasi adanya tersebut, yang kini sudah diperbaiki.

Menurut Facebook pemilik WhatsApp, secara rutin terlibat bersama para peneliti keamanan dari seluruh dunia untuk memastikan WhatsApp tetap aman dan andal.

Dia menjelaskan, kerentanan ini bekerja dengan memicu eror dan kerusakan pada RTP (Real-time Transport Protocol) di WhatsApp.

Teknik ini dinilai sebagai metode pengiriman bug yang sederhana. Meski begitu, penemuan ini bisa jadi peringatan bagi WhatsApp karena jika hacker dapat mengetahui nomor telepon korbannya, maka ia bisa mengeksploitasinya.

Menurut Silvanovich, hanya WhatsApp versi Android dan iOS yang terpengaruh ini karena menggunakan RTP. Sementara untuk WhatsApp versi web tak terpengaruh karena menggunakan WebRTC (Web Real-Time Communication) untuk panggilan video-nya.

Untuk diketahui, pada periode awal,Whatsapp Berbasis Web lebih mudah digunakan melalui aplikasi Chrome yang dikembangkan oleh Google. Sinkronisasi dibutuhkan untuk membuka akun WhatsApp melalui web ini. Pengembang menyediakan barcode yang perlu dipindai melalui aplikasi WhatsApp mobile. Pemindaian akan secara langsung membuka aplikasi Whatsapp sesuai dengan akun yang berfungsi pada telepon genggam yang digunakan untuk pemindaian.