Ini Tanggapan Zakir Naik Atas Desakan Deportasi Dirinya

 
Ini Tanggapan Zakir Naik Atas Desakan Deportasi Dirinya

LADUNI.ID, Jakarta - Penceramah Zakir Naik memberikan tanggapan atas tanggapan pihak dan tiga menteri Malaysia terkait kait deportasi dirinya. Zakir Naik berbicara tentang bagaimana Islam datang di Malaysia melalui para pedagang, kemudian membahas tentang kedatangan Cina, India, dan Inggris ke Malaysia.

Dia menyebut, mereka yang datang ke Malaysia adalah sebagai 'tamu'. "Andari industri tahu Seseorang Menyebut Saya Tamu. Jadi Saya Katakan, SEBELUM Saya, Warga Cina Adalah Tamu. Mereka TIDAK lahir here. JIKA Andari Ingin Tamu baru untuk review Pergi, Maka Minta Tamu lama untuk review Pulang LEBIH dulu," kata Zakir seperti diberitakan Malaysiakini Dan The Star , Kamis (15/8).

Zakir Naik kemudian keluar dari mayoritas dengan etnis Cina bukan lahir di Negara jiran tersebut, yang lebih besar dari luar. "Warga Cina tidak dilahirkan di sini, lebih banyak dari mereka. Mungkin generasi barunya, iya. Jika Anda ingin tamu untuk pulang, dan tamu-tamu yang membawa peruntungan bagi masyarakat, mereka menjadi keuntungan bagi keluarga," terangnya.

Sebelumnya, Zakir Naik mengatakan jika umat Hindu Malaysia menikmati lebih dari 100 persen hak-haknya dibandingkan dengan warga Muslim India. Ia juga menyebut, umat Hindu, Malaysia, lebih percaya pada Perdana Menteri India, Narendra Modi dari pada PM Malaysia Mahathir Muhammad.

Karena itu, Zakir dikecam karena membandingkan warga Hindu di Malaysia dengan umat Islam di India. Kecaman terhadap Zakir Naik tidak hanya datang dari para pejabat Malaysia, tetapi juga dari sosial yang juga putri sulung PM Malaysia, Marina Mahathir.

“Itu banyak keluarga saya, memangnya siapa yang Anda tanya kami?” Kata Marina dalam postingan twitternya menanggapi Zakir, Rabu (14/8).

Kendati begitu, Zakir Naik menepis semua anggapan tersebut. Ia menganggap, mengakui kerap kali dipelintir sehingga menciptakan keretakan komunal.

"Pujian saya untuk pemerintah Malaysia demi penyelesaian adil antara kaum minoritas Hindu memutuskan dipelintir dan salah mengutip kepentingan politik dan membuat keretakan komunal," belanya.

Sementera itu, PM Malaysia Mahathir Muhammad sebelumnya mengatakan bahwa Zakir Naik tidak dapat dipulangkan ke India karena ada yang akan mengaktifkannya di sana. Namun demikian, jika ada negara lain yang mau memanjat Zakir Naik maka Mahathir mempersilahkannya.