Budaya Mappalili dan Tradisi Accera Kalompoang di Makassar

 
Budaya Mappalili dan Tradisi Accera Kalompoang di Makassar

LADUNI. ID, SOSIAL -Makassar adalah salah satu kota terbesar di Sulawesi yang memiliki potensi wisata sangat beragam. Berada di pinggiran pantai, kota ini memiliki banyak pantai, laut, hingga pulau kecil yang bisa dijelajahi oleh pelancong.

Makassar juga punya beberapa tempat wisata sejarah yang megah seperti Fort Rotterdam. Selain wisata yang telah disebutkan sebelumnya, Makassar juga dikenal dengan adat dan budayanya yang sangat kaya.

Terdiri dari beberapa suku seperti Bugis hingga Toraja, aneka tradisi unik banyak dilakukan di sini. Kalau Anda berniat melakukan perjalanan ke kota ini, berikut check list yang harus Anda saksikan.

Mappalili

Mappalili adalah salah satu upacara tradisional yang digunakan sebagai penanda awal musim tanam padi di daerah di dekat Makassar. Acara ini dilakukan oleh para pendeta Bugis Kuno bernama bissu. Rangkaian acara ini dilakukan dengan melakukan arak-arakan pusaka berupa pembajak sawah yang dikeramatkan oleh warga setempat.

Pada acara ini Patung Matoa yang memimpin acara akan didampingi oleh para bissu. Dia akan menggunakan katto-katto atau sejenis pentungan untuk memanggil anak laki-laki yang ada di sana. Sementara itu anak perempuan akan dipanggil dengan kalung-kalung.

 Accera Kalompoang

Accera Kalompoan adalah upacara penyucian beberapa pusaka atau peninggalan dari Kerajaan Gowa yang saat ini tersimpan di Museum a Lompoa.

Salah satu pusaka yang ikut disucikan pada acara ini adalah Salokoa atau Mahkota yang dibuat pada abad ke-14. Mahkota ini dipakai oleh Raja Pertama Gowa dan penerusnya.

Penyucian dilakukan dengan menggunakan air suci dicampur dengan beberapa bahan tradisional.

Selanjutnya akan dibacakan doa-doa dengan bahasa setempat atau doa yang ada di dalam kitab suci umat Islam.