People Power via Generasi Millenial

 
People Power via Generasi Millenial

LADUNI. ID, ARTIKEL -Pernyataan Amien Rais soal people power itu disampaikan saat Apel Siaga 313 di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta pada hari Minggu tanggal 31 Maret 2019. Amien Rais sendiri menjabat Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan calon presiden nomor urut 2.

Dari pernyataan politikus tersebut, beberapa orang memun­culkan tangga­pannya baik itu yang bersifat mendukung mau­pun yang menolak hadirnya people power jika terdapat ke­curangan pada pemilu 2019 ini

Kali ini tanggapan itu berasal dari Direktur Pusat Kajian Politik (Puskapol) Universitas Indo­nesia Aditya Perdana menilai pernyataan Amien Rais sebagai peringatan bagi KPU dan peme­rintah agar tidak menyalahgu­na­kan ke­kua­saan demi memenangkan pemilu. Pernyataan itu dianggap sebagai kekha­watiran Amien terkait dominasi petahana dalam proses penyelenggaraan pemilu

Namun, bagi Gubernur DIY menen­tang seruan people power Amien Rais. Menurut Sultan people power tidak perlu dilakukan. Iya siapa saja berhak me­nyam­paikan pendapatnya, karena setiap orang punya pemikiran yang berbeda-beda.

Hanya orang bijak yang dapat membe­rikan pendapat yang berbobot, yang tidak asal menyampaikan tetapi memikirkan bagaimana akibatnya jika sesuatu hal itu disampaikan. Sering pula terjadi sese­orang yang dalam istilah itu disebut "menjilat ludahnya sendiri". Artinya apa yang diucapkannya tidak sesuai dengan apa yang ada di dalam hatinya, sehingga suatu saat bisa saja dia melanggar apa yang sudah dikatakannya.

Tidak hanya kedua tokoh diatas yang menyampaikan pendapatnya mengenai pernyataan Amien Rais mengenai people power. Mantan Ketua Mahkamah Kons­ti­tusi (MK), Prof Mahfud MD, juga meng­ingatkan agar masyarakat me­nyikapi hasil Pemilu 2019 secara konstitusional. Menurut Mah­fud, menggunakan hak pilih­nya dalam Pemilu bisa diartikan sebagai people power yang sesungguhnya. Bicara tentang perlu people power, people power itu ya Pemilu itu, rakyat menya­tukan ke­kuatan untuk melakukan perubahan.

Tanggapan Sang Millennial

Negara mengharapkan bahwa kaum mil­lennial saat ini dapat membawa Indonesia semakin maju ke depannya. Kaum mille­nnial dapat membawa perubahan positif ba­gi Negara Indonesia. Pernyataan people power saat ini, memberi arti pen­ting yang sangat bermanfaat bagi sang millennial. 

Mengapa? Karena dengan adanya pernya­taan tersebut membuat masyarakat Indo­nesia terutama kaum millennial untuk dapat berfikir kritis, berfikir mana yang seharus­nya dilakukan dan mana yang tidak. Kaum millennial yang bijak, tidak hanya ikut-iku­tan saja apa yang menjadi tren saat ini, serta tidak mu­dah terprovokasi.

Bagi sang millennial, pernyataan Amien Rais mengenai people power sebaiknya di­ambil sisi positifnya saja. Bila me­mang nan­ti pada akhirnya di pemilu 2019 ini ter­dapat kecu­rangan dalam penyelengga­raan­nya dengan adanya bukti yang kuat, maka masyarakat Indonesia pertamanya ha­rus menye­rahkan hal tersebut dengan pro­ses hukum di Indoonesia.

Akan tetapi jika proses hukum juga menimbulkan keraguan maka masyarakat Indonesia terkhusus kaum millennial boleh berdemokrasi menyuarakan adanya kecura­ngan dalam pemilu 2019. Kembali ke pa­ragraf pertama diatas tadi bahwa kebe­naran harus tetap ditegakkan.

Namun, people power dalam hal ini ada­lah kekuatan ma­syarakat yang benar-benar pada jalannya, mampu berde­mokrasi de­ngan baik, tidak menggunakan tindakan ke­kerasan yang merugikan orang lain, tidak melakukan kerusakan, serta memang mem­bela kebenaran bukan kepentingan pihak tertentu pula.

Jadilah masyarakat Indonesia yang cer­das, sang millennial yang bijaksana, tidak mudah terprovokasi, berniat memajukan Ne­gara Indonesia ini dengan tulus tanpa pernak-pernik kepentingan pribadi dida­lamnya.***

****Lailan A. Pulungan, Alumni FEB UMSU