Mencaci Sesembahan Agama Lain Bukti Akhlak Buruk

 
Mencaci Sesembahan Agama Lain Bukti Akhlak Buruk

LADUNI.ID, Jakarta - Dalam sebuah postingan di berbagai situs, KH Said Aqil Siradj atau Kiai Said menyerukan agar manusia itu tidak mencaci maki sesembahan manusia lainnya. Itulah yang dinamakan tasamuh, toleran. Dan tasamuh hanya akan dimiliki oleh mereka yang berakhlakul karimah. Kalau akhlaknya tidak baik, dia tidak akan toleran, bahkan di jadi radikal dan ekstrem.

***

Tasamuh, toleransi, tidak akan lahir, tidak akan nyata, kecuali dari orang yang berakhlakul karimah. Kalau akhlaknya tidak karuan, ya tidak tasamuh. Jadinya intoleran, radikal, ekstrem. Sempit dadanya, sempit pikirannya, tidak mau bergaul dengan orang lain. Hanya saya yang benar. Hanya golongan saya yang benar. Lainnya salah semua. Selain kita salah semua. Ini jamaah takfir wal hijrah namanya. Ada itu, dari Mesir. Takfiri.

Pendirinya namanya Syukri Ahmad Mustofa, tahun 1969. Yang membunuh Presiden Anwar Saddat, yang membunuh Menteri Haji Husein adz-Dhahabi. Membunuh wartawan senior Yusuf Siba’i. Yang ngebom orang shalat jumat di kota Rafah, setengah tahun yang lalu.

Itu jamaah takfiri. Semua orang kafir, kecuali mereka yang tidak. (Menurut mereka) Syaikhul Azhar, kafir. Huffadzul Quran, kafir. Rijalut Tashawwuf, kuffar. Boleh dibunuh, halal darahnya.

Di kita Indonesia, Aman Abdurrahman, yang anak buahnya nyerang di Mako Brimob, Kelapa Dua. Itu mengkafirkan semua orang. Saya saja dikafirkan. Mbahnya kafir, malah. Dajjal, katanya. Ya tidak apa-apa.

Saya tidak pernah minder, tidak pernah takut. Saya itu, Alhamdulillah, ya, kalau ada orang memuji, ya tidak mlembung. Kalau ada orang nyacimaki ya tidak kempes. Biasa-biasa saja.

Alquran memfirmankan, dalam Surat Al-An’am Ayat 108.

وَلَا تَسُبُّوا الَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ فَيَسُبُّوا اللَّهَ عَدْوًا بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ كَذَٰلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ أُمَّةٍ عَمَلَهُمْ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّهِمْ مَرْجِعُهُمْ فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Artinya: “Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan”. (Surat Al-An’am Ayat 108)

***

Adapun isi kandungan dari ayat tersebut di atas adalah: Dan janganlah kalian (wahai kaum muslimin), mencaci maki berhala-berhala yang disembah kaum musyrikin (sebagai bentuk antisipasi) sehingga tidak menyebabkan mereka memaki-maki Allah atas dasar kebodohan dan permusuhan mereka tanpa pengetahuan. Sebagaimana kami menjadikan mereka memandang baik perbuatan-perbuatan buruk mereka sebagai hukuman atas buruknya pilihan mereka, kami pun menjadikan tiap-tiap umat manusia memandang baik perbuatan mereka. Kemudian kepada tuhan mereka, tempat kembali mereka semua. Maka Allah memberitahukan kepada mereka tentang perbuatan-perbuatan mereka yang dahulu mereka perbuat di dunia. kemudian Allah membalas mereka atas perbuatan-perbuatan tersebut.

(Diolah dari berbagai sumber)