Ustaz Ma'ruf Khozin : Nuzulul Qur'an, Berakhlak al-Qur'an

 
Ustaz Ma'ruf Khozin : Nuzulul Qur'an, Berakhlak al-Qur'an

LADUNI.ID - Kampus kebanggaan warga NU yaitu Universitas NU Surabaya mengadakan peringatan Nuzulul Qur'an Rabu (22 Mei). Dihadiri oleh Rektor Unusa, para pimpinan Yayasan Rumah Sakit Islam Jemursari dan Wonokromo, perwakilan PWNU Jatim, PCNU Kota Surabaya, PW dan PC Muslimat NU, dan seribuan Mahasiswa Unusa.

Saya didapuk untuk menyampaikan materi tentang Generasi Qur'an; Generasi Rahmatan Lil Alamin. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam diutus oleh Allah sebagai pembawa rahmat, kasih sayang, untuk seluruh alam. Dijelaskan dalam sebuah hadis:

ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ، ﻗﺎﻝ: ﻗﻴﻞ: ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ اﺩﻉ ﻋﻠﻰ اﻟﻤﺸﺮﻛﻴﻦ ﻗﺎﻝ: «ﺇﻧﻲ ﻟﻢ ﺃﺑﻌﺚ ﻟﻌﺎﻧﺎ، ﻭﺇﻧﻤﺎ ﺑﻌﺜﺖ ﺭﺣﻤﺔ»

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah diminta untuk mendoakan keburukan bagi orang-orang Musyrik. Nabi bersabda: "Aku tidak diutus sebagai tukang laknat. Aku diutus hanya sebagai Rahmat" (HR Muslim)

Karena di acara tersebut saya melihat beberapa Kyai Sepuh, maka saya minta kepada pembawa acara untuk mempersilahkan Rais Syuriyah PCNU Kota Surabaya KH Mas Sulaiman dan Pengurus Wilayah NU Jatim KH Ahsanul Haq. Alhamdulillah beliau berdua berkenan naik ke atas panggung. Sebagai seorang santri saya merasa Su'ul Adab (kurang etika) jika ada Kyai berada di bawah.

Melengkapi penjelasan di atas, KH Mas Sulaiman menyampaikan sebuah hadis:

ﺳﺌﻠﺖ ﻋﺎﺋﺸﺔ ﻋﻦ ﺧﻠﻖ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ؟ ﻓﻘﺎﻟﺖ: " ﻛﺎﻥ ﺧﻠﻘﻪ اﻟﻘﺮﺁﻥ "

Aisyah ditanya tentang akhlak Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Aisyah menjawab: "Akhlak Rasulullah adalah Al-Qur'an" (HR Ahmad. Redaksi Imam Muslim lebih panjang)

Apa yang dimaksud akhlaq Al-Qur'an? Kyai Mas Sulaiman menyampaikan 1 ayat sebagai gambaran akhlak dalam Al-Qur'an yang tercermin dari perilaku Nabi:

خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ

"Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang baik, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh." (Al-'A`rāf: 199)

Saya temukan penjelasan ini terdapat dalam hadis riwayat Ibnu Hibban dari Sayidah Aisyah.

Sementara KH Ahsanul Haq, yang menjadi pembawa acara Istigosah Kubro PWNU Jatim di GOR Sidoarjo, lebih menitikberatkan untuk mencetak generasi Rahmatan Lil Alamin tidak cukup dengan pendekatan pendidikan akademis saja, tetapi harus dengan riyadhah (olah batin) dari para pendidik, ibadah malam, mendoakan untuk para murid, puasa sunah dan lainnya.