Indonesia yang Sesungguhnya

 
Indonesia yang Sesungguhnya

LADUNI.ID, Jakarta - Hari Raya Waisak yang jatuh pada hari Minggu (19/5) menjadi moment penting bagi semangat keberagaman agama di Indonesia. Pasalnya, bukan hanya warga Budha yang semangat melaksanakan hari raya tersebut. Sejumlah warga yang beragama Islam, Kristen dan Katolik juga memberikan ucapan selamat kepada warga pemeluk Budha.

Pemandangan ini seperti terlihat di Dusun Thekelan, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Dalam foto yang diambil pada hari Minggu (19/5) tersebut, terlihat saudara dari agama Islam, Kristen dan Katolik bergantian memberikan ucapan selamat Hari Raya Waisak. Acara ini berlangsung dengan penuh haru dan menjadi ajang bermaaf-maafan.

Inilah Indonesia

Inilah Indonesia. Negara dengan multiagama, multietnis, dan multisuku bersatu dalam kedamaian dan toleransi yang begitu besar. Meski mereka berbeda, tetapi tidak ada sekat seinci pun di antara mereka. Sesuai dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, walaupun berbeda-beda tapi tetap satu: Indonesia.

Betapa indahnya pemandangan itu. Betapa santun dan damainya Indonesia ini jika nilai-nilai persatuan dan kesatuan selalu tercermin dalam keseharian bangsa kita ini. Budaya toleransi, saling tolong-menolong, saling menghargai satu sama lain meskipun berbeda, masyarakat yang guyub, adalah pemandangan yang selalu kita rindukan bersama.

Jangan Terpecah

Lalu untuk apa perpecahan? Untuk apa perbedaan dijadikan sebagai alasan memecah belah? Apalagi hanya untuk kepentingan politik praktis yang sifatnya parsial dan sementara. Tentu sangat lah tidak elok dan merugi bagi kita secara individu maupun kolektif. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sejak dulu sudah tertanam rasa toleransi tinggi, sudah tertanam rasa gotong-royong, sudah tertanam hidup dalam kedamaian dan kerukunan.

Sungguh, perpecahan karena perbedaan pilihan politik tidak mencerminkan karakter bangsa Indonesia. Apalagi dengan adanya aksi yang disebut people power yang hanya merusak persatuan dan kesatuan Indonesia. Sungguh, people power 22 Mei besok yang dimaksudkan untuk menggugat hasil real count KPU itu hanya akan membuat bangsa Indonesia terpecah-belah dan tercerabut dari karakternya.

Akibat yang sangat nyata dari adanya aksi people power tersebut adalah perpecahan bangsa. Padahal, jika kita tahu kepentingan di balik itu, kita akan berpikir seribu kali untuk melakukannya. Kita belakangan tidak pernah tahu siapa dan atas dasar apa orang-orang yang ada di balik aksi yang mengatasnamakan kekuatan rakyat itu.

Rakyat lah yang pada akhirnya akan menjadi korban ketika perpecahan dijadikan tujuan oleh sekelompok orang yang memiliki kepentingan parsial. Sekelompok orang yang memiliki misi pribadi tetapi memperalat rakyat, memprovokasi massa, bahkan mengatasnamakan agama dan kepentingan negara hanya untuk memecahbelah persatuan dan kesatuan bangsa.

Sudah Ditakdir

Sudahlah. Garis ketentuan sudah terukir. Siapa yang jadi pemimpin sudah ditakdir. Pemilu hanya lah instrument negara sebagai jalan sunnatullah yang tak bisa dipungkir. Semua tidak akan lepas dari pengawasan dan ketentuan Sang Maha Pemilik Hidup yaitu Allah Subhanahu wa ta’ala. Termasuk takdir untuk Indonesia yang penuh kedamaian dan kerukunan, seperti terlihat kerukunan yang terlihat di Dusun Thekelan, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Inilah Indonesia. Tunjukkan Indonesia masih ada. Tunjukkan Indonesia masih kita!

Wallahu a’lam bisshawab…