Konsultasi Psikologi: Tolong, Anaku Ketakutan

 
Konsultasi Psikologi: Tolong, Anaku Ketakutan

Bapak pengasuh rubrik konsultasi yang kami hormati, kami mau bertanya tentang anak kami. Bagaimana cara mengatasi ketakutan yang besar pada anak ya? Terutama pada anak SD. Terima kasih atas penjelasannya.

Jawaban:

Bapak/Ibu yang baik….terima kasih sudah berkunjung ke rubrik kami. Rasa takut itu sebenarnya bagian dari perkembangan normal pada seorang anak. Namun memang ada beberapa anak yang memiliki ketakutan berlebihan. Bahkan tidak sedikit yang mengalami phobia (ketakutan yang irasional). Berikut ini beberapa langkah yang bisa dilakukan ketika anak kita mengalami ketakutan:

Pertama, penting bagi orang tua untuk percaya bahwa ketakutan yang dialami anak itu benar adanya. Walaupun menurut kita, ketakutannya itu tidak mengkhawatirkan namun rasa takut yang muncul itu benar-benar ananda alami.

Kedua, jangan sepelekan rasa takut. Alih-alih ingin menghilangkan rasa takut, kadang orang tua justru membuat anak semakin takut. Dengan mengatakan misalnya, “Gitu aja takut. Ga ada hantu siang bolong”. Misalnya demikian. Kita perlu untuk menghargai rasa takut anak sehingga ananda juga merasa diperhatikan.

Ketiga,  jangan buru-buru melindungi anak. Ketika anak sedang takut, jangan terburu-buru untuk memberi perlindungan. Sisi buruknya adalah anak tidak pernah akan belajar mengatasi rasa takutnya, sehingga tiap takut, anak akan mencari perlindungan pada orang tua.

Keempat, memberi rasa aman. Ketika ketakutan anak sudah terlihat mengganggu ananda, berikan rasa aman dan dukungan kepadanya. Tenangkan dengan cara, peluk anak erat-erat sambil katakana misalnya,”Semua baik-baik saja”, atau “Udah..gak papa, udah ga ada yang perlu ditakuti lagi”, dsb. Hal itu akan membuat anak merasa nyaman dan aman, sehingga berangsur-angsur takutnya akan hilang.

Kelima, perhatikan tayangan atau bacaan anak. Awasi acara-acara TV yang ditonton atau buku yang dibacanya. Kalau ananda senang dengan acara atau buku horror, ada baiknya dibatasi. Karena hal itu justru akan memperbesar rasa takut ananda.

Mungkin itu sedikit yang bisa kami jelaskan. Mudah-mudahan ada manfaatnya.

 

 

Salam Hormat,
DR. Muhammad Fakhrurrozi, M.Psi
(Dosen Universitas Gunadarma - innozzi@yahoo.com)