Nilai Pendidikan Pancasila Membentuk Karakter Generasi Penerus
LADUNI. ID, KOLOM-Lima sila dalam Pancasila mempunyai karekater kebangsaan yang saling mendukung. Dalam konteks ini, Pancasila berfungsi untuk menguatkan beragam macam karakter yang diharapkan menjadi output proses pendidikan.
Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Meski secara umum konsep ketuhanan tiap agama bisa jadi berbeda, tetapi soal pendidikan karakter bagi anak didik berbagai agama di Indonesia bisa bertemu (Husaini, 2011). Agama Islam, Kristen dan berbagai agama lain bisa bertemu dalam penghormatan terhadap nilai-nilai universal seperti nilai kejujuran, toleransi, kerja keras, tanggung jawab, semangat pengorbanan, dan komitmen pembelaan kaum lemah.
Oleh karena itu, sekolah seharusnya mulai mampu mencoba untuk menguraikan sila pertama menjadi bahan-bahan nilai dalam pendidikan karakter. Misalnya, penanaman nilai toleransi antar umat beragama yang disampaikan melalui permainan-permainan yang menarik.
Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Kita pahami, ‘beradab’ merupakan modal utama dalam relasi sosial. Dalam hal ini, kemampuan untuk memberikan apresiasi kepada orang lain bisa menjadi wujud konkrit mendidik karakter beradab. Selain itu, manajemen konflik juga dapat diajarkan. Konflik bukan berarti anarkis, konflik dapat diajarkan melalui proses debat dan pemaparan argumen.
Penting kiranya bahwa pendidikan manajemen konflik bertujuan untuk memberikan pemahaman betapa saling menghargai itu penting, saling berseteru itu tidak diperlukan, dan dalam setiap konflik memungkinkan terjadinya rekonsiliasi.
Sila ketiga, Persatuan Indonesia. Pemahaman konsep ini bisa dilakukan dengan mengenalkan budaya Indonesia secara fisik. Berbagai local wisdom yang terbentang di seluruh NKRI bisa menjadi pintu masuk bagi pemahaman persatuan dan cinta tanah air.
Karakter ini dapat ditanamkan dengan membangun kreativitas siswa yang membawa ciri khas kebudayaan lewat kegiatan di luar kelas agar lebih menarik minat siswa. Guru juga bisa memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang memiliki fitur berbasis audio-visual untuk menunjukkan kepada siswa betapa Indonesia kaya akan keragaman tradisi, etnis, bahasa, dan budaya agar pembelajaran menjadi lebih mudah.
Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Sila ini merupakan acuan dalam kehidupan demokrasi di Indonesia.
Nilai demokrasi yang mendasar adalah taat asas, sesuai prosedur dan menghargai martabat orang lain sesuai hati nurani (conscience). Dalam pembelajaran karakter ini, siswa diperkenalkan dengan keharusan mengikuti prosedur yang benar dan sesuai aturan/asas yang berlaku.
Bukan untuk mengajak siswa menjadi pribadi yang tidak kritis karena semata patuh terhadap aturan, namun mengajak mereka menjadi pribadi yang taat pada hukum yang telah disepakati, dan memberikan latihan disiplin diri untuk menghargai proses yang melibatkan orang lain dengan segala macam perbedaan pendapat yang mungkin akan ditemukan.
Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Karakter ini merupakan basis kepekaan sosial sekaligus modal dasar agar siswa selalu berdiri di atas semua golongan untuk memperjuangkan kepentingan bersama, bukan untuk diri sendiri dan kelompoknya. Dalam konteks pembelajaran, keadilan sosial jangan lagi dibahas dalam cakupan yang abstrak dan luas, namun juga membumi dalam kegiatan sehari-hari siswa. Misalnya, fokus pada apakah mereka sudah menunjukkan rasa kasih sayang, empati, dan simpati mereka terhadap teman-teman lain ataukah belum.
Sudah saatnya, Pancasila menjadi platform pendidikan karakter demi menanggulangi segala macam persoalan sosial. Penulis meyakini, bahwa dengan konsep inilah, karakter khas Indonesia yang menjadi fokus pendidikan nasional dapat terbentuk dan termanifestasi dengan baik dalam kehidupan sehari-hari. Wallahu a’lam.***
Mohammad Sholihul Wafi Alumnus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Kunjungi Juga
- Pasarkan Produk Anda dengan Membuka Toko di Marketplace Laduni.ID
- Profil Pesantren Terlengkap
- Cari Info Sekolah Islam?
- Mau Berdonasi ke Lembaga Non Formal?
- Siap Berangkat Ziarah? Simak Kumpulan Info Lokasi Ziarah ini
- Mencari Profil Ulama Panutan Anda?
- Kumpulan Tuntunan Ibadah Terlengkap
- Simak Artikel Keagamaan dan Artikel Umum Lainnya
- Ingin Mempelajari Nahdlatul Ulama? Silakan
- Pahami Islam Nusantara
- Kisah-kisah Hikmah Terbaik
- Lebih Bersemangat dengan Membaca Artikel Motivasi
- Simak Konsultasi Psikologi dan Keluarga
- Simak Kabar Santri Goes to Papua
Memuat Komentar ...