Ziarah di Makam Dimyati al-Bantani, Wali Pakunya Banten

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Ziarah di Makam Dimyati al-Bantani, Wali Pakunya Banten

Daftar Isi

Laduni.ID, Jakarta - KH. Muhammad Dimyati al-Bantani bin Syaikh Muhammad Amin beliau dikenal sebagai ulama yang sangat kharismatik. Muridnya ribuan dan tersebar hingga mancanegara.

KH. Muhammad Dimyati al-Bantani (Abuya Dimyati) juga kesohor sebagai guru pesantren dan penganjur ajaran Ahlusunah Wal Jama’ah. Pondoknya di Cidahu, Pandeglang, Banten tidak pernah sepi dari para tamu maupun pencari ilmu. Bahkan menjadi tempat rujukan santri, pejabat hingga kiai.

Semasa hidupnya, KH. Muhammad Dimyati al-Bantani (Abuya Dimyati) dikenal sebagai gurunya dari para guru dan kiainya dari para kiai. Masyarakat Banten menjuluki beliau juga sebagai pakunya daerah Banten. Abuya Dimyati dikenal sosok ulama yang mumpuni. Bukan saja mengajarkan ilmu syari’ah tetapi juga menjalankan kehidupan dengan pendekatan tasawuf. Abuya dikenalsebagai penganut tarekat Naqsabandiyyah Qodiriyyah.

Profil

KH. Muhammad Dimyathi atau yang kerap disapa dengan panggilan Abuya Dimyathi atau Mbah Dim lahir lahir sekitar pada tahun 1925 di Banten. Beliau merupakan putra dari pasangan H. Amin dan Hj. Ruqayah.

Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi KH. Muhammad Dimyathi Al Bantani

Guru-Guru Beliau

1. Abuya Abdul Chalim
2. Abuya Muqri
3. Abdul Chamid
4. Mama Achmad Bakri (Mama Sempur)
5. Mbah Dalhar Watucongol
6. Mbah Nawawi Jejeran Jogja
7. Mbah Khozin Bendo Pare
8. Mbah Baidlowi Lasem
9.
Mbah Rukyat Kaliwungu

Lokasi Makam

Abuya Dimyati wafat pada 3 Oktober 2003 (7 Sya‘ban 1424 H) dalam usia 78 tahun. Makam Abuya Dimyati berada di pemakaman keluarga Cidahu, Cadasari, Pandeglang, Banten.

Haul

Haul beliau diadakan setiap tahun sekali di Pondok Pesantren Roudlotul Ulum. Haul beliau diperingati pada bulan Sya'ban untuk tanggal haul akan diberitahukan pihak keluarga besar Pondok Pesantren Roudlotul Ulum.

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani

1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah

Makam KH. Muhammad Dimyati al-Bantani banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tidak hanya datang dari wilayah Banten saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang berziarah di makam beliau yang berada di Komplek pemakaman Keluarga Cidahu, Cadasari, Pandeglang, Banten.

Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam KH. Muhammad Dimyati al-Bantani, dimudahkan dalam meraih hajatnya, dimudahkan dalam mencapai cita-citanya, dan dimudahkan dalam mendapatkan keturunan anak yang sholeh-sholehah.

Peninggalan

Mendirikan Pesantren
KH. Muhammad Dimyati al-Bantani (Abuya Dimyati) merintis pesantren di desa Cidahu, Pandeglang, Banten sekitar tahun 1965, dan telah banyak melahirkan ulama-ulama ternama seperti Habib Hasan bin Ja’far Assegaf yang sekarang memimpin Majelis Nurul Musthofa di Jakarta.

Karya-Karya beliau:

Karya Abuya yang telah dicetak di Pesantren Raudatul ‘Ulum Cidahu adalah:
1. Minhaj al-Istifa fi Khashaish Hizb an-Nashr wa Hizb al-Ikhfa
2. al-Hadiyyah al-Jalaliyyah fi ath-Thariqah asy-Syaziliyyah
3. Ashl al-Qadr fi Khashaish Fadlail Ahl Badr
4. Rasm al-Qashr fi Khashaish Hizb an-Nashr
5. Bahjah al-Qalaid fi ‘Ilm al-‘Aqaid
6. Nur al-Hidayah fi Ba‘d ash-Shalawat ‘ala Khair al-Bariyyah
7. Majmu‘ah al-Khutab.

Oleh-oleh

Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Banten di antaranya:
 Sate Bandeng, Dodol Ny Lauw, Ketan Bintul, Bolu Tape Benteng, Kue Gipang, Ceplis, Sagon Bakar, Tas Khas Baduy.