Jawaban dari Safari Dakwah Habib Abu Bakar Al-Adni bin Ali Al-Masyhur ke Indonesia

 
Jawaban dari Safari Dakwah  Habib Abu Bakar Al-Adni bin Ali Al-Masyhur ke Indonesia

LADUNI.ID, Jakarta - Luar biasa, akhirnya nemu jawaban terhadap pertanyaan, "Kenapa Habib Abu Bakar al-Adni bin Ali al-Masyhur dari Aden, Yaman, melakukan safari  dakwah ke Indonesia di saat kota asal beliau sedang terjadi konflik pertikaian dan pembunuhan massal ?"

Dalam pertemuan di Pondok Pesantren Al Fachriyah, Ciledug, Tangerang, malam Jum'at ini beliau Al Habib Abu Bakar al-Adni bin Ali al-Masyhur menjelaskan :

"Kami datang ke Indonesia untuk mengecek kondisi umat Islam di Indonesia saat ini, saya kagum dan bangga, sepanjang perjalanan tour dakwah dari mulai Jawa Timur, Jawa Barat hingga Jakarta, dan seluruh Indonesia pada umumnya Subhanallah wal Hamdulillah disini penuh keramahan, santun dan penuh kedamaian, seperti apa yang dibawa oleh para ulama yang pertama kali mendatangkan Islam ke Indonesia beberapa abad silam. Mereka datang bukan dengan senjata, mereka datang bukan dengan kekerasan, mereka datang membawa cahaya kehidupan.

Kekuatan Islam yang santun dan penuh kedamaian di Indonesia ini perlu dipertahankan. Jangan sampai Indonesia seperti Suriah, Irak, Mesir, Yaman, Tunisia, Libya, dan negeri-negeri Muslim lain yang penuh dengan konflik dan perpecahan.

Di negara-negara tersebut terjadi pertikaian sampai menghalalkan darah sesama muslim. Mereka jatuh dan hancur akibat masing-masing membanggakan diri, menyalahkan, menyesatkan, mengkafirkan sesama muslim, dan melecehkan darah umat Islam. Ditambah lagi adu domba dari orang-orang yang membuat seolah-olah Islam agama teroris dan agama yang berbahaya.

Setan sudah tidak bersemangat lagi dalam menjerumuskan umat Muslim agar menyembah dirinya, tetapi mereka tidak pernah berhenti untuk mengadu domba sesama Muslim agar saling bertikai dan kemudian hancur dengan sendirinya.

Oleh karena itu, mari kita membekali diri dengan ilmu yang santun, ilmu yang penuh kedamaian, ilmu yang tidak menghalalkan darah orang lain, ilmu yang tidak ceroboh dalam mencaci maki orang lain.

Apa yang bisa dilakukan agar Indonesia tidak seperti negara-negara yang penuh konflik tersebut ?

Yaitu bekali anak-anak kita, saudara-saudara kita, dan keluarga kita dengan cara dakwah penuh rahmat, dakwah penuh kasih sayang, dakwah yang santun dan dakwah yang menentramkan hati masyarakat. Perkenalkan mereka dengan para ulama salaf yang saling mencintai dan menyayangi umatnya dan para ulama yang nyambung hingga Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam."

Subhanallah... Begitu cintanya beliau terhadap Indonesia, dalam kunjungan pertama kali ke Indonesia ini beliau membawa pesan berharga bagi umat Islam nusantara.

Di usia beliau yang ke-70 tidak menyurutkan langkahnya untukk mengunjungi negeri paling selatan di Asia Tenggara ini. Di bawah bimbingan beliau muncullah murid-murid yang menjadi ulama besar seperti Habib Umar bin Hafidz, Pengasuh Ma'had Darul Musthofa, Hadhromaut, Yaman, Habib Ali Zainal Abidin bin Abdurrahman Al Jufri, Uni Emirat Arab, Ulama yang dikenal di seantero dunia, dan Habib Muhammad bin Abdurrahman Assegaf, CEO قناة الإرث النبوي Alerth Alnabawi TV, Yordania.

Mudah-mudahan beliau dipanjangkan umurnya dengan penuh keberkahan oleh Allah Subhanahuwata'ala.

Amiin...

Kang Luqman