Doa Ini Mustajab untuk Redakan Nafsu dan Selamat Dunia Akhirat

 
Doa Ini Mustajab untuk Redakan Nafsu dan Selamat Dunia Akhirat

Oleh AHMAD ZUHUD RIJAL*

LADUNI.ID, Jakarta - Pagi ini secara agak sengaja saya membaca kitab Dzikrull Ghafilin yang merupakan kitab berisi aurad Majelis Dzikrul Ghafilin yang merupakan majelis asuhan Almarhum Romo Kyai Haji Hamim Djazuli atau seringkali dipanggil dengan Gus Miek.

Nah, Gus Miek sendiri merupakan tokoh besar semasa hidupnya dan mendarmabaktikan kehidupannya untuk berdakwah mengajak masyarakat luas agar kembali kepada ajaran Islam yang benar. Pusat perhatian dakwah beliau adalah para pemabuk, pezina, dan orang-orang “tidak enak” yang dengan keberanian dan kemantaban imannya, beliau secara langsung terjun ke dalam “dunia gelap” tersebut untuk memberikan cahaya terang yang abadi, yaitu cahaya Islam.

Doa ini ada pada sampul bagian belakang dari kitab Dzikrul Ghafilin yang tertulis sebagai pesan dan doa Gus Miek yang apabila kita perhatikan secara seksama isinya, maka sangatlah bermanfaat bagi setiap muslim apabila mereka bersedia mengamalkannya.

Doa ini ada dua, yang pertama doa berisi permohonan kepada Allah minta agar nafsunya mereda. Yang kedua doa permohonan kepada Allah agar kehidupan duniawi yang fana ini tidak mengganggu dirinya dalam mencari bekal untuk akhiratnya.

Berikut ini teks doanya:

1. Doa Minta agar nafsunya mereda:

اللَّهُمَّ اَنْعِشْنَا بِا لمَوْتَةِ الأُولَي وَالوِلَادَةِ الثَّانِيَة وَ اَحْيِنَا بِالحَيَاةِ البَاقِيَةِ فِي هَذِهِ الدُّنْيَا الفَانِيَةِ

 

Artinya: “Ya Allah, semangatkanlah hamba ini dengan dapat mati pertama (maksudnya mati hawa nafsunya) dan lahir yang kedua (maksudnya tanpa hawa nafsu) dan hidupkanlah hamba dengan hidup yang kekal (tanpa nafsu yang membahayakan) di dalam dunia yang fana ini.”

2. Doa mohon minta agar kehidupan duniawi tidak mengganggu kehidupan ukhrawi:

اللَّهُمَّ اجْعَلِ الدُّنْيَا تَحْتَ اَيْدِيْنَا وَلاَ تَجْعَلْهَا فِي قُلُوْبِنَا وَلَا تَجْعَلِ الدُّنْيَا اَكْبَرَ هَمِّنَا وَلَا مَبْلَغَ عِلْمِنَا

 

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah dunia berada di bawah tanganku saja dan jangan sampai masuk terfikir di dalam hatiku, dan janganlah jadikan dunia itu pusat keprihatinanku (yang banyak difikir hanya dunia saja) dan janganlah menjadi terminal ilmuku (jangan sampai ilmuku untuk mencari dunia semata).”

Dua doa ini apabila kita cermati dan kita renungi isi kandungannya akan sangat jelas terlihat bahwasanya dua doa di atas memiliki kandungan dan isi yang sangat penting untuk diamalkan. Oleh karena itu mari kita amalkan sesuai kemampuan kita dalam setiap kesempatan kita khususnya di dalam waktu-waktu mustajab atau waktu-waktu yang sangat dianjurkan untuk berdoa.

Di antara waktu yang sangat dianjurkan untuk berdoa yaitu setelah selesai adzan dan sebelum iqamah, setelah selesai shalat, ketika turun hujan, ketika berada di tengah malam atau sepertiga malam terakhir, dan waktu-waktu mustajab lainnya yang sangat banyak dan menjadi bukti akan kemurahan Allah ta’ala kepada umat yang sangat baik ini.

(Artikel ini ditulis oleh Ahmad Zuhud Rijal)