Kajian Kitab Hikam Pasal 26, 'Jangan Menunda Amal Ibadah dan Amal Kebaikan'

 
Kajian Kitab Hikam Pasal 26, 'Jangan Menunda Amal Ibadah dan Amal Kebaikan'

LADUNI.ID, Jakarta - Kajian Kitab Al-Hikam Pasal 26, tentang 'Jangan Menunda Amal Ibadah dan Amal Kebaikan'.

Oleh : Asy-Syaikh Al-Habib Shohibul Faroji Azmatkhan

Asy-Syaikh Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Atho'illah As-Sakandari dalam Kitab Al-Hikam Pasal 26, menulis:

اِحالتكَ الاَعمالِ علىٰ وجودِ الفراغِ من رعوناتِ النـَّفـْسِ

"Menunda amal [amal ibadah & amal kebaikan] karena menanti kesempatan lebih baik, suatu tanda kebodohan yang mempengaruhi jiwa."

Penjelasan (Syarah)

Seorang pencari kebaikan (salik) apabila terlalu disibukkan dengan urusan dunianya, yang bisa menghalangi amal yang menyebabkan dekat dengan Allah, sehingga dia menangguhkan amal ibadah dan amal kebaikan, ia menunggu kesempatan yang tidak sibuk itu dinamakan kebodohan.

Kebodohan itu disebabkan oleh:

1. Karena ia mengutamakan duniawi. Padahal Allah subhanahu wata'ala berfirman: ''Tetapi kamu mengutamakan kehidupan dunia, padahal akhirat itu lebih baik dan kekal selamanya.''

2. Penundaan amal itu kepada masa yang ia sendiri tidak mengetahui apakah ia akan mendapatkan kesempatan itu lagi atau kemungkinan ia akan dijemput oleh maut yang setiap saat selalu menantinya.

3. Kemungkinan azam, niat dan hasrat itu menjadi lemah dan berubah. Seorang penyair berkata: ''Janganlah menunda sampai besok, apa yang dapat engkau kerjakan hari ini. Waktu sangat berharga, maka jangan engkau habiskan kecuali untuk sesuatu yang berharga."

Kesimpulan

Jika ingin beramal ibadah dan beramal kebaikan, lakukanlah dengan segera karena Allah, karena itu kesempatan terbaik dari Allah.

Jika ingin berbuat dosa dan kemaksiatan, tundalah dan bertaubatlah kepada Allah, karena itu adalah bisikan Iblis, Setan dan nafsu syahwat, yang menjauhkannya dari Allah dan membuat Allah murka dan marah.

Referensi, Asy-Syaikh Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Atho'illah As-Sakandari, Kitab Al-Hikam, Pasal 26.