Keutamaan Memberi Takjil Buka Puasa

 
Keutamaan Memberi Takjil Buka Puasa
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Memberi makan untuk berbuka kepada orang yang berpuasa sangatlah dianjurkan. Di Indonesia kebiasaan memberi maka tersebut dikenal dengan istilah takjil yang berasal dari bahasa Arab dan berarti penyegeraan. Artinya adalah makanan yang bisa dijadikan untuk menyegerakan berbuka, sehingga mendapatkan kesunnahan berbuka karena menyegerakannya, sebagaimana anjuran Nabi SAW agar menyegerakan berbuka. Jadi tradisi memberik makan untuk berbuka itu pada hakikatnya bukan sekadar trend belaka, melainkan juga mengikuti sunnah Nabi SAW.

Di dalam Kitab Sunan, Imam Ibnu Majah mencantumkan dua Hadis tentang keutamaan memberi takjil buka puasa, yakni sebagaimana berikut:

ﻋَﻦْ ﺯَﻳْﺪِ ﺑْﻦِ ﺧَﺎﻟِﺪٍ اَﻟْﺠُﻬَﻨِﻲْ، ﻗَﺎﻝَ: ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ اﻟﻠﻪ ﺻَﻠَّﻰ اﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ: ﻣَﻦْ ﻓَﻄَّﺮَ ﺻَﺎﺋِﻤًﺎ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻪُ ﻣِﺜْﻞُ ﺃَﺟْﺮِﻫِﻢْ، ﻣِﻦْ ﻏَﻴْﺮِ ﺃَﻥْ ﻳَﻨْﻘُﺺُّ ﻣِﻦْ ﺃُﺟُﻮْﺭِﻫِﻢْ ﺷَﻴْﺌًﺎ

"Dari Zaid bin Khalid Al-Juhani, bahwa Rasulullah SAW bersabda: 'Barang siapa memberi makan berbuka puasa bagi orang yang berpuasa, maka ia mendapat seperti pahala orang-orang yang puasa tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun.'"

Kemudian riwayat berikutnya adalah Hadis berikut ini:

عَنْ ﻋَﺒْﺪِ اﻟﻠﻪِ ﺑْﻦِ اﻟﺰُّﺑَﻴْﺮِ، ﻗَﺎﻝَ: ﺃَﻓْﻄَﺮَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ اﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ اﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻋِﻨْﺪَ ﺳَﻌْﺪِ ﺑْﻦِ ﻣُﻌَﺎﺫٍ، ﻓَﻘَﺎﻝَ: ﺃَﻓْﻄَﺮَ ﻋِﻨْﺪَﻛُﻢُ اﻟﺼَّﺎﺋِﻤُﻮْﻥَ، ﻭَﺃَﻛَﻞَ ﻃَﻌَﺎﻣَﻜُﻢُ اﻷَﺑْﺮَاﺭُ، ﻭَﺻَﻠَّﺖْ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢُ اﻟْﻤَﻼﺋِﻜَﺔُ

"Dari Abdullah bin Zubair, bahwa Rasulullah SAW berbuka di rumah Sa'ad bin Mu'adz, Nabi bersabda: 'Orang-orang berpuasa telah berbuka di rumahmu, makanan kalian dikonsumsi oleh orang-orang baik, dan malaikat mendoakan rahmat bagimu.'"

Kedua Hadis di atas menegaskan tentang keutamaan memberi makan untuk berbuka kepada orang-orang yang berpuasa. Pahala yang akan didapatkannya sama sebagaimana orang yang berpuasa, tanpa dikurangi sedikit pun. Selain itu juga didoakan oleh malaikat, agar mendapatkan rahmat dari Allah SWT atas apa yang telah dilakukannya. []


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 19 Mei 2019. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

___________

Penulis: Ustadz Ma'ruf Khozin

Editor: Hakim