Cara Menjadi Haji Mabrur dan Doanya

 
Cara Menjadi Haji Mabrur dan Doanya
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Sebagai umat Islam sudah sepatutnya untuk saling mendoakan. Di antara doa yang mustajab adalah doa kita untuk orang lain, dan sebaliknya doa orang lain untuk kita. Apalagi doa orang yang sedang menunaikan Ibadah haji. Tentu doanya akan semakin mustajab, sebab doa orang yang sedang melaksanakan ibadah haji adalah doa orang yang sedang dalam bepergian di tempat yang sangat mustajab dan di momen yang sangat mustajab pula. Demikian pula doa kita kepada orang yang sedang melaksanakan ibadah haji, kita mendoakan para jamaah agar bisa melaksanakan haji dengan baik sehingga diterima oleh Allah SWT dan menjadi haji yang mabrur. 

Namun sebelum itu, perlu kiranya mengetahui maksud dari haji mabrur dan cara meraihnya. Dalam pengertian bahasa, Al-Mabrur adalah Isim Maf’ul dari akar kata Al-Birru yang berarti kebaikan atau kebajikan. Dengan demikian, maksud dari Al-Hajju Al-Mabruru artinya adalah haji yang diberikan kebaikan dan kebajikan.

Secara istilah, haji mabrur adalah haji yang diterima oleh Allah SWT dan kemudian berdampak pada kebaikan diri, serta bermanfaat bagi orang lain. Oleh karena itu, perlu diketahui bahwa haji mabrur yang menjadi impian dari setiap jamaah haji itu tidak bisa lepas dari banyak tahapan. Anugerah mabrur itu tidak datang tiba-tiba. Tetapi harus diusahakan, mulai dari sebelum, saat pelaksanakan, dan setelah pelaksanaan ibadah haji.

Berikut ini langkah ikhtiar untuk menjadi haji yang mabrur menurut Prof. Dr. Asrorun Niam.

Terkait dengan persiapan, ketika kita ingin mencapai haji mabrur, tentu kita harus melakukan aktivitas yang mendukung pencapaian haji mabrur. Persiapan itu antara lain:

Pertama, memahami ajaran agama Islam dengan baik, termasuk juga manasik hajinya. Karena amalan ibadah yang tidak disertai dengan ilmu, maka ia dapat sia-sia.

Kedua, harus dipastikan rezekinya halal. Jangan sampai berangkat ibadah haji menggunakan uang hasil curian. Ini tidak diterima. Tidak boleh menggunakan uang curian untuk kepentingan ibadah.

Ketiga, meningkatkan amal ibadah. Kita harus menyiapkan diri dengan meningkatkan dan menyempurnakan amal ibadah.

Sedangkan pada saat pelaksanaan ibadah haji, kita memastikan terpenuhinya syarat, rukun, wajib haji. Sunnah-sunnah haji juga harus dipahami dan demikian pula memahami perihal yang terlarang, untuk dijauhi. Namun perlu berhati-hati, sebab bagaimanapun pelaksanaan amal perbuatan yang sah secara syar’i, bisa jadi belum tentu diterima. Memang benar amal ibadah itu sah atau tidak, dapat diukur dengan ketentuan fiqih haji. Namun persoalan apakah diterima atau tidak, itu otoritas Allah SWT. Demikian pula kategori haji mabrur ini selanjutnya tidak lain adalah hak prerogatif Allah SWT. Karena itu, doa-doa kebaikan harus senantiasa mengiringi pelaksanaan haji kita, di samping menjalankan ibadah haji dengan hati yang tulus dan sesuai dengan tuntunan yang disyariatkan.

Kemudian ke-mabrur-an itu juga dilihat dari aktivitas seseorang setelah melaksanakan ibadah haji. Bisa dilihat dari sisi kepribadian yang semakin baik dan semakin meningkatnya pelaksanaan ibadah secara personal. Semakin baik dalam melaksanakan ibadah sehari-hari dan selalu menjaga hubungan baik kepada Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya. Selain itu juga memiliki kepedulian yang tinggi kepada orang lain. Memiliki solidaritas sosial yang baik. 

Dalam sebuah Hadis diterangkan;

الحجُّ المبرورُ ليسَ لهُ جزاءٌ إلَّا الجنَّةُ قيلَ وما بِرُّهُ؟ قالَ إطعامُ الطَّعامِ وطيبُ الكلامِ

"Haji Mabrur tidak akan mendapatkan balasan kecuali surga belaka. Lalu Rasulullah ditanya, 'apa yang dimaksud dengan mabrur itu?''. Dan beliau kemdian menjawabnya; yakni memberi makan dan baiknya ucapan." (HR. Ahmad)

Dalam Hadis ini tentu bisa dijabarkan lebih luas yakni membangun hubungan sosial yang baik. Tidak hanya menjaga hubungan kepada Allah SWT saja dengan senantiasa mengingat-Nya, melainkan juga memiliki kepedulian sosial. Seperti dengan melakukan kebaikan-kebaikan yang dianjurkan oleh Rasulullah; menebarkan kedamaian, memberi makan orang-orang yang membutuhkan, menyambung sekaligus menjaga tali silaturrahim dan menjaga ucapan yang baik.

Dengan demikian, jika tahapan dan ikhtiar baik ini dilakukan, maka Insya Allah akan meraih ke-mabrur-an haji, atau menjadi haji mabrur, yang kelak mendapatkan balasan surga sebagaimana keterangan dalam Hadis di atas. 

Terakhir yang tidak boleh disepelekan adalah doa agar mendapatkan haji yang mabrur. Berikut ini doa yang bisa diamalkan mengiringi setiap muslim dalam melaksankan ibadah haji.

اللَّهُمَّ اجْعَلْ حَجًّا مَبْرُوْرًا وَ سَعْيًا مَشْكُوْرًا وَ ذَنْبًا مَغْفُوْرًا

"Ya Allah jadikanlah haji ini mabrur (diterima di sisi Allah, mendapatkan kebaikan dan kebajikan), usaha yang diterima dan dosa yang diampuni."

Setelah semuanya dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Kita lalu menyerahkannya kepada Allah SWT. Dan yakinlah bahwa prasangka baik kita kepada Allah itu juga sebagaimana kelak Allah SWT akan memperlakukan kita. Semoga ibadah kita diterima, khususnya ibadah haji dan umroh kita di sisi Allah SWT. []


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 09 Juli 2019. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

___________

Editor: Hakim