Syarah Kitab Al-Hikam tentang Larangan Bersikap Sombong

 
Syarah Kitab Al-Hikam tentang Larangan Bersikap Sombong

LADUNI.ID, Jakarta - Kemuliaan seorang hamba hanya ketika bersandar diri kepada Tuhannya. Sebaliknya, hina/jatuhnya seorang hamba bila ia telah melihat dan berbangga dengan dirinya sendiri.

Sedang manusia ketika berbuat taat, merasa dirinya sudah baik lalu bangga dengan amal perbuatannya sendiri, sombong dan merendahkan orang lain. Padahal amal perbuatannya jika dikoreksi keikhlasannya tidaklah mungkin akan diterima, bahkan amal itu semua hanyalah amal yang palsu dan tidak ada harganya di sisi الله.

الله telah menurunkan wahyu kepada seorang Nabi-Nya:

Beritahukan kepada hamba-hamba-Ku yang shiddiqin (sungguh-sungguh dalam beribadah kepada-Ku), janganlah kamu tertipu oleh kesombongan dengan amal perbuatanmu itu, karena apabila Aku menegakkan benar-benar keadilan-Ku pasti Aku akan menyiksa mereka mereka dan bukan suatu kedholiman terhadap mereka. Dan katakan kepada hamba-hamba-Ku yang telah berbuat dosa: Jangan kamu berputus asa dari rahmat-Ku, sebab tidak ada suatu dosa yang tidak dapat Aku ampunkan.

Syeikh Abu-Yazid al-Busthomy berkata: taubat karena berbuat maksiat itu cukup hanya sekali, sedangkan taubat setelah berbuat taat harus seribu kali, sebab taat yang diliputi oleh ‘ujub, sombong itu berubah menjadi maksiat yang besar, dan orang tidak akan menyadarinya. Sebagaimana jatuhnya iblis dari singgasananya.