Zakir Naik Minta Maaf Setelah Hina Agama Hindu di Malaysia

 
Zakir Naik Minta Maaf Setelah Hina Agama Hindu di Malaysia

LADUNI.ID, Zakir Naik, Dai kondang asal India, menyampaikan permintaan maaf pada Selasa (20/8), setelah ia diinterogasi selama sepuluh jam oleh kepolisian Malaysia terkait komentarnya yang dianggap bernada rasial.

Dr. Zakir Naik menyatakan "Meski saya sudah memberikan klarifikasi, saya rasa saya berutang permohonan maaf kepada semua orang yang merasa sakti hati karena kesalahpahaman ini,".

Zakir kemudian melanjutkan penjelasan bahwa ia tak pernah bermaksud menyakiti hati orang lain, apalagi satu komunitas.

"Sangat sedih melihat serangkaian kejadian ini dapat menyebabkan umat non-Muslim menyebut saya rasial," kata Zakir Naik.

Pernyataan itu berlanjut, "Saya juga sedih karena mereka yang terluka tak mendengar langsung ceramah saya, tapi mendasarkan anggapannya dari kutipan yang di luar konteks."

Zakir mengatakan bahwa semua ini membuatnya sedih karena dapat mencoreng citra Islam buruk dan membuat orang ingin menjauh dari agama tersebut.

Nama Zakir memang sedang ramai diperbincangkan di Malaysia karena dianggap memicu perpecahan dalam negara. Sejumlah menteri sampai-sampai mendesak agar pemerintah Malaysia mengusir dai yang masih memegang status penduduk tetap itu.

Konflik ini bermula ketika Zakir menyebut umat Hindu sebagai minoritas di Malaysia memiliki "hak seratus kali lipat" ketimbang Muslim yang juga merupakan minoritas di India.

Disamping itu, Zakir juga pernah menyatakan etnis China di Malaysia hanya "tamu" dan seharusnya dipulangkan ke negara asalnya.

Perkara ras dan agama sendiri merupakan isu sensitif di Malaysia, di mana Muslim menjadi mayoritas dengan porsi 60 persen dari total 32 juta warga.

Kontroversi ini berujung pada pelarangan ceramah Zakir Naik di seluruh wilayah Malaysia. Kepala hubungan masyarakat kepolisian Malaysia, Asmawati Ahmad, mengatakan bahwa keputusan ini diambil demi kepentingan keamanan nasional.

"Ya, perintah tersebut sudah diberikan kepada seluruh jajaran kepolisian dan ini semua dilakukan untuk kepentingan keamanan nasional demi menjamin keharmonisan rasial," ujar Ahmad kepada Malay Mail.