Lucunya Gus Munif Kena Senggrang Santrinya

 
Lucunya Gus Munif Kena Senggrang Santrinya

LADUNI.ID, Ada kisah menarik di pesantren Ploso Kediri, Kang Sudrun nama samaran santri baru asal Surabaya yang baru mondok di Ploso Kediri.

Sudah menjadi kebiasaan santri Ploso Kediri setiap malam bergilir berjaga-jaga di sekeliling pondok dan ndalem Poro Yai, suatu hari kelompok kamar Kang Sudrun  mendapat giliran jaga di sekitar pondok.

 Ada yang jaga di beberapa ndalem Poro Yai dan ada yang berjaga dipintu gerbang pondok, kebetulan Kang Sudrun yang baru       beberapa hari nyantri di pondok itu mendapat giliran jaga di pintu gerbang pondok pesantren sehingga kang sudrun bebas melihat lalu lalang orang yang melintas di depan pondok.

Kang Sudrun melihat pemandangan yang tidak seperti biasa orang di daerah Kang Sudrun, setiap kali ada orang melintas di depan pintu gerbang pondok selalu menunduk sopan.

Tak jarang Kang Sudrun mendapat sapaan akrab nan santun dari warga yang melintas, bahkan  ada warga yang  rela turun dari sepeda guna menghormati  pondok.

Tak lama kemudian kira-kira sekitar jam 11 malam Kang Sudrun di kejutkan pengendara sepeda motor yang  penampilanya agak gaul.

Pakai celana levis kaos pendek dan tidak mau mematikan sepedanya.

Pengendara tersebut hendak  nyelonong  masuk ke pondok, kontan saja Kang Sudrun santri baru dari Surabaya tersebut keluar darah boneknya, karena Kang Sudrun mendapat amanah menjaga pintu gerbang Kang Sudrun langsung membentak  pengendara tersebut  dengan nada kasar,

Melihat Kang Sudrun yang begitu marah pengendara tersebut langsung mematikan kendaraanya dan menuruti perintah Kang Sudrun

Dengan sopan dan santun lalu meninggalkan Kang Sudrun , tak lama kemudian setalah pengendara tidak tampak keberadaanya kang sudrun di hampiri teman jaganya.

"Drun kamu goblok kok di pelihara tho. Drun,,, Drun, kamu tahu siapa yang kau bentak bentak tadi ?" begitu tanya Temanya

"Emang Dia siapa?" Sudrun malah balik bertanya.

"Itu tadi itu Yai Munif Drun" jawab temanya.

Kontan Sudrun kelabakan tak bisa menyimpan rasa malu, rasa takut,dan merasa bersalah campur jadi satu, sehingga beberapa waktu Sudrun tak enak makan, tak enak tidur semua serba salah.

Sudrun berusaha menebus kesalahanya dengan menunggu Yai Munif  sampai tak menghiraukan dirinya.

Tak lama kemudian Yai Munif kelihatan hendak sholat subuh, dengan perasaan takut, Sudrun memberanikan diri menghampiri Yai Munif meminta maaf menangisi apa yang telah di perbuatnya  tempo hari terhadap Yai munif.

wal hasil sudrun mendapatkan ampunan dari Romo yai munif yang begitu sopan santun dan berwibawa. Demikian sekilas cerita Santri dan Romo Yai semoga bisa bermanfaat.

Baca Juga : 

1. Kisah Teladan Kyai Djazuli

2. Kisah Misteri Tembok Bergeser Oleh Pembalap Motor Liar