Habib Umar: Oknum yang Suka Provokasi Tak Punya Kedamaian Hati

 
Habib Umar: Oknum yang Suka Provokasi Tak Punya Kedamaian Hati

LADUNI.ID, Jakarta - Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz mengatakan bahwa biasanya ada sekelompok orang-orang yang melakukan kejahatan, memprovoasi kebencian dengan menggunnakan agama untuk tujuan tertentu. Orang semacam ini, menurut Habib Umar, disebutnya tidak akan memiliki kedamaian di dalam hatinya.

“Boleh jadi ia mendapat kemenangan dan keuntungan, tapi kegundahan dan kegalauan di hatinya akan tetap ada. Saya mengajak orang yang ingin mendapatkan harta dan kemenangan, janganlah melakukan dengan cara memecah belah dan memprovokasi umat manusia,” ungkap Habib Umar ketika menjadi pembicara pada acara Dialog Peradaban Lintas Agama yang digelar di Hotel Aryaduta Jakarta pada akhir tahun lalu.

Pada acara yang dihadiri oleh tokoh dari berbagai agama, baik Islam, Katolik, Kristen, Budha, dan Konghucu serta akademisi dan sejumlah aktivis tersebut, Habib Umar juga menyatakan bahwa mereka yang bertindak provokastif menebarkan kebencian adalah orang yang tidak paham agama sehingga membuat umat lain terganggu.

Pernyataan Habib Umar ini masih relevan, apalagi jika dikaitkan dengan berbagai aksi kerusuhan yang dilakukan oleh berbagai oknum yang tidak bertanggung jawab. Oknum-oknum tersebut hanya mengakibatkan kerusakan Indonesia dan hanya menjadi benalu bagi rakyat Indonesia.

“Seandainya ada umat agama lain yang terganggu oleh oknum agama Islam, saya katakan bahwa mereka adalah orang yang tidak paham ajaran Islam, atau mereka tak menjalankan ajaran agama Islam dengan baik,” tutur Habib Umar bin Hafidz yang waktu itu menjadi pembicara bergandengan bersama Romo Magnis Suseno, Pendeta Martin Sinaga, Bikku Dhammasubo.

Pelajaran Sejarah Nabi

Sejarah mencatat, Nabi Muhammad SAW diusir dan bahkan diancam untuk dibunuh saat meninggalkan Makkah semasa Hijrah ke Madinah. Akan tetapi Nabi Muhammad tak memerangi masyarakat Makkah ketika kembali di Makkah (dalam Fathu Makkah). Malah, Nabi Muhammad SAW justru membebaskan mereka dan menyebut mereka sebagai orang yang merdeka.

Sebagaimana diucapkan oleh Habib Umar, hal itu dilakukan oleh Nabi Muhammad karena pada dasarnya Agama Islam mengajarkan kebaikan dan mencegah terjadinya keburukan di antara sesama umat manusia. Dalam ajaran Agama Islam disebutkan pula, bahwa sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain.

Habib Umar hadir sebagai pembicara utama Acara yang dibuka Rais Syuriah PBNU KH Musthofa Aqil Siraj ini merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh kerja bareng antara Majelis Syuriah PBNU, Majelis Muwasholah dan Majelis Dzikir Hubbul Wathon.