Kenginan Jokowi Melihat Langsung Karya Alumni IAI al-Aziziyah Samalanga #2

 
Kenginan Jokowi Melihat Langsung Karya Alumni IAI al-Aziziyah Samalanga #2

LADUNI. ID, TOKOH -Alumni IAI aAl-Aziziyah Samalanga sebagai sosok yang kreatif Tgk. Munirwan pada tahun 2017, setelah berusaha sekuat tenaga Dan kerjasama beberapa pijay, barulah benih padi IF8 diberikan kepada petani di Kecamatan Nisam untuk sembilan gampong. 

Yakni Meunasah Rayeuk, Meunasah Cut, Alue Bili, Tingkeum, Jeulikat, Blang Dalam Baroh, Blang Dalam Genteng, Blang Dalam Tunong, dan Cot Mambong. "Benih padi itu diserahkan oleh Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf pada akhir 2017. Bantuan itu dari LPMA melalui Pemerintah Aceh diberikan kepada kami (petani) di Nisam,” katanya.

Menurut Tgk. Munir, pertama sekali diterima bantuan bibit tersebut sekitar 3 ton untuk masyarakat di sejumlah gampong. Petani lantas membudidayakan benih padi IF8. Dalam perkembangan budidaya bibit padi itu, pihaknya diberi mandat oleh AB2TI pusat. Tgk. Munir mendapat SK sebagai pengurus AB2TI Aceh Utara untuk melakukan pengawasan terhadap padi IF8.  

“Kebetulan saat itu (2017) saya baru saja menjabat sebagai geuchik. Kan cocok sekali saya persamakan atau mengaitkan program dari LPMA untuk budidaya benih padi IF8 dengan BUMG khususnya di Meunasah Rayeuk,” ucap Tgk. Munir.

Tgk. Munir menambahkan, visi dan misinya sebagai geuchik adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat, bukan pembangunan fisik. "Jadi, dikaitkan dari program LPMA tersebut untuk dibudidayakan benih padi IF8 melalui BUMG. Dan untuk petani padi IF8, semua pembiayaan dikasih secara ngutang atau pembayarannya nanti dilakukan setelah panen," ujarnya.

Dia menyebutkan, Meunasah Rayeuk adalah gampong pertama di Aceh yang mengembangkan bibit padi itu dari bantuan LPMA. "Tujuan diberikan bantuan bibit padi itu untuk memberdayakan petani. Sehingga saya berinisiatif untuk mendirikan satu BUMG di bidang pertanian dalam hal pengembangan bibit itu guna memberdayakan petani melalui dana desa. 

Saat pertama kali diberikan bantuan oleh pihak LPMA, tidak hanya benih padi IF8, juga ada pupuk dan pestisida,” tutur Tgk. Munir.

"Kemudian, seiring berjalan waktu pada awal April 2018 lalu, tiba-tiba kami dikejutkan dengan munculnya satu surat dari Istana Negara yang bahwa Presiden RI, Joko Widodo akan menghadiri panen raya perdana di Nisam saat itu. Tapi akhirnya batal datang atau ditunda karena ketika itu Presiden Jokowi masih  di daerah Provinsi Papua sehingga diundur jadwalnya pada 24 April 2018. Masyarakat setempat tidak mungkin menunggu karena memang sudah mulai memasuki musim panen," kata Tgk. Munir.  

Meskipun Presiden Jokowi batal hadir, kata Tgk. Munir, saat panen raya perdana padi IF8 di Nisam banyak pejabat yang datang, termasuk Kepala  Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh, A. Hanan, pihak Distan Aceh Utara, dan ramai petani. "Bahkan, sehari sebelumnya, semua instansi pertanian dari Provinsi Aceh turut hadir ke Kecamatan Nisam ketika itu. Jadwal panen raya itu pada 16-17 April 2018. 

Pada tanggal 16 (April) pihak Distan Aceh Utara melakukan ubinan atau metode pengumpulan data produktivitas tanaman pangan yang dilakukan dengan pengukuran langsung di lapangan, pada lahan pilot project atau pelaksanaan kegiatan percontohan IF8 di Meunasah Rayeuk. Hasil ubinan yang dilakukan Distan Aceh Utara tersebut sebanyak 11,8 ton per hektare. Itu yang menyatakan hasilnya pihak Distan," ujarnya.

Menurut dia, semua petani yang membudidayakan padi IF8 menghasilkan produksi yang lebih banyak dari biasanya. "Sebelum adanya benih padi IF8, produksi petani sekitar 7 sampai 8 ton per hektare. Sedangkan IF8 yang dihasilkan sebanyak 11,8 ton per hektare, itu pada saat pemuliaan perdana," kata Tgk. Munir.

Tgk, Munir juga menjelaskan, pengembangan benih padi IF8 di Meunasah Rayeuk, mulanya melibatkan lima orang di bawah bimbingannya. Kemudian generasi muda di gampong juga dididik untuk bisa membimbing para petani lainnya di gampong setempat. Portalsatu