Yazid Bin Muawiyah Menyesal Setelah Memenggal Kepala Cucu Rasulullah SAW

 
Yazid Bin Muawiyah Menyesal Setelah Memenggal Kepala Cucu Rasulullah SAW

LADUNI.ID, Dalam sejarah Islam, Yazid bin Muawiyah telah mempunyai sebuah catatan hitam yang tidak bisa dilupakan selama hidupnya. Noda itu tidak lain adalah peristiwa terbunuhnya cucu Rasulullah SAW, Husein bin Ali bin Abi Thalib yang tidak lain penyebabnya adalah dirinya.

Saat Sayyid Husein dibunuh, kepalanya dipenggal dan digunakan untuk mainan Yazid kurang lebih selama 2 bulan. Anehnya, ketika digunakan untuk mainan, kepala Sayyid Husein sedikitpun tidak terluka. Justru, semakin hari wajah Sayyid Husein semakin indah. Dari peristiwa ini, akhirnya kepala itu dikubur di sebuah masjid kebanggaan milik Bani Umayyah.

Seiring dengan berjalannya waktu, Yazid menyesali perbuatannya terhadap Sayyid Husein bin Ali. Dia menangis dan terus menangis. Penyesalannya ini berlangsung hingga dilanjutkan oleh putranya yang bernama Muawiyah bin Yazid. Muawiyah bin Yazid, karena masih teringat akan peristiwa yang dialami oleh ayahnya, dia tidak mau menjadi khalifah. Dia lebih suka hidup sebagai zahid dan menebus dosa-dosa ayahnya. Sehingga, dikatakan jarang sekali orang yang zahid seperti zahidnya Muawiyah bin Yazid. Dia berkata, “Mincintai dunia adalah pangkal dari segala kesalahan.”Untuk Jabatan khalifah yang seharusnya dijabat oleh Muawiyah bin Yazid, akhirnya diberikan kepada Marwan bin Hakam.

Walaupun Yazid bin Muawiyah pernah melakukan suatu tindakan yang buruk terhadap cucu Rasulullah SAW, kita tidak boleh mencelanya. Yang penting doakan saja orang Islam yang pernah melakukan sebuah kesalahan supaya diampuni dosanya.

Ketika Sayyid Husein meninggal, yang meneruskan garis keturunannya adalah putra-putinya yang berjumlah enam. Sebagian riwayat mengatakan ada tujuh. Yang satu laki-laki yaitu Sayyid Zainal Abidin dan yang lainnya perempuan. Yang perempuan ini tersebar di daerah Damaskus. Sehingga, daerah ini menjadi berkah sebab banyaknya keturunan Rasulullah SAW yang menghuni di sana. Allah berfirman :

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

“Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (QS. Al-Israa : 1)

Putri-putri Sayyid Husein banyak yang diasuh oleh Sayyidah Romlah bin Abi Sofyan (saudara Muawiyah bin Abi Sofyan yang menjadi istri Rasulullah SAW). Maka tidak mengherankan, jika makamnya banyak yang disandingkan dengan Sayyidah Romlah yang bertempat di daerah Damaskus.

Di antara putri-putri Sayyid Husein, ada salah satu dari mereka yang mempunyai karomah. Beliau adalah Sayyidah Zainab. Karomahnya banyak sekali. Sehingga oleh Yazid, makamnya tidak dikumpulan dengan saudara-saudaranya. Makamnya diistimewakan olehnya. Telah dibangunkan untuk Sayyidah Zainab sebuah masjid yang indah sebagai penghormatan untuknya.

Oleh : Amirul Ulum

Sarang, 15 Desember 2013

Catatan : Artikel ini disarikan dari ceramah Syaikhina Maimoen Zubair saat berwisata di tempat-tempat bersejarah peninggalan kerajaan Islam di Spanyol pada tahun 2013.